tirto.id - Drama India Silsila telah memasuki episode 29 yang tayang di ANTV pada Selasa (10/9/2019) pukul 10.30 WIB. Pada episode kali ini, Nandini ingin menyudahi pernikahannya dengan Rajdeep, sang suami. Nandini berterus terang, ia mencintai Kunal.
Nandini bertengkar hebat dengan Rajdeep. Ia berterus terang ia mencintai Kunal dan hanya Kunal yang bisa memberikan cinta tersebut bukan Rajdeep.
"Karena sekarang pernikahan kita sudah berakhir," ujar Nandini pada Kunal sesat setelah pertengkaran Rajdeep dan Kunal.
Rajdeep memukul Kunal hingga tak sadarkan diri dan tergeletak di tanah.
Raut wajah Rajdeep terlihat marah, ia terdiam beberapa saat setelah mendengar penjelasan Nandini tentang cintanya pada Kunal. Rajdeep berusaha menampar Nandini, dengan sigap, Nandini menangkis tamparan tersebut.
Setelah beberapa saat, Kunal dibawa ke rumah dengan luka di kepala dan dibopong oleh dua polisi, bersama Nandini. Mereka disambut ibu dan nenek Mauli.
Setelah Kunal dibawa ke dalam rumah, terlihat percakapannya Nandini dengan ibu Mauli. Selama percakapan itu berlangsung, ternyata Mauli mendengarkan di balik pintu.
Mauli menyusul Nandini yang sedang menangis di taman. Mereka adalah sahabat sejak kecil, sejak sepuluh tahun silam dan menjadi teman baik.
"Kau telah merusak kehidupanku. Kau merebut kebahagianku, Nandini," ucap Mauli kepada Nandini.
Mauli tak habis pikir jika sahabat baiknya tersebut tega merenggut kebahagiaannya. Mauli juga menanyakan kenapa ia tega melakukan itu dan tega merebut suaminya.
Mauli masih tak percaya jika teman yang sejak kecil bersamanya ternyata paling jahat di dunia ini. Nandini berhasil menghancurkan pernikahan dan merebut suaminya. Mauli mengumpat, ternyata Nandini bukan teman, dia adalah musuh yang menghancurkan kebahagiaannya di dunia ini.
Mauli terlihat mengeluarkan foto masa kecil bersama Nandini dan merobeknya. "Kau wanita yang merebut suamiku dan berani mengkhianatiku. Hubungan kita berakhir selamanya. Aku membencimu," ucap Mauli kepada Nandini.
Saat kembali ke rumah, Mauli langsung saja menghampiri Kunal yang terbaring di sofa. Saat hendak menyentuh dahinya, tiba-tiba Kunal menyebut nama Nandini. Mauli menarik kembali tanggannya dan berdiri menjauh.
Di rumahnya, Nandini terlihat menulis pesan kepada Kunal, ia ragu dan menghapusnya sebelum pesan tersebut hendak dikirimkan.
Selain itu, Mauli terlihat murung dengan tatapan kosong di tepi jendela. Ibu Mauli berusaha mendekat dan mengelus pundaknya. Mereka menuju meja makan, Saat di meja makan Mauli juga lebih banyak diam. Terlihat Kunal berjalan menuju meja makan. Mauli langsung saja pergi meninggalkan meja makan tersebut.
Mauli merobek foto perselingkuhan Kunal bersama Nandini. Kunal menghampiri Mauli, "Aku tidak tahu kenapa aku melaksanakan perselingkuhan ini. Bahwa aku telah menyakiti perasaanmu ini. Tapi jangan akhiri hubungan ini," ujar Kunal pada Mauli
Saat Mauli hendak menghadap ke Kunal dan ingin mengatakan sesuatu, tiba-tiba telepon Kunal berdering. Ada sebuah panggilan dan ternyata panggilan tersebut dari Nandini.
Beberapa saat kemudian ibu Kunal datang ke rumah Mauli dan terlihat marah. Ia menyalahkan Mauli atas perselingkuhan tersebut.
Kunal membantah, perselingkuhan itu tidak salah Mauli tetapi salah Kunal. Kunal menlai, Mauli adalah istri yang baik dan selalu berusaha menyatukan keluarga.
Sebelum pulang, ibu Kunal menegaskan kepada Mauli ia harus memperbaiki kesalahannya, harus bisa memenuhi kebutuhannya. Ia berpesan untuk berpikir terbuka demi menyelamatkan pernikahan tersebut.
Di rumahnya, Nandini merasa bersalah dan berdoa agar Sang Dewa membantu merampungkan permasalahan ini. Di tengah-tengah doa, Kunal menelepon Nandini. Nandini menanyakan keadaan Kunal, tak terkecuali Mauli dan keluarganya.
Saat Kunal menelepon Nandini, Mauli datang dengan membawa secangkir teh untuk Kunal. Kunal seketika terlihat mematikan HP.
Mauli meminta Kunal untuk menghubungi Nandini kembali, tetapi Kunal tidak mau. Mauli terlihat membuka password HP Kunal, semula password-nya adalah "cintaku", tetapi setelah mencoba beberapa kali password tersebut tak lagi bisa digunakan. Mauli mencobanya berkali kali dengan password yang berbeda. Saat Mauli mengetik kata “Nandini” ternyata password tersebut sesuai dan HP bisa terbuka.
Mauli terpukul, ia berlari ke kamar dan berkemas-kemas. Ia terlihat membawa koper besar dan berpamitan untuk meninggalkan rumah tersebut untuk selamanya. "Kau tidak boleh pergi, tapi orang yang sudah merusak segalanya yang berhak pergi," ucap ibunda Mauli.
Setelah beberapa saat, Kunal terlihat keluar kamar dengan membawa koper besar. Ia bersalaman dan memeluk sang nenek. "Selamatkan pernikahanmu," pesan nenek pada Kunal.
Sebelum pergi, Kunal menyerahkan sebuah kunci kepana Mauli. Saat Kunal sudah di luar pintu, Mauli terduduk lemas dan menangis. Mauli terlihat menangis dan mengingat-ingat kebersamaannya bersama Kunal.
Mauli dan Nanadini bertemu di sebuah tempat untuk berdoa. Ia mengadu tentang keberatannya kehilangan dua orang yang sangat berarti di hidupnya. Saat bertemu Nandini, Mauli meminta penjelasan mengapa ia melakukan itu semua.
"Ini terjadi begitu saja, ia membutuhkan seseorang yang mencintainya dan menghargainya tanpa bermaksud menghancurkan rumah tangganya," jawab Nandini.
"Aku tidak merasakan apa-apa lagi, sepertinya ini batas cintaku pada Kunal. Baik suami atau temanku sama sama mengkhianatiku. Kepercayaanku saat ini sudah hancur. Itulah kenapa aku datang ke sini untuk mencari keyakinanku," ujar Mauli.
Nandini menceritakan, pesannya kepada Kunal tak terbalas, telepon juga tak diangkat. Nandini mengira Kunal berada di rumah bersama Mauli.
Saat perjalanan pulang, baik Mauli atau Nanadini berusaha mencari keberadaan Kunal. Mereka terlihat menelepon beberapa teman untuk menanyakan keberadaan Kunal.
Selain itu, nenek juga berusaha mencari keberadaan Kunal dan mengkhawatirkannya. Nenek mencoba menelepon Nandini dan ingin bicara dengan Kunal, padahal Kuanal tidak bersamanaya. Nandini melapor ke kantor polisi dan melaporkan Kunal hilang. Ternyata Kunal kecelakaan.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dipna Videlia Putsanra