tirto.id - Bioskop Trans TV akan menghadirkan film The 33 mengenai runtuhnya sebuah tambang emas.
Film yang diangkat dari kisah nyata ini tayang malam nanti, Jumat (30/9/2022), pukul 00.45 WIB, atau Sabtu (1/10/2022) dini hari.
Cerita film The 33 berfokus pada para pekerja tambang emas yang terperangkap saat keruntuhan tambang terjadi. Mereka cukup lama berada di bawah tanah dan harus tetap berjuang untuk hidup. Apa pun dilakukan agar fisik tidak sampai kelelahan.
Film ini merupakan karya dari sutradara Patricia Riggen. Skenarionya disusun bersama antara Mikko Alanne, Craig Borten, dan Michael Thomas. Peluncuran sinema tersebut dilakukan tahun 2015 dengan mengambil durasi 2 jam 7 menit.
Antonio Banderas menjadi pemeran utama di film ini yang melakoni tokoh Mario Sepulveda. Banderas beradu peran dengan Rodrigo Santoro, Juliette Binoche, James Brolin, Lou Diamond Phillips, dan Mario Casas. Beberapa penghargaan dari ajang perfilman telah didapatkan film The 33 seperti pada Heartland Film 2015, Imagen Foundation Awards 2016, dan Movie Guide Awards 2016.
Sementara itu, penilaian dari member situs IMDb telah membawa film The 33 pada rating 6,8 dari 10. Pendapatan yang dihasilkan dari penayangan di seluruh dunia telah mencapai 27 juta dolar AS.
Sinopsis film The 33
Film The 33 menceritakan sebuah tambang emas yang berada di Chili runtuh. Peristiwa ini terjadi pada 5 Agustus 2010. Saat itu sebanyak 33 penambang sedang menunaikan pekerjaan di Tambang San Jos, Copiapo, Chili.
Tambang yang terletak di tengah Gurun Atacama ini mendadak mengalami longsor. Akibatnya, tambang menjadi runtung dan menutup akses masuk-keluar para penambang. Semua 33 penambang terjebak dan belum menemukan jalan ke permukaan tanah.
Para penambang berada di kedalaman 700 meter di bawah tanah. Untungnya mereka masih sempat menuju ke area perlindungan. Di tempat tersebut, akses komunikasi juga terputus.
Jika dikalkulasi, para penambang memiliki persediaan kebutuhan untuk bertahan hidup selama tiga hari. Namun, sepertinya akan berada di tempat pengungsian tersebut lebih lama lagi. Para penambang menemukan bahwa perusahaan tidak menempatkan tangga khusus yang dibutuhkan untuk menuju permukaan dari area pengungsian.
Selain itu, jalur keluar utama juga sudah terblokir oleh batu yang besar. Ukurannya setara sebuah gedung besar.
Dengan segala keterbatasan ini, para penambang yang dipimpin Mario Sepulveda, memutuskan untuk tetap bersama di dalam kelompok. Mario berusaha tidak menciptakan kepanikan di antara rekan kerjanya.
Sementara itu, Menteri Pertambangan Laurence Golborne mencari cara apa pun agar bisa mengeluarkan pekerja tambang. Kepala teknisi yang bernama Andre Sougarret ditugaskan melakukan pengeboran yang dapat membuka akses keluar dari area pengungsian bawah tanah menuju permukaan.
Kendati demikian, Andre juga menghadapi tantangan bahwa langkah yang ditempuhnya sangat berisiko.
Tidak terasa para pekerja telah selama 69 hari. Lantas, dengan metode apa yang dapat membuat mereka bisa diselamatkan?
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari