tirto.id - Kepala kelompok tentara bayaran Rusia, Wagner bernama Yevgeny Prigozhin mengklaim, pasukannya telah berhasil mengambilalih Kota Soledar di Ukraina. Jika benar, maka itu adalah keberhasilan pertama Rusia di medan perang sejak musim panas lalu.
“Unit Wagner telah menguasai seluruh wilayah Soledar,” kata Prigozhin dalam pesan audio di Telegram Selasa malam sebagaimana dikutip The Guardian.
Sebagai catatan, Soledar adalah kota penghasil tambang garam terbesar yang memiliki nilai simbolis, militer, dan komersial untuk Rusia.
Pada pidato Selasa malam, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy tidak memberikan informasi terbaru tentang situasi militer, tetapi dia berterima kasih kepada para pembela Soledar yang "heroik”.
Situasi Terkini Perang Rusia-Ukraina Hari ke-322
Angkatan bersenjata Ukraina mengatakan, pasukan Rusia melatih tembakan tank, mortir, dan artileri ke Avdiivka. Itu adalah wilayah yang menjadi fokus kedua Rusia di selatan Bakhmut, yang tidak jauh dari kota Donetsk.
Tembakan artileri Rusia di Ukraina telah turun drastis sebanyak 75 persen dari level tertinggi perang, di beberapa tempat. Hal itu diutarakan oleh pejabat AS dan Ukraina.
Di sisi lain, pejabat Barat memperingatkan bahwa Ukraina tidak akan bisa mengambil kembali sejumlah besar wilayah dari Rusia tanpa peningkatan kemampuan militer, termasuk tank dan kendaraan lapis baja.
Pejabat Barat mengatakan permintaan Ukraina untuk 300 tank "bukan angka yang tidak masuk akal" untuk menciptakan massa kekuatan dalam melakukan serangan terhadap Rusia.
Sementara itu, pejabat AS mengatakan, tentara Ukraina akan memulai pelatihan sistem rudal Patriot di Amerika Serikat paling cepat minggu depan. Program pelatihan akan berlangsung di Fort Sill di Oklahoma dan memakan waktu “beberapa bulan”.
Seperti diwartakan Kantor berita Rusia, TASS, Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock mengatakan, negaranya akan memberikan tambahan bantuan sebesar 40 juta euro untuk mendukung Ukraina. Dia juga berjanji tidak akan menghentikan upaya dalam memasok senjata ke Kyiv.
"Kami akan mendukung Anda selama diperlukan," katanya seperti dikutip oleh layanan berita DPA.
Rencananya, dana 20 juta euro akan digunakan untuk bertahan hidup di musim dingin, seperti pasokan generator listrik, dan pembersihan ranjau. Sedangkan 20 juta euro lainnya, akan dialokasikan untuk memperluas jaringan internet satelit Starlink. Uang tersebut dapat mendanai pembangunan sekitar 10.000 terminal penerimaan sinyal.
Editor: Iswara N Raditya