Menuju konten utama

Sofyan Djalil Prioritaskan Reformasi Agraria

Pada perombakan Kabinet Kerja Jilid II, Sofyan Djalil yang dulu menjabat Kepala Bapennas kini menduduki posisi baru sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Dengan jabatan baru ini, Sofyan Djalil akan memprioritaskan reformasi agraria dengan memberikan sertifikat tanah sebanyak mungkin kepada rakyat.

Sofyan Djalil Prioritaskan Reformasi Agraria
Sofyan Djalil yang baru diangkat dalam reshuffle Kabinet Kerja Jilid II sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. (Antara Foto/M Agung Rajasa) chief economist of the islamic development bank savas alpay, 2. dr. ahmad mohamed ali, president of islamic development bank 3. helen clark, administrator of the united nations development programme (undp) minister for finance, revenue, economic affairs, statistics and privatization pakistan mohammad ishaq dar, minister of finance, algeria abderrahmne benkhalfa,

tirto.id - Terkait reshuffle Kabinet Kerja Jilid II, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil akan mempercepat sertifikasi tanah kepada rakyat untuk mempermudah akses ke bank.

"Yang paling penting adalah reformasi agraria. Bagaimana memberikan sertifikat sebanyak mungkin kepada rakyat karena sertifikat akan membuat aset secara ekonomi produktif," kata Sofyan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (27/7/2016).

Sofyan mengatakan, banyak sekali rakyat tidak bisa mengakses bank karena tanahnya tidak memiliki sertifikat.

"Sertifikat secara luas akan dipercepat," katanya menanggapi pertanyaan wartawan tentang fokus utama saat menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

Ia juga akan melanjutkan program yang telah dikerjakan oleh menteri yang digantikan yakni Ferry Mursyidan Baldan.

"Apa-apa yang bagus dari Pak Ferry akan dilanjutkan. Mana yang kurang cepat, kita percepat," ucapnya, menegaskan.

Sofyan di Istana Kepresidenan, Jakarta, hari ini dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional bersama dengan para menteri lainnya.

Dia mengaku tidak "turun jabatan" di posisi baru kendati pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dan Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional pada Kabinet Kerja.

Dia mengibaratkan sebagai prajurit yang siap ditempatkan di mana sana.

"Bagaimana kita menciptakan nilai tambah dimanapun kita berada," katanya, menegaskan.

Baca juga artikel terkait POLITIK

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari