tirto.id - Drama India Ishq Mein Marjawan episode 97 tayang di ANTV malam ini, Sabtu (26/10/2019) pukul 12.00 WIB. Sinopsis episode ini dimulai dengan Virat yang duduk dikasur dan membuka laptop. Sesaat kemudian, asap mengepul masuk ke kamarnya dan membuat Virat tak sadarkan diri.
Tara, masuk ke kamar, memandangi Virat yang tergeletak di kasur dan mencoba melihat isi laptopnya. Tiba-tiba lampu ruangan mati, Usapna datang dengan menodong pistol di kepala Tara.
“Permainanmu kini sudah usai. Siapa lelaki yang mirip dengan Deep?" tanya Usapna.
Di kamar itu, Tara diikat di sebuah kursi. Virat dan Usapna berdiri di sampingnya. Usapna kembali mengeluarkan pistol. “Kita ingin kau pergi dari dunia ini,” ujarnya pada Tara.
“Sebelum itu, ada hubungan apa kamu dengan Mr X?" lanjut Usapna. Virat kemudian ikut membentak Tara agar menjawab pertanyaan tersebut.
“Benar. Aku bekerja sama dengan Mr X”, teriak Tara pada dua orang tersebut.
Dalam scene berbeda, Arohi membawa sebuah kalung ke dalam kamar dan mengganti isi foto yang ada di kalung tersebut. Beberapa saat kemudian, seorang guru masuk ke kamar tersebut dengan membawa pisau, lalu menyodorkan ke leher Arohi.
“Berikan kalung itu padaku jika kamu maih ingin hidup”, ujar Guru. Arohi perlahan menutup kalung tersebut. Namun yang terjadi justru sebaliknya, guru tersebut dibekap oleh Arohi.
Namun, guru tersebut dilepaskan oleh Arohi sambil meminta bercerita sesuatu yang selama ini ia sembunyikan. “Tolong ceritakan padaku, akau akan menjagamu,” ujar Arohi.
Guru tersebut kekeh tak mau menceritakan rahasia tersebut karena khawatir teringat akan Abimanyu. “Apakah ada hubungannya dengan kematian Abimanyu?” tanya Arohi.
Sang guru terus diam, meski Arohi meyakinkan bahwa ia tak akan menceritakan rahasia tersebut ke siapa pun dan akan menjaganya.
Namun, guru tersebut tiba-tiba tak sadarkan diri saat sebuah jarum menempel di lehernya. Arohi mencabut jarum tersebut, sambil melihat ke arah Deep. “Deep, kau yang melakukan ini?" tanya Arohi sambil menunjukkan jarum.
“Ia hanya tak sadarkan diri beberapa saat saja?" jawab Deep dingin.
“Deep mengapa kau lakukan ini?” tanya Arohi. Deep menjelaskan bahwa gurunya membawa pisau belati. Deep juga menyampaikan pada Arohi jika ia akan membawa guru itu ke rumahnya.
Esok harinya, Deep membawa buket bunga untuk Arohi dan mengajaknya keluar. Sebelum keluar, Deep melihat tulisan “no 3” di kaca kamarnya. ia tampak marah dan melempar bunga ke kaca tersebut.
“Siapa yang menulis ini? Guru atau kamu?” tanya Deep pada Arohi.
“Deep mengapa kau marah melihat itu?” tanya Arohi sambil menarik tubuh Deep.
“Mengapa kau menyembunyikan sesuatu dariku Deep. Apa makna simbol ini?” lanjut Arohi sembari menunjuk tulisan di kaca. Arohi terus memaksa Deep, namun Deep justru hampir memukulnya.
Esok harinya, Deep mendudukkan Arohi di depan meja rias sambil menutup mata Arohi. Deep mengeluarkan pisau kecil dan menggores kedua lengan Arohi dengan huruf D dan P.
“Masih ingatkah saat dirimu menuliskan namamu di lenganku?” tanya Deep. Arohi menjerit kecil. “Kau adalah jiwaku” lanjut Deep.
Deep membuka mata Arohi dan menunjukkan bahwa goresan itu telah mengeluarkan darah. Sesaat kemudian, Deep memeluk Arohi dan melayangkan kecupan di dahinya.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Alexander Haryanto