tirto.id - Episode 46 drama India Silsila tayang di ANTV Jumat (27/9/2019) pukul 10.30 WIB. Dalam episode ini, Mauli mengajak Kunal makan malam untuk memberikan kejutan pada hari ulang tahun Kunal. Di malam itu, Mauli bercerita tentang perasaan yang sebenarnya pada Kunal. Esok hari, Mauli melihat Kunal berpelukan dengan perempuan lain bernama Mahek.
Di lokasi bencana, para dokter melakukan rapat bersama di sebuah tenda, tak terkecuali Kunal dan Mauli. Beberapa dokter mulai meninggalkan tenda, tinggal Kunal dan Mauli. Mauli bercerita Ishan akan menjemputnya jika tugasnya di lokasi bencana selesai. Mauli mengajak Kunal untuk makan malam.
"Kau mengundangku?" tanya Kunal, ia masih tak percaya.
Mereka berdiskusi tempat makan di sekitar lokasi bencana. Mauli menyarankan ada sebuah tempat yang simpel dan pas untuk makan malam. Mauli dan Kunal menuju tempat makan tersebut. Sesampainya di tempat makan, Kunal terkejut dengan tulisan "Happy Birthday Kunal" tepat di belakang meja makan.
"Mauli, apa ini?" tanya Kunal sambil tersenyum.
"Selamat ulang tahun Kunal. Sepertinya ini tempat yang tepat untuk merayakannya," jawab Mauli.
"Kau masih ingat?" tanya Kunal.
"Tentu," jawab Mauli sambil tersenyum.
Di rumah, Misthi bermain bersama nenek. Sesaat kemudian bel rumah berbunyi. Misthi mengira itu adalah Ishan. Ia terlihat bahagia dan berlari menuju pintu, Misthi membuka pintu. Saat pintu terbuka, wajah Misthi berubah, ia melihat Pari datang ke rumahnya. Nenek dan ibu curiga karena Misthi tak juga kembali ke ruang tamu. Ibu menyusulnya.
Misthi langsung saja berlari ke kamar. Bibi Asa menjelaskan dirinya tak bisa menemani Pari hari ini, sehingga dia menitipkannya ke rumah Mauli. Bibi Asa akan menjemput Pari esok pari. Ibu mempersilakan Pari untuk masuk ke rumah. Ibu mendatangi Misthi di kamar. Ibu memberikan penjelasan pada Misthi agar ia tak bersikap seperti itu ke Pari.
Di tempat makan, pelayan memberikan kue dengan satu lilin di meja makan Kunal dan Mauli. Kunal menjelaskan, ia biasanya selalu ingat ulang tahunnya karena Pari memberikan kue yang sama seperti di depannya saat ini.
Sesaat kemudian, Kunal memotong kue tersebut diiringi oleh ucapan ulang tahun dari Mauli. Kunal memberikan sepotong kue untuk Mauli, Mauli mengambilnya. Saat Kunal mencicipi kue tersebut, ia tak asing dengan rasanya. Kunal bertanya pada pelayan resep kue. Pelayan tersebut menjawab ini adalah kue buatan Mauli.
"Mauli, kau yang membuatnya?" tanya Kunal pada Mauli. Mauli tersenyum.
Di rumah, Ishan berkali-kali menelepon Mauli, tetapi Mauli tak mengangkatnya.
"Mungkin dia sudah tidur, besok aku akan menjemputnya," ujar Ishan.
Di tempat makan, Mauli dan Kunal minum beberapa gelas. Kunal mulai bercerita, dulu ia sering makan malam bersama Mauli. Mauli membalas cerita Kunal, hingga hari ini Mauli masih sangat mencintainya, Mauli kecewa karena Kunal pergi dari kehidupannya, Mauli menangis.
Kunal mencoba menenangkan Mauli, Kunal mendekat duduk tepat berada di samping Mauli. Kunal memeluk Mauli dan meminta Mauli untuk tenang. Mauli memeluk Kunal dan menghujamnya dengan beragam pertanyaan tentang persaan Mauli padanya dan mengapa ia baru kembali sekarang.
Setelah beberapa saat Kunal membawa Mauli pulang menuju lokasi bencana. Kunal mengantarnya istirahat di tenda. Mauli tidur di kasur, tetapi ia masih memegangi tangan Kunal dengan melontarkan pertanyaan yang sama.
"Aku tak ingin kau pergi lagi," ujar Mauli memegangi tangan Kunal.
Mauli tak berhenti menangis, hingga beberapa saat kemudian, Mauli tertidur.
"Tolong maafkan aku sebisamu," pinta Kunal pada Mauli.
Kunal mengha pus air mata Mauli dan menarik tangannya dari dekapan Mauli.
Esok hari, Mauli terbangun, ia memegangi kepalanya yang masih pusing. Ia mengingat kejadian tadi malam saat ia menangisi Kunal. Ia masih tak percaya jika dirinya melakukan itu. Mauli segera mengambil HP dan menelepon nenek.
Mauli bercerita pada nenek tentang kejadian tadi malam. Ia makan malam bersama untuk merayakan ulang tahun Kunal. Nenek menasihati, Kunal adalah masa lalunya dan Ishan adalah masa depan Mauli. Mauli menangis bercerita pada nenek.
"Semua akan baik-baik saja, beri dirimu waktu," ujar nenek pada Mauli sebelum menutup telepon.
Mauli langsung menuju ke tenda Kunal. Namun Mauli melihat Kunal sedang berpelukan dengan perempuan bernama Mahek. Kunal kaget saat melihat Mauli di dekatnya.
Perkenalkan, ini Mahek, teman baikku," ujar Kunal pada Mauli.
"Teman baik? Tidak, kita teman dekat," potong Mahek sambil menggandeng tangan Kunal.
Mauli terdiam melihat Kunal dan Mahek.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dipna Videlia Putsanra