tirto.id - The Thin Red Line, film bergenre drama epik peperangan akan tayang di program Big Movies GTV, Kamis (18/2/2021), pukul 22.30 WIB.
Namun judul dan jadwal penayangan film bisa berubah sewaktu-waktu sesuai kebijakan stasiun televisi.
Film The Thin Red Line merupakan adaptasi novel otobiografi tahun 1962 James Jones berjudul sama yang berfokus pada konflik di Guadalkanal selama Perang Dunia kedua.
The Thin Red Line ditulis dan disutradarai oleh Terrence Malick sekaligus menandai kembalinya Malick ke pembuatan film setelah absen selama 20 tahun.
Film berdurasi 170 menit ini dibintangi Adrien Brody, George Clooney, John Cusack, Woody Harrelson, Jared Leto, John C. Reilly dan John Travolta.
Film ini dinominasikan untuk tujuh Academy Awards untuk kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Skenario Terbaik Berdasarkan Materi yang Diproduksi atau Diterbitkan Sebelumnya, Sinematografi Terbaik, Editing Film Terbaik, Skor Drama Asli Terbaik, dan Suara Terbaik.
Dirilis pada 25 Desember 1998 dan disitribusikan oleh 20th Century Fox, The Thin Red Line berhasil memenangkan Golden Bear di Festival Film Internasional Berlin 1999. Martin Scorsese memeringkatnya sebagai film favorit kedua di tahun 1990-an.
Dari catatan Box Office Mojo, film ini berhasil meraup 39,8 juta dolar AS selama masa tayangnya di seluruh dunia.
Film ini mendapatkan skor 7,6/10 dari 173.165 penilai di situs IMDb, sementara agregator ulasan Rotten Tomatoes memberikan rating 80 persen dan skor versi penonton 80 persen.
Sinopsis The Thin Red Line
Dalam Perang Dunia II, hasil pertempuran Guadalkanal akan sangat memengaruhi kemajuan Jepang ke teater Pasifik.
Sekelompok tentara muda dari Angkatan Darat Amerika Serikat yang tergabung dalam US Army Private Witt (AWOL) dibawa masuk sebagai bantuan untuk Marinir yang lelah berperang.
Pertarungan yang melelahkan untuk mendapatkan lapangan terbang yang memiliki posisi strategis yang memungkinkan kendali lebih dari radius 1.000 mil membuat orang-orang dari perusahaan senapan Angkatan Darat C-for-Charlie harus menghadapi kondisi perang yang seperti neraka.
Kengerian perang membentuk para prajurit menjadi kelompok yang erat; emosi mereka berkembang menjadi ikatan cinta dan bahkan seperti keluarga.
Alasan perang ini semakin jauh karena dunia untuk para prajurit semakin mengecil selama pertempuran.
Para prajurit yang tersisa pun akhirnya hanya perlu mencari cara bagaimana untuk bertahan hidup dan saling melengkapi antara mereka satu sama lainnya.
Editor: Agung DH