tirto.id - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar berencana menghapus posisi sekjen di PKB dalam kepengurusan 2019-2024. Ia pun akan mengganti konsep sekjen dengan konsep direktur eksekutif dan wakil ketua umum. Gagasan Muhaimin pun direspons sejumlah kader PKB.
Ketua DPP PKB periode 2014-2019 Yanuar Prihatin menyambut positif dengan ide penghapusan jabatan sekjen. Ide tersebut dianggap sebagai terobosan karena partai bisa "berlari kencang". Sebab, lanjut Yanuar, bila ada posisi direktur eksekutif, maka seluruh performance partai akan dititikberatkan pada kinerja, produktivitas, soliditas tim dan kompetensi diri.
“Partai akan lebih kencang lari bila diisi orang-orang yang lebih peka pada kinerja dan produktivitas, bukan pada jabatan dan kekuasaan,” kata Yanuar dalam keterangan tertulis diterima Tirto, Kamis (22/8/2019).
Yanuar pun merekomendasikan Muhaimin agar membentuk kelompok master mind. Master Mind adalah kelompok ahli dari berbagai latar belakang yang secara berkala bertemu untuk membahas berbagai topik unggul dan strategis, baik yang bersifat mendesak maupun berjangka panjang. Kelompok ini dipilih bukan karena faktor politis, tetapi lebih pada keahlian.
“Ini semacam think tank yang terkait dengan kompetensi para anggota Master Mind ini,” tambah Yanuar.
Yanuar pun memandang, kelompok master mind di tubuh DPP PKB harus ada individu-individu di sekeliling Gus Imin yang sungguh-sungguh mengerti soal ekonomi makro, ekonomi mikro, ahli perbankan, entrepreneurship, perpajakan, informasi teknologi, digital marketing, pendidikan, seni kreatif, infrastruktur, dan seterusnya. Dengan demikian, PKB bisa bergerak secara fokus dalam isu-isu besar, penting dan strategis tentang Indonesia.
“Urusan teknis, administratif, program, kegiatan, branding partai dikelola oleh Direktur Eksekutif yang juga terkoneksi dengan kelompok Master Mind ini,” tegas Anggota Komisi II DPR RI ini.
Pembaruan manajerial ini lebih memungkinkan beban pikiran dan pekerjaan tidak bertumpuk pada Ketua Umum. "Saatnya sekarang mendorong Gus Imin tumbuh lebih besar tanpa direcoki urusan-urusan remeh temeh, teknikal dan jangka pendek belaka," kata Yanuar.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri