Menuju konten utama

Siswa Pendidikan Menengah Harus Dibekali Keterampilan

Mendikbud Muhadjir Effendy menyarankan agar siswa yang mengenyam pendidikan di sekolah menengah hendaknya dibekali dengan keterampilan. Dengan begitu, pilihan itu dapat menjadi alternatif bagi siswa yang tidak bisa melanjutkan pendidikan.

Siswa Pendidikan Menengah Harus Dibekali Keterampilan
Dua siswa SMA pada ajang lomba tekhnologi tepat guna di Serpong, Tangerang Selatan, Banten. (Antara Foto/Muhammad Iqbal)

tirto.id - Pendidikan menengah hendaknya membekali siswanya dengan keterampilan agar dapat bekerja, jika tak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan selanjutnya. Hal itu dikemukakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat membuka Lomba Motivasi Pelajar Mandiri (Lomojari) 2016 di Jakarta, Senin (1/8/2016).

"Di luar negeri, siapa yang mempekerjakan anak SMA itu melanggar Undang-Undang, yang berhak bekerja adalah yang sudah lulus dan mengambil kursus. Tapi di Indonesia tidak mungkin, kadang tamat SMP dan SMA sudah bekerja," ujar Muhadjir.

Untuk itu, siswa yang mengenyam pendidikan di sekolah menengah hendaknya juga dibekali dengan keterampilan, sehingga bisa bekerja jika tak bisa melanjutkan pendidikan.

"Keterampilannya harus dibekali, Kemdikbud memberikan pilihan alternatif pendidikan bagi siswa yang juga ingin mendapatkan keterampilan yakni dengan SMP terbuka dan satu atap," tambah dia.

Model sekolah seperti itu, kata Mendikbud, harus diperbanyak karena sangat dibutuhkan masyarakat terutama di luar Jakarta.

"Mereka juga anak bangsa, alangkah disayangkan jika hanya segelintir yang bisa menikmati pendidikan," jelas Muhadjir.

Sementara itu, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud, Hamid Muhammad, mengatakan Kemdikbud tidak hanya membangun SMP terbuka tetapi juga SMP satu atap.

"Kami menyiapkan juga SMP satu atap yang diintegrasikan dengan SD. Konsepnya untuk mengganti SMP terbuka. Jumlahnya sekitar 4.600 sekolah, tetapi dibangun sekolah satu atap. Mereka juga akan dibekali dengan keterampilan," kata Hamid.

Pihak Kemdikbud juga menyiapkan SMP satu atap untuk wilayah tertinggal, terluar dan terpencil dengan jumlah sekitar 5.000 sekolah. Dengan demikian, Hamid berharap semakin besar kesempatan bagi anak-anak Indonesia untuk mengenyam pendidikan.

Lomojari 2016 terdiri dari dua kategori yakni akademik dan keterampilan. Bidang akademik diikuti 32 SMP terbuka dari 31 SMP terbuka di Indonesia dan luar negeri. Sementara pada bidang keterampilan, diikuti 45 SMP terbuka dari seluruh Indonesia.

Hamid berharap dengan adanya lomba tersebut dapat membuat peserta didik SMP Terbuka dan SMP Satu Atap bersemangat dan berprestasi serta dapat menyalurkan minta dan bakat mereka.

Baca juga artikel terkait SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

tirto.id - Pendidikan
Sumber: Antara
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari