tirto.id - Drama India Silsila memasuki episode ke-35 dan tayang di ANTV pada Senin (16/9/2019) pukul 10.30 WIB. Pada episode kali ini, Rajdeep menculik Nandini. Rajdeep menyiram sekujur tubuh Nandini dengan minyak tanah.
Setelah beberapa saat Kunal meninggalkan rumah Nandini, tiba-tiba bel rumah Nandini kembali berbunyi. Nandini yang masih saja di belakang pintu segera menghapus air matanya dan membuka pintu. Tanpa sadar ia membentak dan menyuruh Kunal pergi, padahal yang datang bukan Kunal, tetapi tetangga yang menyaksikan rumah tangga Kunal, Mauli, dan perselingkuhan Nandini.
Tetangga tersebut langsung saja masuk dan mencari Kunal. Nandini memintanya keluar rumah. Sebelum meninggalkan rumah, ia berpesan pada Nandini untuk berpindah dari kota ini. Jika Nandini masih saja bertempat di kota tersebut sama saja memberi kesempatan pada Kunal untuk mendekatinya, dan itu akan menyakiti Mauli.
Setibanya Mauli di rumah, Kunal terlihat akan pergi dengan membawa koper besar. Nenek menelepon seseorang dan terlihat panik, nenek meminta agar Kunal tak pergi. Ibu mencari tahu pemberangkatan ke London kurang lebih tiga jam lagi. Mauli masih kebingungan dengan apa yang sedang terjadi. Namun ia langsung saja berinisiatif menyusul Kunal.
Setibanya di bandara, Mauli dilarang masuk oleh petugas tetapi ia tetap meminta agar diberi waktu sebentar untuk bertemu dengan suaminya, Kunal. Melihat usahanya sia-sia, Mauli memilih duduk di kursi bandara, ia menangis, mengingat kebersamaannya dengan Kunal.
Saat Mauli menangis, nenek dan ibu berada di hadapannya. Mauli langsung menangis di pangkuan nenek. "Nenek, nenek, Kunal pergi," ucap Mauli.
Ibu meminta Mauli untuk pulang, tetapi Mauli tak mau. "Pulang lah ke rumah, nak," ucap nenek pada Mauli yang masih saja bersimpuh di pangkuannya.
Mauli menangisi Kunal karena tak mengatakan apa pun pada Mauli sebelum ia pergi. Nenek menjelaskan, Kunal tak jadi pergi ke London dan sekarang Kunal ada di rumah. Mauli mengatakan pada nenek dan ibu, ia sangat mencintai Kunal.
"Saya sangat mencintai Kunal, tetapi apakah Kunal juga cinta padaku?" tanya Kunal pada ibu dan nenek. Mauli masih saja memegangi tangan ibu.
Di bandara, nenek dan ibu terlihat meyakinkan Mauli, Kunal benar-benar mencintainya dan ingin mempertahankan pernikahan.
Di kamarnya, Kunal membuat sebuah rekaman yang berisi permintaan maaf dan berusaha memulai kehidupan baru. Sebelum ia menyimpan video tersebut, Pamila berteriak. Kunal segera saja menuju ke dapur ternyata tangan keponakannya terkena minyak panas.
Sesampainya di rumah, nenek meminta Mauli untuk segera menemui Kunal di rumahnya. Mauli melangkah ke kamar Kunal dengan ragu. Ia memasuki kamar Kunal dan menemukan kamera yang tergeletak di atas kasur. Mauli membuka kamera dan menyimak tiap kata yang disampaikan Kunal. Mauli menangis.
"Kunal menginginkan aku kembali," ujar Mauli setelah melihat video tersebut.
Setibanya di kamar, Kunal memasukkan memory card ke dalam amplop. Ia memanggil kurir dan menyuruhnya untuk mengantarkan amplop tersebut ke rumah Nandini.
Di rumahnya Nandini membuka video tersebut. Di akhir video tersebut, Kunal mengucap "and I Love You so much". Nandini pun menangis.
Mauli terlihat berhias di cermin. Ia mengingat-ingat video Kunal yang berisi ajakan untuk bertemu di malam hari. Mauli masih tak tahu video tersebut adalah untuk Nandini.
Di rumahnya, Mauli menyiapkan sari berwarna terbaiknya untuk ia pakai, sebagaimana permintaan Kunal.
Mauli tampak memakai sari berwarna merah dengan sidur di keningnya. Ia masih tak percaya Kunal akan kembali padanya.
Di sebuah taman, Kunal sudah menunggu Nandini. Kunal memakai jas berwarna merah. Ia terlihat gelisah karena Nandini tak kunjung tiba.
Setelah beberapa saat, seseorang memeluk Kunal dari belakang. Saat Kunal berbalik, ia terkejut karena yang memeluknya adalah Mauli, bukan Nandini.
Di rumahnya, Nandini masih duduk memegangi sari berwarna merah. Nandini teringat ucapan Mauli saat ulang tahun, Mauli meminta Kunal kembali sebagai kado ulang tahunnya.
Mauli berkata pada Kunal, ia akan memberikan segalanya demi pernikahan ini. Mauli juga memuji tempat yang Kunal pilih karena sangat romantis. Mauli kembali memeluk Kunal. Ia berterima kasih telah membuat video tersebut.
“Video itu bukan untukmu. Video tersebut ku buat untuk Nandini," ucap Kunal pada Mauli.
Mauli perlahan melepaskan tangannya dari dada Kunal. Ia masih tak percaya dengan apa yang baru saja Kunal katakan.
Kunal juga berkata jujur pada Mauli, ia mencintai Nandini. Mauli tak kuasa mendengar penjelasan Kunal. Ia berlari dari tempat tersebut.
Di rumahnya, Nandini berkemas-kemas. Ia memasukkan bajunya ke dalam koper. Saat memasukkan sari merahnya, ia menangis, mengingat permintaan Kunal untuk bertemu dan memakai sari merah tersebut.
Saat Nandini memasuki lift, terlihat Mauli menaiki tangga. Mauli datang ke rumah Nandini. Ia mengetuk berkali-kali pintu rumah Nandini. Mauli menangis di pintu rumah Nandini.
Nandini sampai di jalan. Ia mencari bus namun tak kunjung ada yang menghampirinya. Di belakang Nandini, terlihat sebuah mobil menyalakan lampu depan begitu terang. Nandini ditarik masuk di mobil tersebut.
Setelah Mauli pulang dari rumah Nandini, terlihat Kunal datang dan mengetuk pintu rumah Nandini. Kunal mennayakan keberadaan Nandini pada satpam penjaga. Satpam juga tak mengetahui kemana Nandini pergi, tetapi satpam tersebut menjelaskan Mauli juga baru saja mencari Nandini.
Sesampainya Kunal di rumah, Kunal mendesak Mauli untuk memberitahu di mana Nandini berada. Di depan nenek dan ibu, Kunal menyampaikan ia mencintai Nandini, bukan Mauli.
Sebelum Kunal meninggalkan rumah, ia mendaapat telepon. Ia bergegeas menuju kantor polisi. Polisi menunjukkan CCTV yang terdapat gambar Nandini diculik oleh seseorang yang mengendarai mobil. Di kantor polisi tersebut, ada koper dan juga tas Nandini. Kunal langsung menduga orang yang mengendarai mobil tersebut ialah Rajdeep.
Di sebuah ruangan, Nandini terlihat duduk dan dibungkam mulutnya, Radjeep menyalakan api kecil di tangannya. Sesaat kemudian, Rajdeep menyalakan lampu ruangan. Naadini terlihat ketakutan karena tak tahu ia sedang berada di mana. Setelah bebeapa saat, Rajdeep membawa minyak tanah, dan mengucurkannya ke badan Nandini.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dipna Videlia Putsanra