Menuju konten utama

Sinopsis Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 14 Ep 26 Tayang 8 Mei

Mulan menemui Maya dalam kondisi marah, sebab produser film itu serius melaporkan masalah kontrak film yang robek ke pengadilan.

Sinopsis Sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 14 Ep 26 Tayang 8 Mei
Ilustrasi Menonton TV. foto/istockphoto

tirto.id - Sinetron Para Pencari Tuhan (PPT) jilid 14 ditayangkan di layar SCTV setiap pukul 02.35–04.00 WIB. Jadwal tersebut dapat berubah sesuai kebijakan stasiun televisi.

Dengan tag line “Ingat Mati Bro...”, sinetron yang digawangi oleh Deddy Mizwar ini masih berkisah tentang tokoh utamanya, Bang Jack yang kini sudah berubah profesi menjadi artis sinetron, tidak lagi sebagai marbot masjid.

Disutradarai oleh Tito Kurnianto dan penulis skenario Syaikhu Lutfi, serta rumah produksi Demi Gisela Citra Sinema yang menaunginya, Para Pencari Tuhan jilid 14 masih setia dengan genre komedi religi.

Sinopsis Para Pencari Tuhan (PPT) Jilid 14 Ep 26 Tayang 8 Mei

Mulan menemui Maya dalam kondisi marah, sebab produser film itu serius melaporkan masalah kontrak film yang robek ke pengadilan. Surat panggilan sebagai saksi dari pengadilan kepada Bang Jack sudah sampai ke rumah Bang Jack.

Kedua produser wanita yang marah karena berebut cinta dan kontrak itu pun akhirnya bertengkar hebat. Bu Mulan pun memutuskan persahabatan mereka berdua. Ia pergi dalam keadaan menangis karena emosi. Bu Maya tak kalah kaget, juga menangis usai kepergian sahabatnya.

Di masjid, Bang Jack sholat untuk meminta petunjuk Allah atas masalah yang terjadi pada dirinya. Usai sholat ia didatangi oleh David dan Roy, yang lantas menemaninya. Bang Jack pun mengisahkan kembali kisah hidupnya, mulai dari menjadi tukang jagal yang ketakutan karena terakhir kali lupa membaca doa saat menyembelih kerbau, lalu menjadi marbot mushola, sampai kini menjadi artis sinetron religi.

Kardiman (Unang) yang bisnisnya bangkrut, kini menjadi supir Pak Jalal untuk sekaligus belajar bisnis lagi. Namun tingkah lakunya ternyata malah bikin Pak Jalal kerap marah.

Di sisi lain, Bang Jack merasa menyesal karena sudah menolak permintaan Pak Jalal untuk menemaninya saat sakaratul maut. Namun David mengatakan bahwa Bang Jack tidak salah menolak permintaan tersebut. Janji tersebut tidak seharusnya diiyakan sebab Bang Jack tidak bisa selalu mendampingi Pak Jalal.

Untuk membuat Viral bisa belajar ikhlas dan selalu tersenyum dalam menghadapi masalah, tidak jutek dan selalu sedih, Maing menyuruh Viral untuk menjadi pelayan di kafe mereka. Pelayan harus selalu tersenyum ikhlas saat bekerja, sehingga itu baik untuk membuat Viral belajar ikhlas.

Saat Hera dan Zahro datang ke kafe, Viral terpaksa melayani mereka dengan ikhlas dan senyum, walau terkesan dipaksakan.

Bu Mulan datang ke rumah Bang Jack untuk membahas masalah mereka. Di sana, Mulan menceritakan awal mula persahabatannya dengan Maya, yang juga menjadi pesaingnya dalam dunia perfilman. Ia sedih karena kini mereka harus bermusuhan dan berseteru di pengadilan.

Sementara itu, Katimin rentenir yang mulai tidak sabaran karena kerja sama berdasarkan perjanjian Batu Tulis dengan Pak Bombi CS yang selalu gagal, mulai mengancam mereka. Katimin tidak lagi mau membiayai rencana politik Pak Bombi.

Seperti apa kelanjutan cerita sinetron Para Pencari Tuhan jilid 14 ini, simak kembali esok hari di jam yang sama pada stasiun televisi SCTV.

Berikut ini daftar aktor dan aktris pemeran dalam Sinetron Para Pencari Tuhan jilid 14:

  • Deddy Mizwar (Bang Jack atau Ahmad Zakaria),
  • Asrul Dahlan (Asrul),
  • Jarwo Kwat (Haji Ahmad Jalaludin atau Pak Jalal),
  • Betari Ayu (Zahratusyita),
  • Irma Annisa (Bu Jalal)
  • Miqdad Addausy (Viral),
  • Syakir Daulay (Ustad David),
  • Udin Nganga (udin)
  • Angel Lisandi Putri (Putri)
  • Roy Turaekhan (Roy)
  • Edwin Bejo (Kunang sutradara)
  • Rochman Suwandanata (Pak Bombi)
  • Irfan Siagian (Maing)
  • Isel Fricella (Hera)
  • Meriel Jesica (Pepi)
  • Alodya Desi (Bu Mulan)

Baca juga artikel terkait PARA PENCARI TUHAN atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari