Menuju konten utama

Sinopsis The United States vs. Billie Holiday, Film Nominasi Oscar

Sinopsis film The United States vs. Billie Holiday: Kisah hidup penyanyi jazz kulit hitam AS yang jadi incaran aparat AS.

Sinopsis The United States vs. Billie Holiday, Film Nominasi Oscar
Ilustrasi Proyektor film pada latar belakang gelap dengan sinar terang / gambar kontras tinggi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - The United States vs. Billie Holiday (2021) merupakan film yang menceritakan kehidupan dan perjalanan karier Billie Holiday, musikus jazz legendaris yang menjadi sasaran Biro Narkotika Federal AS. Penyanyi kulit hitam AS itu berulang kali menjadi korban kriminalisasi terkait kasus narkoba.

Skenario film The United States vs. Billie Holiday ditulis oleh Suzan-Lori Parks dan merupakan adaptasi dari buku berjudul “Chasing the Scream” karya Johann Hari. Film ini disutradarai oleh Lee Daniels dan menampilkan beberapa artis, seperti Andra Day, Trevante Rhodes, dan Garrett Hedlund.

Perusahaan yang memproduksi film ini yaitu Lee Daniels Entertainment, New Slate Ventures, dan Roth/Kirschenbaum Films. Distribusi film ini sejak awal 2021 ditangani oleh Hulu.

Film ini dirilis secara serentak melalui Internet di beberapa negara seperti Brasil, Kanada, dan Amerika Serikat pada tanggal 26 Februari 2021. Kemudian film tersebut dirilis di Inggris pada tanggal 27 Februari 2021 dalam acara Festival Film Kota Luksemburg.

Berdasarkan penilaian dalam situs IMDb, film berdurasi 126 menit ini memperoleh poin 6,3 dari skor sempurna 10 berdasarkan 9.434 penilaian. Sementara di Rotten Tomatoes, film yang sama mendapatkan skor tomatometer 56 persen dari 178 ulasan dan rating 81 persen dari penonton.

Dikutip dari laman Box Office Mojo, penayangan film The United States vs. Billie Holiday di seluruh dunia sudah menghasilkan pendapatan 702 juta Dolar AS. Tercatat sudah ada 7 penghargaan dan 19 nominasi yang diraih oleh film ini. Salah satunya, nominasi Piala Oscar 2021 di kategori Aktris Pemeran Utama Terbaik untuk Andra Day.

Sinopsis Film The United States vs. Billie Holiday

Alur film ini bermula dari adegan wawancara Billie Holiday dengan presenter Reginald Lord Devine (Leslie Jordan) di New York, pada tahun 1957. Dalam wawancara itu, Reginald bertanya mengenai masalah yang pernah dihadapi oleh Billie karena menyanyikan lagu “Strange Fruit." Pertanyaan itu membawa ingatan Billie ke masa saat ia masih rutin naik pentas di Cafe Society.

Billie Holiday adalah penyanyi jazz kulit hitam yang populer di AS pada kurun 1930 sampai 1950-an. Adapun "Strange Fruit" merupakan lagu yang membuat dampak besar kepada dirinya. Billie kerap menyanyikan lagu ini di Cafe Society.

Lagu populer dengan muatan lirik mengutuk rasialisme di AS itu membikin Billie menjadi incaran aparat negeri Paman Sam. Berkali-kali aparat AS berusaha menghentikan Billie menyanyikan lagu tersebut.

Karena tekanan aparat, manager Billie, Joe Glaser (Dusan Dukic), dan juga suaminya, Monroe (Eric Layer Harvey) pernah bersikeras melarang ia menyanyikan "Strange Fruit." Sosok yang menekan 2 orang dekat Billie itu adalah agen FBI bernama Harry J. Anslinger (Garrett Hedlund).

FBI tidak hanya berupaya menghambat karier Billie, tetapi juga menjeratnya dengan kasus hukum. Kegemaran Billie mengonsumsi narkoba membuat FBI memiliki alasan untuk menangkapnya.

Saat akhirnya ditangkap FBI karena kasus narkoba itulah, Billie menyadari bahwa dia dijebak oleh orang dekatnya yang ternyata mata-mata aparat. Mata-mata itu ialah Jimmy, salah satu fans yang kemudian dekat dengan Billie.

Pengadilan lantas menjatuhkan hukuman 1 tahun kepada Billie. Saat Billie dipenjara, Aslinger ingin memastikan bahwa ia tidak bernyanyi lagi. Karena itu, Aslinger menyuruh Jimmy untuk meminta maaf kepada Billie dengan tujuan agar hubungan mereka bisa terjalin kembali.

Namun, di luar dugaan Aslinger, Jimmy justru memberitahukan kenyataan sebenarnya pada Billie, bahwa FBI sengaja menangkapnya. Jimmy juga mengingatkan agar Billie tidak percaya pada siapa pun. Meskipun begitu, Billie tidak lagi mau menerima Jimmy.

Selepas Jimmy gagal, upaya FBI untuk menjerat Billie tidak berhenti. Harry J. Anslinger kemudian mengirim promotor bernama John Levy (Tone Bell) yang ternyata berhasil mendekati Billie.

Aslinger menyuruh Levy menjebak Billie agar terjerat kasus narkoba lagi. Maka, suatu ketika, Levy menyelipkan narkoba ke dalam baju Billie. Beberapa saat kemudian, FBI menangkap Billie bersama dengan bukti obat-obatan di balik bajunya.

Billie duduk di kursi pengadilan untuk kedua kalinya, tetapi kali ini ia beruntung sehingga tidak jadi masuk penjara. Pengacara Billie berhasil membawa saksi yang mengungkapkan kenyataan bahwa ia dijebak.

Bagaimana kelanjutan kisah Billie Holiday yang berulang kali menjadi incaran aparat AS? Cerita selengkapnya bisa ditonton di film The United States vs. Billie Holiday.

Baca juga artikel terkait SINOPSIS FILM atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Film
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Addi M Idhom