tirto.id - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menilai pemberian materi kebencanaan di sekolah tidak mesti harus datang dari guru. Menurutnya, pembekalan soal bencana bisa dari siapa saja.
"Sekolah itu cuma sumber pendukung saja. Nanti materinya bisa diampu oleh siapa saja. BNPB misalnya, akan memberikan materi kepada guru dan murid. Atau tim relawan yang berpengalaman," ujarnya ketika ditemui di kantornya, Selasa (15/1/2019).
Ia menegaskan, yang terpenting adalah pembekalan materinya harus mudah dimengerti namun tidak mengurangi esensinya. Selain itu, menurut dia, pembekalan materi harus disertai dengan simulasi kebencanaan seperti yang disarankan oleh Presiden Joko Widodo.
"Misalnya satu daerah dalam satu hari, siap-siap mengadakan simulasi secara serempak diikuti seluruh elemen mulai kantor, sekolah, hingga pasar. Dan itu akan disesuaikan dengan karakteristik bencana di wilayahnya masing-masing," papar Mendikbud.
Lebih lanjut, Muhadjir akan mencanangkan simulasi kebencanaan tersebut setidaknya dua kali dalam waktu satu tahun.
Dorongan untuk memaksimalkan pendidikan kebencanaan dalam lingkup sekolah mulai digencarkan setelah kejadian tsunami Selat Sunda yang terjadi pada Desember 2018 kemarin.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Alexander Haryanto