tirto.id - Sebanyak 29 mahasiswa yang pulang dari China telah diobservasi di Graha Mandalika RSUD Provinsi NTB (Nusa Tenggara Barat). Dari 29 orang itu, 3 di antaranya dievakuasi dari Wuhan oleh Pemerintah Pusat lewat Natuna.
Kendati demikian, Kepala Dinas Kesehatan NTB, dr.Hj Nurhandini Eka Dewi memastikan bahwa provinsi itu aman atau bebas dari virus corona atau coronavirus disease 2019 (COVID-19).
"Tanggal 18 Februari, mahasiswa yang diobservasi dikeluarkan dalam jumlah banyak," kata dia di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Selasa (18/2/2020), seperti dilansir Antara.
Menurut Eka, dari 29 mahasiswa itu, 9 orang di antaranya sudah selesai masa observasi 14 hari sehingga sudah pulang ke keluarga masing-masing. "Mereka semua sehat dan prima," tegasnya.
Sedangkan 18 orang lainnya, kata Eka, akan dipulangkan dari Graha Mandalika pada tanggal 18 Februari. Sementara 2 orang lainnya akan dipulangkan tanggal 21 Februari 2020. Hal tersebut, Eka menerangkan, sesuai dengan akhir masa observasinya selama 14 hari sesuai SOP.
Kendati demikian, Eka memastikan bahwa mahasiswa yang dipulangkan itu akan tetap melanjutkan studinya dan tetap menjalani kuliah lewat online. "Mereka tetap belajar sampai di Indonesia," katanya.
Tiga WNI Positif Corona
Sebelumnya diberitakan, tiga dari 78 warga negara Indonesia (WNI) awak kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di perairan Yokohama, Jepang, positif terinfeksi virus corona atau Covid-19.
"Berdasarkan komunikasi terakhir termasuk pembicaraan dengan duta besar Jepang, maka diperoleh info bahwa 3 dari 78 kru WNI dinyatakan confirmed (terjangkit virus corona)," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Dengan tiga kasus yang menjangkiti WNI tersebut, total kasus virus corona dari kapal pesiar mewah tersebut menjadi 446 kasus. Dua WNI yang dinyatakan positif terjangkit virus corona telah dibawa ke rumah sakit di Kota Chiba, sementara satu WNI sedang menjalani proses menuju rumah sakit.
"Per detik ini saya belum dapat menyampaikan satu WNI itu akan dibawa ke rumah sakit mana," ujar Retno, merujuk pada perkembangan situasi yang sangat dinamis.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Agung DH