tirto.id - Sekretaris Jendral PP Pemuda Muhammadiyah, Irfannusir Rasman menegaskan bahwa tidak ada penyelewengan dana yang dilakukan Pemuda Muhammadiyah. Oleh karena itu, jajaran pimpinan Pemuda Muhammadiyah tidak akan mundur dan siap menghadapi kasus dugaan penyelewengan dana kegiatan Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam.
"Ketua Umum [Pemuda Muhammadiyah] Dahnil tidak mundur, Fanani [Ketua Panitia Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam] juga tidak mundur karena memang dari awal kita tidak melakukan penyimpangan," katanya di Yogyakarta, Senin (26/11/2018).
Dia menyebut laporan pertanggungjawaban dana yang telah dibuat oleh Pemuda Muhammadiyah sudah sesuai. Terkait adanya pernyataan polisi yang menyebut laporan pertanggungjawaban fiktif menurutnya itu tidak benar.
"Saya kira tidak fiktif lah. Yang jelas kita sudah kembalikan uang Rp2 miliar itu. Persoalan fiktif atau tidak fiktif kita kembalikan ke pihak kepolisian saja. Yang jelas Kemenpora sudah membantah dengan tegas bahwa tidak ada pemeriksaan BPK dan tidak ada penyimpangan," kata Irfan.
Namun demikian jika memang polisi menemukan adanya indikasi penyimpangan dana oleh Pemuda Muhammadiyah, Irfan mempersilahkan untuk diusut.
"Kalau kita perlebar mau ngapain lagi toh kita sudah diperiksa oleh polisi. Kalau memang menurut polisi ada indikasi fiktif yang silahkan saja," ujarnya.
Ketua Panitia Apel dan Kemah Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia, Ahmad Fanani menyebut bahwa dana untuk penyelenggaraan acara merupakan dana bantuan dari pemerintah.
"Itu sebenarnya dana bantuan, penyelenggaranya teman-teman Ansor [Gerakan Pemuda Ansor] makanya besarannya lebih besar ke teman-teman Ansor," kata Fanani yang juga merupakan Ketua Bidang Ekonomi Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah.
Ia mengaku tidak mengetahui kenapa besaran anggaran ke masing-masing organisasi yang terlibat acara yang digelar di Candi Prambanan tahun lalu itu berbeda. Yang jelas menurutnya Pemuda Muhammadiyah tidak menerima anggaran sebagai penyelenggara.
"Kenapa besarannya berbeda? Tanyakan ke Menpora karena yang ngasih," ujarnya.
Fanani menegaskan bahwa Pemuda Muhammadiyah hanya hadir dalam acara tersebut sebagai peserta.
"Kami datang saja hadir, nanti silahkan difasilitasi misalnya transportasi. Kami dikasih anggaran untuk mobilisasi. Namanya mobilisasi ya transportasi akomodasi, dan konsumsi atau lainnya sesuai kebutuhan," kata dia.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Yandri Daniel Damaledo