tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menertibkan sejumlah tempat parkir dan juru parkir menyusul adanya konflik antara anggota TNI dan juru parkir di Ciracas, Jakarta Timur.
"Saya akan panggil khusus UPT parkir untuk kita bisa menertibkan parkiran agar tidak muncul problem-problem seperti ini. Jadi pada akhirnya, apapun yang terjadi di lapangan, diperlukan kedewasaan, kematangan, ketenangan," kata Anies saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (12/12/2018).
Konflik tersebut berawal dari cekcok antara anggota TNI AL dengan juru parkir di depan Minimarket Arundina, Senin (10/12/2018) siang.
Peristiwa tersebut berbuntut panjang, pada Rabu (12/12) dini hari sekitar pukul 00.25 WIB, segerombolan orang mendatangi Polsek Ciracas, lalu merusak dan melakukan pembakaran.
Terkait peristiwa itu, Anies mengaku memantaunya sejak malam. Ia mendapatkan informasi dari walikota dan aparat setempat.
"Sekarang sebagai proses hukum, saya percayakan kepada aparat keamanan, aparat penegak hukum, untuk melakukan investigasi," kata Anies.
Anies juga menyampaikan bahwa terkait konflik ini, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan penertiban di masyarakat. "Tapi peristiwa yang serius sudah jadi peristiwa hukum dan itu bisa diselesaikan secara hukum juga," ungkap Anies menambahkan.
Kasus ini berawal dari pengeroyokan anggota TNI AL Kapten Komaruddin (47) oleh juru parkir di depan Minimarket Arundina, Senin (10/12/2018) siang. Ketika itu, Komaruddin mengecek kondisi knalpot yang berasap meski baru diperbaiki di bengkel. Dia bersama anaknya, Saka namanya.
Ketika sedang memeriksa, seorang juru parkir tiba-tiba menggeser motor sehingga kepala Komaruddin membentur kendaraannya. Komaruddin pun menegur juru parkir. Tidak terima, Komaruddin malah dipukuli.
Anggota TNI AD Pratu Rivo Maulana (23) yang kebetulan lewat coba melerai. Ia ikut menjadi sasaran amuk petugas parkir yang kira-kira berjumlah tujuh hingga sembilan orang. Selanjutnya Rivo melarikan Komaruddin beserta anaknya ke Barak Remaja Paspampres KPAD Cibubur dengan cara dibonceng menggunakan sepeda motor.
Sehari setelah kejadian, kira-kira pukul 19.00, 300 orang tentara dari tiga matra sengaja datang untuk meminta klarifikasi ke polisi. Idham mengatakan kalau Polsek Ciracas sudah melakukan pengejaran. Kapolres Jaktim Kombes Tony mengatakan penangkapan akan dilakukan dalam waktu 2x24 jam.
Namun apa yang disampaikan Tony tak membuat tentara puas. Dalam laporan tertulis yang diterima Tirto, disebutkan kalau “7 orang TNI masuk ke ruang tahanan Polsek untuk mencari pelaku, tapi belum ditemukan.”
“Mungkin karena massa tidak puas, lalu mereka melakukan tindakan anarkis. Ada beberapa mobil yang rusak, mobil polisi bahkan mobil Puspom Kodam yang dirusak. Termasuk sebagian bangunan yang berada di Polsek,” ujar Idham.
Meski saksi dan saya sendiri melihat pelaku pembakaran adalah orang berambut cepak dan ini terkait dengan kasus pengeroyokan TNI, tapi polisi belum mau menyimpulkan pelaku adalah tentara.
"Polisi militer TNI dan Polda Metro tengah mengusut kasus pembakaran Mapolsek Ciracas, apakah ada keterlibatan oknum TNI," kata Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Jaya/Jayakarta, Kolonel Inf Kristomei Sianturi.
Penulis: Fadiyah Alaidrus
Editor: Alexander Haryanto