tirto.id - Sosok Agus Salim di mata karyawan bawahannya dan alasan disiram air keras menjadi sorotan publik di tengah kisruh kasus dugaan kasus penyalahgunaan uang donasi dan petisi pengembalian uang donasi.
Agus Salim merupakan korban penyiraman air keras yang dilakukan oleh bawahannya di tempat kerja berinisial JJS alias A. Penyiraman air keras tersebut dilakukan JJS saat Agus Salim mengendarai sepeda motor bersama istrinya di di Jalan Nusa Indah, Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat pada Minggu (1/9/2024), pukul 21.50 WIB.
Akibat dari penyiraman air keras tersebut, Agus Salim menderita luka 90 persen dari tubuhnya dan menyebabkan kerusakan pada bagian mata, sehingga ia mengalami kebutaan. Tiga hari setelah peristiwa tersebut, JJS alias A ditangkap pihak kepolisian di wilayah Cipondoh, Tangerang, pada Rabu (4/9/2024).
Pada pihak kepolisian, JJS mengaku alasan dirinya menyiram Agus dengan air keras lantaran sakit hati. Agus menurut JJS sering memarahinya hingga membuatnya memendam dendam.
"Pelaku sakit hati terhadap korban, karena di tempat kerja pelaku kerap dimarahi korban akibat salah memasukkan data penjualan. Korban kesal dan mengeluarkan kalimat-kalimat yang menyakiti hati pelaku," jelas Wakapolres Metro Jakarta Barat AKBP Teuku Arsya dalam jumpa pers di Jakarta, pada Kamis (5/9/2024).
Kasus penyiraman air keras tersebut viral di media sosial. Agus yang mengaku tidak memiliki biaya untuk mengobati matanya meminta bantuan kepada Pratiwi Noviyanthi atau Novi yang terkenal karena kerap melakukan open donasi untuk orang yang membutuhkan melalui yayasan miliknya.
Novi bersedia membantu Agus, kemudian terkumpul uang donasi senilai Rp1,5 miliar untuk pengobatan Agus. Uang tersebut diserahkan kepada Agus, namun masalah mulai muncul ketika Novi mencurigai Agus telah menyalahgunakan hasil uang donasi untuk keperluan pribadi bukan untuk pengobatan matanya, melainkan digunakan untuk membantu keluarganya melunasi utang.
Pernyataan kecurigaan Novi tersebut diunggah melalui akun YouTube pribadinya, yang kemudian menimbulkan gelombang protes dari para donatur. Selanjutnya pada 19 Oktober 2024, muncul petisi yang menuntut Agus untuk mengembalikan uang donasi.
Lalu, Agus balik melaporkan Novi atas pencemaran nama baik dan pemerasan. Ia menggandeng pengacara Farhat Abbas dan menyebut Novi telah melakukan pemindahan uang donasi dari rekening Agus ke yayasan milik Novi.
Sosok Agus Salim di Mata Karyawan
Di tengah kisruh saling serang antara Novi dan Agus perihal uang donasi. Publik penasaran untuk mengetahui sudut pandang karyawan yang menjadi bawah Agus. Terlebih usai diketahui bahwa pelaku nekat menyiram air keras kepada Agus karena sakit hati.
Publik menduga sifat dan sikap Agus mungkin berhubungan dengan kasus penyerangan air keras yang dialaminya. Terkait dengan hal itu, salah seorang warganet bernama Akhyar, yang mengaku sebagai mantan bawahan Agus angkat bicara dan membeberkan sosok Agus di matanya.
Akhyar menulis pendapatnya tentang sosok Agus melalui unggahan Instagram stories pada akun Instagram pribadinya @akhyar_mmd1717, Akhyar menjelaskan terlebih dahulu bahwa dirinya merupakan mantan bawahan Agus saat menjadi pelayan di salah satu restoran Korea Chinese. Pada saat itu, Agus merupakan Kepala Pelayan, sedangkan Akhyar adalah Asisten Kepala Pelayan.
Menurut Akhyar, selama dirinya bekerja bersama Agus, ia menilai Agus sebagai sosok atasan yang sering menegur bawahan dengan cara menyakiti perasaan mereka. Tidak hanya itu, Agus disebut kerap membuat para bawahannya tidak betah hingga mengundurkan diri dari pekerjaan.
“Dari awal saya kerja bareng dia emng mas A itu kalau negur bawahan nya bikin sakit hati, dia selalu pengen di hargai sebagai atasan dan gak pernah bisa menghargai anak buah nya seperti saya, emng mas A ini kalau soal berbicara emng manis bgt mulutnya, pinter cari perhatian ke bos, banyak bgt karyawan yg resign gara gara sifat dia,” tulis Akhyar.
Akhyar mengatakan Agus sudah banyak memutus rezeki orang lain, karena menurutnya sudah 5 sampai 10 karyawan yang memilih mengundurkan diri karena tidak tahan dengan sikap Agus yang gampang emosi dan tidak pernah mau kalah. Sementara itu, dirinya hanya satu-satunya karyawan yang mampu bertahan selama lebih dari 1 tahun.
Selanjutnya, Akhyar sangat yakin bahwa pelaku JJS alias A tidak mungkin berbuat nekat jika bukan cara Agus menegurnya sudah keterlaluan dan membuat sakit hati, hingga berujung dendam.
“Liat lah pas podcast dia bilang negur nya baik, hey kalau dia negur nya baik tidak akan aji melakukan itu, saya tau bgt mas A kalau negur orang bikin nyesek ke hati. Banyak kasir perempuan yg di bikin nangis sama dia, cara dia negur itu tidak biasa, ngebentak, kasar ngomong nya,” tulis Akhyar.
Ketika Agus diadukan kepada manager, Akhyar bilang Agus selalu bisa mengambil hati manager dengan bermulut manais. Setelah lebih dari satu tahun menghadapi sosok Agus, Akhyar akahirnya memilih ikut mengundurkan diri demi kesehatan mentalnya.
“Please jgn langsung judge sih aji jahat, oke emng perbuatan aji tidak baik sampai Harus nyiram air keras ke mas A,tapi yg perlu kalian tau kalau saya tidak sabar menghadapi atasan kayak gtu mungkin akan ngelakuin hal yg sama, inget ya mas A itu paling gak mau di salah kan pokoknya dia ngerasa pengen paling bener,” tandas Akhyar.
Di akhir pernyataannya, Akhyar menegaskan bahwa apa yang dikatakannya bukanlah hasil karangan, melainkan fakta dari pengalaman saat bekerja bersama Agus.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra