tirto.id - Bakal calon gubernur Sumatera Utara di Pilkada 2018, Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi menanggapi peredaran video yang menayangkan pembagian uang oleh dirinya di sebuah gereja.
Menurut Edy, tak ada yang salah dengan pembagian uang di gereja. Ia mengklaim hal tersebut sebagai bagian dari adat masyarakat Sumatera Utara.
"Setiap ada kegiatan begitu. Ada anak yang menyanyi, ada apa, pasti ada saweran. Itu sudah menjadi budaya," kata Edy di DPP Golkar, Jakarta, Jumat (5/1/2018).
Edy yang diusung Gerindra, PAN, PKS, dan Golkar itu mengaku hanya membantu jemaat gereja dengan membagi-bagikan uang pada mereka. Menurutnya, di acara yang dihadirinya dalam video tersebut banyak kaum fakir. Menurutnya, mereka harus dibantu dengan jalan pembagian uang.
Baca: Ketika Edy Rahmayadi Mengenakan Atribut PKS
"Kita membantu anak-anak kecil, kan itu belum ada ketentuan pilkada, belum berjalan itu," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Edy memastikan tak akan melakukan politik uang selama proses Pilgub Sumut 2018 hingga dirinya terpilih sebagai gubernur nanti. Ia berjanji akan membuktikan kebersihan dirinya selama menjalani proses Pilkada dan seandainya terpilih jadi kepala daerah di Sumut.
Edy hampir dipastikan akan berduel dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat di Pilgub Sumut 2018. Djarot juga pernah menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang mendampingi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 2014-2017.
Perwira tinggi TNI itu mengaku siap bersaing dengan Djarot Saiful Hidayat, politisi PDI Perjuangan, di Pilgub Sumut 2018 nanti. Menurutnya, warga Sumut memiliki cagub yang bersih-bersih dari kasus korupsi di Pilkada kali ini.
Baca: Pertimbangan Megawati Pilih Djarot Jadi Cagub Sumut di Pilgub 2018
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Alexander Haryanto