Menuju konten utama

Situasi Rusia-Ukraina: Perang Sengit Masih Menghantui Soledar

Rangkuman berita perang Rusia-Ukraina hari ini, Jumat, 13 Januari 2023 atau 324 hari invasi.

Situasi Rusia-Ukraina: Perang Sengit Masih Menghantui Soledar
Petugas pemadam kebakaran dan polisi bekerja di lokasi ledakan menciptakan kawah di jalan setelah serangan Rusia di Dnipro, Ukraina, Senin, 10 Oktober 2022. (AP Photo/Leo Correa)

tirto.id - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan, pasukan yang bertempur di Bakhmut dan Soledar akan diberi senjata apapun yang mereka butuhkan untuk menahan pasukan Rusia. Hal itu dia sampaikan pada hari Kamis, 12 Januari 2023.

The Guardian memberitakan, Ukraina mengatakan, ratusan warga sipil masih terperangkap di Kota Soledar, yang diklaim Rusia telah berhasil direbut oleh pasukannya. Saat ini, pertempuran berdarah dilaporkan masih terjadi di kota penghasil garam itu.

Militer Ukraina telah membantah kalau pasukan Rusia telah mengepung dan menguasai Kota Soledar. Wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar mengatakan, pasukan Ukraina masih “bertahan” ketika “pertempuran sengit” berlanjut di kota itu.

Gubernur Donetsk, Pavlo Kyrylenko mengatakan, ada sekitar 559 warga sipil masih berada di Soledar, termasuk 15 anak. Mereka masih belum bisa dikuasai. Berdasarkan gambar satelit yang diambil Maxar Technologies, Kota Soledar terlihat hancur akibat pertempuran.

Situasi Perang Rusia-Ukraina Hari ke-324 Invasi

Komandan pasukan darat Rusia, Oleg Salyukov mengunjungi Belarusia pada hari Kamis untuk memeriksa kesiapan tempur pasukan gabungan yang ditempatkan di sana. Kunjungan itu dilakukan ketika Rusia dan Belarus ingin memperluas latihan militer gabungan di Belarus.

Selain memperluas latihan militer gabungan, Reuters melaporkan, kedua negara menambahkan senjata, tentara dan peralatan khusus ke dalam latihan tersebut.

Sebelumnya, Presiden Zelenskyy mengatakan, Rusia mencoba menggunakan Belarusia untuk melancarkan invasi darat baru ke Ukraina. Dia pun meminta semua pihak harus bersiap atas itu.

Presiden Zelenskyy mendesak NATO agar tidak sekadar memberikan janji dalam membantu Ukraina karena mereka membutuhkan langkah pasti ketika mencoba bergabung ke dalam aliansi itu.

“Untuk hari ini, dukungan untuk Ukraina dari rekan-rekan di NATO [...] dalam bentuk retorika tentang pintu terbuka tidak cukup untuk Ukraina. Tidak cukup untuk memotivasi negara kita … tentara kita,” kata Zelenskiy.

“Kami membutuhkan langkah maju… kami menantikan langkah-langkah yang kuat, kami mengandalkan sesuatu yang lebih dari sekadar pintu terbuka.”

Kantor berita Rusia, TASS memberitakan, Hongaria memberikan bantuan medis kepada tentara Ukraina yang terluka, tetapi tidak berencana memasok senjata ke Ukraina. Hal itu disampaikan oleh Gergely Gulyas, Menteri Kantor Perdana Menteri Hongaria.

Dia mengatakan, ada banyak prajurit Ukraina dirawat di Hongaria tahun lalu. "Ada beberapa lusin orang seperti itu." Namun, Gulyas menegaskan bahwa pemerintah Hongaria tidak berencana untuk memasok senjata ke Ukraina.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya