Menuju konten utama

Situasi Lokasi Konser Myanmar Usai Dibom Jet Tempur Militer

Berikut adalah situasi terkini usai serangan bom militer Myanmar di lokasi konser Kachin.

Situasi Lokasi Konser Myanmar Usai Dibom Jet Tempur Militer
Ilustrasi : Jet tempur Angkatan Udara Myanmar menjatuhkan bom saat latihan militer gabungan 'Sin Phyu Shin' Jumat, 2 Februari 2018, di wilayah delta Ayeyarwaddy, Myanmar. (Lynn Bo Bo/Pool via AP)

tirto.id - Korban tewas akibat serangan udara militer Myanmar di acara konser Negara Bagian Kachin bertambah dari 60 menjadi 80 orang. Pemboman itu adalah serangan udara paling mematikan yang dilakukan rezim militer sejak merebut kekuasaan dalam kudeta tahun lalu.

The New York Times memberitakan, penyanyi populer asal Burma Aurali Lahpai tewas seketika saat sedang manggung di Myanmar Utara pada Minggu malam. Tiga pesawat tempur terbang di atas dan menjatuhkan bom di acara konser.

Berdasarkan pengakuan saksi mata, satu bom meledak di dekat panggung utama sehingga menewaskan Aurali dan beberapa artis lainnya. Kejadian itu berlangsung ketika mereka sedang membawakan lagi. Menurut pekerja darurat, serangan itu setidaknya menewaskan 80 orang.

Berita Terbaru Serangan Militer di Lokasi Konser Myanmar

Berdasarkan rekaman video, setelah serangan militer, lokasi yang dibom itu rata karena ledakan, puing-puing berserakan, termasuk mesin, kendaraan dan bahan bangunan.

Myanmar Now memberitakan, junta militer telah membantah kalau warga sipil ikut menjadi bagian dalam puluhan korban jiwa akibat serangan udara selama konser di Kota Praja Hpakant, Kachin.

Lewat pernyataan yang diterbitkan media pemerintah hari Selasa, rezim militer Myanmar menyebut laporan yang mengatakan serangan itu membunuh warga sipil sebagai "berita palsu". Mereka bersikeras kalau target pengeboman adalah pangkalan Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA).

Sebagai catatan, festival itu digelar untuk menghormati peringatan ke-62 berdirinya Organisasi Kemerdekaan Kachin (KIO), yang secara resmi ditandai pada tanggal 25 Oktober.

Konser itu digelar di situs bernama A Nang Pa di Kotapraja Hpakant yang kaya akan batu giok. Area itu berada dalam kendali Brigade 9 sayap bersenjata KIO, Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA).

Acara itu dimeriahkan oleh sejumlah artis Kachin yang terkenal, setidaknya ada empat artis yang tewas akibat serangan bom di dekat panggung utama.

Akan tetapi, rezim militer mengkalai kalau yang tewas dalam serangan itu adalah perwira KIA dan "teroris" dari Tentara Pertahanan Rakyat (PDF) anti-junta.

Kendati demikian, sumber di Kachin Baptist Convention (KBC) mengatakan, ada banyak warga sipil yang tewas. "Ini sangat menyedihkan. Banyak dari korban adalah rekan-rekan Kristen KBC kami dan mereka hanya warga sipil biasa,” kata sumber itu.

Seorang juru bicara Asosiasi Artis Kachin mengatakan kepada Associated Press, pesawat militer menjatuhkan bom sekitar pukul 8 malam. Ada sekitar 300 dan 500 orang hadir dalam acara itu.

Artis lain yang tewas dalam serangan itu adalah penyanyi Galau Yaw Lwi dan pemain keyboard bernama Ko King.

Menurut junta, serangan udara itu adalah “operasi kontra yang diperlukan” sebagai respons atas serangan pasukan Brigade 9 KIA dan sekutu PDF terhadap pos polisi dan militer.

Junta juga menuduh kelompok-kelompok itu menyerang kapal-kapal yang membawa barang-barang di sepanjang Sungai Ayeyarwady antara Shwegu dan Bhamo di Negara Bagian Kachin dan Katha di Wilayah Sagaing.

Sementara kelompok-kelompok perlawanan yang berbasis di daerah itu mengatakan, mereka hanya menargetkan kapal-kapal militer yang melintas di sungai itu.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya