Menuju konten utama

Soal Ratio Gini, Demiz-Dedi akan Pangkas Proses Perizinan Investasi

Demiz akan memangkas proses perizinan untuk meningkatkan investasi di Jawa Barat.

Soal Ratio Gini, Demiz-Dedi akan Pangkas Proses Perizinan Investasi
Calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mendeklarasikan diri sebagai Cagub dan Cawagub Jawa Barat di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Bandung, Selasa (9/1/2018). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

tirto.id - Pasangan Calon Gubernur-Wakil Jawa Barat nomor urut empat, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi akan memangkas proses perizinan investasi di Provinsi Jawa Barat yang memakan waktu hingga 600 hari. Sebab, menurut Demiz, hal itu berpengaruh terhadap ratio gini atau tingkat ketimpangan di Jabar.

Hal itu diungkapkan Demiz untuk menanggapi pertanyaan moderator Debat Publik Pertama Pilgub Jabar 2018, Rosiana Silalahi di Sabuga Bandung, Jawa Barat, Senin (12/3/2018).

Rosiana bertanya bagaimana paslon mengurangi rasio gini di Jabar yang lebih tinggi dari nasional, padahal di satu sisi Jabar menjadi provinsi dengan tujuan investasi tinggi.

"Gini ratio lebih tinggi dari rata-rata nasional, begini, tingkat kemiskinan Jabar di bawah rata-rata nasional, 7,83. Nasional 10,11. Di Jabar 0,393 rata-rata, kota Bandung yang tertinggi yaitu 0,44. Saya koreksi Anda [Rosiana] karena saya punya data," ujar Demiz.

"Pertumbuhan ekonomi, minimal ditentukan dua hal, tiga paling tidak. Satu investasi, dua ekspor, ketiga konsumsi. Bagaimana bisa meningkat pertumbuhan ekonomi jika perizinan investasi di daerah makan waktu sampai 600 hari, ini harus

dipangkas, saya baru rapat terbatas di Istana bagaimana cara memangkas perizinan di daerah," lanjut Demiz.

Sebab, menurut Demiz, kemiskinan, tingkat pengangguran, dan juga ketimpangan jadi sebuah kesatuan. Sehingga, dengan memangkas proses perizinan investasi, akan mempengaruhi tingkat kemiskinan, pengangguran, begitu juga ratio gini.

Pasangan calon gubernur-wakil Jawa Barat nomor urut empat, Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi diusung dua partai, yaitu Golkar dan Demokrat.

Kedua paslon ini memiliki sembilan janji itu yakni penyediaan air baku untuk minum dan irigasi, penyediaan listrik di daerah yang belum terjangkau, penyediaan pangan dan makanan tambahan bergizi untuk daerah rawan pangan dan gizi buruk, pembangunan ruang kelas, sekolah dan peningkatan kesejahteraan guru, pelayanan uji kompetensi bagi pencari kerja.

Selanjutnya, pembangunan puskemas, percepatan pertumbuhan wisata usaha baru dan akses modal, pertumbuhan ekonomi dengan mengandalkan pariwisata berbasis budaya dan terakhir pengelolaan tata ruang, lingkungan hidup, infrastruktur dan rehabilitasi rumah layak huni.

Kompas TV menggelar siaran langsung debat publik ini melalui saluran televisi dan live streamingmulai pukul 19.30 WIB. Debat pertama yang bertema ekonomi, politik, pemerintah daerah, infrastruktur, hukum, pertahanan dan keamanan, industri, perdagangan dan teknologi, UMKM dan Koperasi dipandu oleh Rosianna Silalahi.

Debat Pilgub Jabar diikuti empat pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul, TB Hasanuddin-Anton Charliyan, Sudrajat-Ahmad Syaiku, dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

Baca juga artikel terkait DEBAT PILGUB JABAR 2018 atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Politik
Reporter: Dipna Videlia Putsanra
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra