tirto.id - Film horor seri kedua dari The Boy, The Boy II: Brahms, akan dirilis 19 Februari 2020 mendatang. Disutradarai oleh William Brent Bell, film ini masih mengisahkan teror boneka mirip manusia yang dirasuki oleh roh.
Film ini menceritakan sebuah keluarga muda yang memutuskan untuk pindah pada wilayah perkebunan bernama Heelshire Mansion. Katie Holmes yang berperan sebagai Liza di film ini memiliki seorang anak bernama Jude (Christopher Convery). Satu demi satu teror terus mendatangi keluarga mereka setelah Jude mengambil boneka mirip manusia yang bernama Brahms.
Dalam trailer yang dirilis akun MovieTrailers di akun Youtube resminya, memperlihatkan Brahms yang memulai teror dengan berpindah-pindah tempat sendiri. Hal tersebut membuat Liza curiga dan bertanya-tanya ada apa dibalik peristiwa tersebut. Terlebih, ia merasa diawasi setiap hari oleh Brahms. Ia pun menyelidiki masa lalu yang terjadi di Heelshire Mansion dan Brahms, boneka hidup tersebut.
Dibuatnya seri kedua film ini tidak lepas dari suksesnya The Boy pertama. Laman Box Office Mojo, sebuah situs yang menghitung pendapatan film secara sistematis, mencatat pendapatan The Boy 2016 sejumlah 68 juta dolar Amerika. Selain itu, IMDb mencatat rating diperoleh film ini sejumlah 6 dari 10.
Selain film The Boy pertama dan seri keduanya ini, sutradara William Brent Bell juga mengarahkan film ber-genre horor dan thriller berjudul Stay Alive (2006), The Devil Inside (2012), dan Wer (2013).
The Boy II: Brahms dibintangi oleh Katie Holmes, Ralph Ineson, Owain Yeoman, dan Christopher Convery yang berdurasi selama 1 jam 30 menit.
Rilisnya film ini sempat ditunda selama dua kali. Rencana awalnya The Boy II akan dirilis pada 27 Juli 2019, namun diundur menjadi 6 Desember 2019. Saat itu, alasan pengunduran adalah waktu rilis yang bersamaan dengan film Chucky Child's Play dan Annabelle Comes Home. Dilansir dari Screengeek, diundurnya kembali jadwal rilis film ini hingga pada 19 Februari 2020 terjadi agar tidak bersaing dengan film franchise yang lebih besar.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yulaika Ramadhani