Menuju konten utama

Situs Sekaran Ditemukan, Proyek Tol Pandaan-Malang Seksi 5 Molor

Penemuan situs bersejarah di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang (Km.37) menyebabkan proyek pembangunan tol Pandaan-Malang di Seksi 5 molor dari target.

Situs Sekaran Ditemukan, Proyek Tol Pandaan-Malang Seksi 5 Molor
Petugas Badan Pelestarian Cagar Budaya(BPCB) Trowulan melakukan eskavasi di situs purbakala yang ditemukan saat pembangunan proyek jalan tol Malang-Pandaan di kilometer 35, Sekaran, Pakis, Malang, Jawa Timur, Selasa (12/3/2019). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto.

tirto.id - Proyek pembangunan tol Pandaan-Malang di Seksi 5 molor dari target yang ditetapkan lantaran adanya penemuan situs bersejarah di Dusun Sekaren, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang atau tepatnya di kilometer 37.

Direktur Utama PT Jasamarga Pandaan Malang (JPM) Agus Purnomo mengatakan, Seksi 5 tol Pandaan - Malang seharusnya bisa selesai pada Juli 2019. Namun, karena adanya temuan situs Sekaran, pengerjaan proyek menjadi terhambat dan molor.

"Ya molor. Mudah-mudahan tidak lebih dari tahun ini selesai," ujar Agus di Kantor PT JPM, Malang, Jawa Timur pada Senin (25/3/2019).

Diketahui pihak PT PJM dengan Badan Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur sepakat untuk menggeser trase Seksi 5 sejauh delapan meter ke arah sungai Amprong demi menjaga temuan situs arkeologi Sekaran.

Ditanya soal kapan proyek pergeseran trase Seksi 5 bakal digarap, Agus belum mengetahui hal tersebut.

"Ya ini tergantung surat menyuratnya terus perintah dari Menteri Pekerjaan Umum kan belum tahu," katanya.

Sejak dihentikan sementara beberapa pekan lalu karena temuan situs arkeologi, penyelesaian proyek Seksi 5 sepanjang 3,11 kilometer baru mencapai 26 persen.

Jalan tol Pandaan - Malang total memiliki lima seksi dengan panjang total 38,488 kilometer. Untuk Seksi 1 sampai 3 progres penyelesaiannya sudah mencapai 98 persen. Sedangkan seksi 4 mencapai 80 persen.

Baca juga artikel terkait TOL PANDAAN-MALANG atau tulisan lainnya dari Tony Firman

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Tony Firman
Penulis: Tony Firman
Editor: Maya Saputri