tirto.id - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memang membuka peluang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, namun Nasdem belum berniat mengusung Anies.
"Jadinya prosesnya nanti kita lihat 2024, masih panjang lima tahun lagi. Kalau sekarang belum ada niat," jelas Surya dalam acara Kuliah Umum Kebangsaan di Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2019).
Surya mengatakan bahwa dirinya memiliki kedekatan tak hanya dengan Anies, tetapi juga dengan rival Anies di Pilgub DKI Jakarta yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dengan menyatakan bahwa ia membuka peluang mengusung Anies, kata Surya, tak berarti ia bermusuhan dengan Ahok saat ini.
"Dua-duanya ini adalah adik saya, semua pihak tahu saya pendukung Ahok untuk jabatan Gubernur DKI," ucap Surya.
Surya mengatakan tak hanya dengan Anies saja, kemungkinan ia juga akan mengundang Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, namun tak tahu kapan waktu pastinya nanti.
"Belum [diundang], proses perjalanan akan berjalan dari progres waktu tempat yang akan memungkinkan, siapa bilang itu enggak akan terjadi," tegas Surya.
Sebelumnya, Surya Paloh dan Anies pernah menggelar pertemuan di Kantor DPP Nasdem Jalan Soeroso, Jakarta, Rabu (24/7/2019). Dalam kesempatan itu, Surya membuka peluang mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024.
"Iya pastilah [dukung]. Lahiriah batiniah. Niat baik itu harus terjaga. Potensi ada, tapi ada proses. Nah, itu tugas sama-sama," kata Surya Paloh saat konferensi pers. Anies Baswedan tiba di Kantor DPP Nasdem pukul 11.45 WIB.
Anies dan Surya lalu konferensi pers di hadapan para awak media. Saat itulah pernyataan "dukung Anies pada 2024" keluar. "Insyaallah semuanya sejalan dengan arah partai. Insyaallah apabila semua seperti kami harapkan. Dukungan tidak hanya datang dari satu kelompok, termasuk satu institusi partai politik seperti Nasdem," kata Surya.
Nama Anies juga muncul dalam daftar politikus yang memang potensial maju pada 2024 versi Lingkaran Survei Indonesia (LSI). Selain Anies, ada 13 nama lain, termasuk Sandiaga Uno, bekas wakilnya dulu. Ada pula nama populer seperti Ridwan Kamil.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Alexander Haryanto