Menuju konten utama

Smart Card Haji Mulai Didistribusikan, Ini Fungsinya

Pemerintah Arab Saudi telah merilis smart card sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah haji.

Smart Card Haji Mulai Didistribusikan, Ini Fungsinya
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bagian Media Center Haji membantu mengelompokkan kartu pintar atau smart card jamaah calon haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi, Selasa (21/5/2024). PPIH Arab Saudi mulai mendistribusikan kartu pintar lewat perwakilan kloter masing-masing secara bertahab kepada jamaah calon haji Indonesia sebagai akses mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

tirto.id - Juru Bicara Kementerian Agama, Anna Hasbie, mengungkapkan bahwa Pemerintah Arab Saudi telah merilis kartu pintar (smart card) untuk dibagikan kepada jemaah haji. Kartu pintar tersebut menjadi akses untuk mengikuti rangkaian ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Anna menegaskan bahwa kartu tersebut wajib dibawa oleh Jemaah haji saat beraktivitas di Tanah Suci.

"Kebijakan penggunaan smart card baru diterapkan tahun ini oleh Pemerintah Arab Saudi. Nah, ini harus diikuti oleh jemaah Indonesia," kata Anna Hasbie dalam keterangan pers yang diterima Tirto, Selasa (21/5/2024).

Anna mengungkapkan bahwa smart card tersebut akan selalu diperiksa oleh petugas saat berada di Tanah Suci, terutama pada puncak haji di Armuzna.

"Smart card adalah kartu yang nanti akan dipakai oleh jemaah haji ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Setiap jemaah ke Armuzna, wajib memakainya," kata Anna.

Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Makkah, Khalilurrahman, menambahkan bahwa smart card tersebut difungsikan sebagai pertanda bahwa jemaah haji pemegangnya telah memiliki ijin. Pasalnya, Arab Saudi telah mengeluarkan fatwa bahwa orang yang berhaji tanpa izin hukumnya berdosa.

"Nah, itu (smart card) sama dengan izin (berhaji)," kata dia.

Khalilurrahman mengimbau ketua kloter, ketua rombongan, dan ketua regu, termasuk juga jemaah agar bertanggung jawab memastikan kartu tidak hilang dan menjaganya sebaik mungkin.

"Kami memberikan imbauan ketua kloter, ketua rombongan, ketua regu, dan jemaah agar bisa menjaganya sebaik mungkin. Jangan sampai hilang," kata Khalil.

Khalil mengungkapkan smart card akan didistribusikan melalui kepala sektor untuk diberikan kepada ketua kloter. Mereka yang akan membagikan smart card kepada jemaah melalui ketua rombongan.

"Kemudian nanti teknis pembagiannya ke Kasektor. Kasektor yang nanti membagikan kepada ketua kloter. Ketua Kloter nanti yang akan membagikan ke ketua rombongan, lalu ke ketua regu dan jemaah. Kami mengimbau ketua regu kloter dan jemaah haji benar-benar menjaganya agar tidak hilang," jelas Khalil.

Khalil mengingatkan kepada setiap jemaah haji, Pemerintah Arab Saudi telah menyiapkan cadangan kartu bagi jemaah apabila kehilangan smart card. Namun, jumlahnya sangat terbatas.

"Dari Kementerian Haji Saudi, jelasnya, kalau hilang bisa diganti, tapi dibatasi 10 persen dari jemaah haji Indonesia. Kami mengimbau supaya (para jemaah) hati-hati menyimpannya," tutup Khalil.

Baca juga artikel terkait HAJI 2024 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fadrik Aziz Firdausi