tirto.id - Menanggapi persoalan masyarakat Jawa Barat yang dipersepsi tidak toleran, calon gubernur Jabar nomor urut 4 Dedi Mulyadi menegaskan perlunya kembali ke prinsip dasar Siliwangi.
"Dalam koridor budaya, Jawa barat ini terbentuk dalam budaya dan karakter masyarakat yang memiliki spirit yang luar biasa yang bisa dilihat dari prinsip dasar Siliwangi, yakni silih asih, silih asah dan silih asuh," ujar Dedi Mulyadi alias Demul, Senin (12/3/2018) pada sesi ketiga Debat Publik Pilkada Jabar 2018.
Di masyarakat Sunda dikenal filsafat hidup silih asah, silih asuh dan silih asih. Arti dari silih asah yakni saling menajamkan pikiran, saling mengingatkan. Sedangkan silih asuh artinya saling mengasuh, saling membimbing. Terakhir, silih asih yang berarti saling mengasihi.
Dalam perspektif itu, Demul menekankan sesungguhnya masyarakat Jawa Barat sudah memiliki ketahanan budaya yang cukup lama.
"Yang menjadi problem bagi masyarakat Jawa Barat adalah daya, imunitas dirinya terhadap berbagai pengaruh lingkungan yang memporak-porandakan sistem sosial kebudayaannya yang justru membuat Jawa Barat dianggap sebagai masyarakat yang tidak toleran, daerah yang tidak aman," jelasnya.
"Mari kita kembalikan ke diri sendiri, tidak usah membuat istilah lain," ujarnya.
Debat Publik Pilkada Jawa Barat 2018 untuk pertama kalinya digelar di Sabuga ITB, Bandung, hari ini, Senin (12/3/2018).
Kompas TV bakal melakukan siaran langsung debat publik ini melalui saluran televisi dan live streamingmulai pukul 19.30 WIB. Debat pertama yang bertema ekonomi, politik, pemerintah daerah, infrastruktur, hukum, pertahanan dan keamanan, industri, perdagangan dan teknologi, UMKM dan Koperasi dipandu oleh Rosianna Silalahi.
Debat Pilgub Jabar diikuti empat pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul, TB Hasanuddin-Anton Charliyan, Sudrajat-Ahmad Syaiku, dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri