tirto.id - Episode 36 drama India Silsila tayang di ANTV pada Selasa (17/9/2019) pukul 10.30 WIB. Pada episode kali ini, Rajdeep memberi tahu Nandini, Mauli hamil. Kunal telah memutuskan untuk tinggal bersama Nandini, sedangkan Mauli tak juga memberi tahu Kunal tentang kehamilannya.
Api telah menyala melingkari Nandini yang terikat di tiang. Beberapa saat kemudian Kunal datang, tetapi Radjeep tak membiarkannya begitu saja. Radjeep menahan Kunal dan melakukan baku hantam. Beberapa saat kemudian, Kunal melepaskan tali yang melingkari tubuh Nandini.
Nandini yang tak sadarkan diri, dibopong oleh Kunal menjauhi api. Kunal sempat ragu, akhirnya ia menginjak api yang berkobar agar bisa keluar dari lingkaran api tersebut. Mauli berada di ruangan tersebut dan menyaksikan itu semua.
"Nandini, Nandini, apakah kamu baik baik saja," tanya Kunal pada Nandini yang masih tak sadarkan diri.
Setelah beberapa saat, Kunal membawa Nandini ke rumahnya. Nandini ditidurkan di sebuah sofa. Kunal membersihkan tangan dan wajah Nandini. Sesaat kemudian, Nandini sadar, ia mencoba untuk duduk dan Kunal merengkuhnya.
Nandini teringat permintaan Mauli pada hari ulang tahunnya, mengembalikan Kunal. Nandini kembali meminta Kunal untuk pulang dan pergi dari rumahnya. Dengan berat hati, Kunal menuruti permintaan perempuan yang ia cintai.
Setibanya di rumah, nenek dan ibu bertanya pada Mauli tentang Kunal. Namun Mauli tak menjawab, ia masih mengingat kejadian yang baru saja ia lihat tentang Kunal dan Nandini. Mauli terduduk di kasur.
"Tidak nenek. Aku tidak akan mengabarkan kehamilanku pada Kunal. Ia sangat mencintai Nandini," jawab Mauli saat nenek dan ibu menanyakan apakah Mauli sudah menceritakan kehamilannya pada Kunal.
Saat Kunal membeli makanan untuk Nandini, ada seorang teman Mauli yang menitipkan album foto pada Kunal. Setibanya di depan pintu rumah Nandini, album tersebut jatuh, Kunal mengambil selembar foto yang berisi gambar Mauli dan Nandini saat ulang tahun Mauli. Kunal mengingat-ingat, setelah ulang tahun Mauli, Nandini meminta Kunal untuk menjauh darinya.
Nandini mengambil minum dengan tangan bergetar. Segera saja Kunal menuangkan air pada gelasnya. Kunal meminta penjelasan tentang foto Nandini bersama Mauli di malam ulang tahun Mauli. Nandini terdiam. Kunal akan menanyakan apa yang terjadi pada malam ulang tahun itu pada Mauli, tetapi Nandini tak mengizinkannya.
"Jangan tanya apa pun pada Mauli," ujar Nandini sebelum Kunal berbalik arah.
Kunal mendatangi studio fotografer saat ulang tahun Mauli. Ia meminta rekaman video selama ulang tahun Mauli berlangsung. Kunal melihat video-video yang ada di laptop studio tersebut.
Di rumahnya, Nandini melihat lembar demi lembar foto yang dibawa Kunal, foto saat ulang tahun Mauli. Nandini kemabali teringat permintaan Mauli, untuk mengembalikan Kunal padanya.
Kunal pulang ke rumahnya, ia langsung meminta Mauli untuk pergi bersamanya. Ibu dan nenek tercengang melihat perlakuan Kunal pada Mauli. Ibu ingin mengejar mereka berdua, tetapi nenek mencegahnya. Nenek mengira mereka akan membicarakan kehamilan Mauli.
Nandini berkali-kali mencoba menelepon Kunal, tetapi tak juga tersambung. Bel rumah Nandini berbunyi, Nandini membuka pintu, Kunal dan Mauli tepat berada di depannya. Kunal menarik tangan Mauli untuk masuk. Kunal mengeluarkan video dan melihat video pertemuan Nandini dan Mauli, video permintaan Mauli pada Nandini untuk mengembalikan Kunal.
Kunal menanyakan apa maksud Mauli dan Nandini. Mauli menjawab, ia tak mengingat sama sekali kejadian tersebut. Nandini menambahkan, malam itu Mauli terlalu banyak minum alkohol sehingga apa yang ia bicarakan tak karuan. Kunal menjelaskan pada Mauli, saat ini ia benar-benar mencintai Nandini.
"Mauli waktu kita tinggal tiga hari, tolong maafkan aku sebisamu," ucap Kunal pada Mauli
Kunal masih menjelaskan pada Mauli tentang rasa cintanya pada Nandini. Mauli tak kuasa mendengarkan, ia meninggalkan rumah Nandini.
"Kunal, jangan biarkan ia pergi," ujar Nandini.
"Tidak, Nandini, biarkan ia pergi," jawab Kunal.
Di sepanjang perjalanan pulang, Mauli menangis, ia melangkah gontai, terbayang apa yang baru saja Kunal katakan padanya, terbayang kemesraannya dengan Kunal. Mauli memegangi kepalanya, pandangannya kabur, di depannya terlihat mobil melaju kencang.
Keesokan harinya, Nandini sangat bersemangat memasak di dapur untuk Kunal. Setelah semua hidangan siap, tiba-tiba Kunal mengirimkan pesan voice note pada Nandini. Nandini diarahkan Kunal menuju sebuah lemari, Nandini diminta untuk membuka isi lemari tersebut ternyata berisi sari yang sangat indah.
Mauli berjalan di rumah sakit, terlihat ada luka di dahinya. Di rumah sakit, terlihat Radjeep duduk di kursi roda dengan luka bakar di tubuhnya. Mereka bertemu di lorong rumah sakit. Suster mengucapkan selamat pada Mauli atas kehamilannya. Radjeep mendengar berita kehamilan Mauli.
Nandini memakai sari berwarna hijau muda pemberian Kunal. Ia terlihat cantik sedang berada di sebuah taman, dihiasi lampu, bunga dan lilin. Kunal menghampiri Nandini, ia memuji kecantikan Nandini malam ini. Mereka menari bersama. Kunal memasangkan cincin di jari manis Nandini. Kunal melayangkan kecupan di dahi Nandini, dan tiba-tiba saja seluruh lampu di taman tersebut mati. Nandini panik, tetapi Kunal mencoba menenangkannya.
Sesaat kemudian, Radjeep menelepon Nandini dan mengabarkan Mauli hamil. HP Nandini terjatuh. Sesaat kemudian, Kunal memeluknya dari belakang, Kunal mengajak Nandini untuk memotong kue, tetapi Nandini terdiam. Nandini mengingat kabar yang baru saja Radjeep sampaikan soal kehamilan Mauli.
Kunal memeluk Nandini, dan berjanji akan menjaganya. Nandini tak kuasa memeluknya kembali karena mengingat ternyata Mauli hamil. Di rumahnya, Mauli sedang makan bersama ibu dan nenek. Ibu kembali menanyakan apakah ia sudah memberitahu Kunal tentang kehamilannya.
"Nanti aku coba lagi," ujar Mauli pada ibu.
Pagi hari, Kunal kaget karena tak mendapati Nandini di sampingnya. Nandini meninggalkan secarik kertas pada Kunal yang mengatakan ia pergi ke tempat pemujaan.
Editor: Dipna Videlia Putsanra