tirto.id - Satu keluarga dari AS terjebak dalam kekacauan kudeta di sebuah negara dan berjuang mengamankan diri dengan menuju kedutaan besar setempat.
Bioskop Trans TV menayangkan film No Escape malam ini, Senin 30 Agustus 2021, pukul 19.30 WIB.
No Escape merupakan film keluaran 26 Agustus 2015 yang menceritakan tentang upaya penyelamatan diri sekelompok keluarga.
Dalam alurnya, sekelompok keluarga yang berasal dari Amerika Serikat terjebak pada sebuah negara di Asia. Di negara tersebut terjadi kudeta pemerintahan yang membuat warga negara asing mau tidak mau harus dievakuasi.
Adegan dalam film ini diarahkan oleh sutradara John Erick Dowdle yang juga merangkap sebagai penulis skenario bersama Drew Dowdle.
Film yang memenangkan penghargaan di ajang Boodguts UK Horror Awards 2015 itu menampilkan akting dari Lake Bell, Pierce Brosnan, Owen Wilson, Thanawut Ketsaro, Sterling Jerins, dan Claire Geare.
Akting mereka mampu membawa film ini masuk dalam jajaran box office dengan capaian pendapatan lebih dari 27 dolar AS.
Lalu, rating No Escape di situs IMDb bertengger di posisi 6,6 dari 10 berdasarkan penilaian dari 82.222 member.
Meski termasuk film sukses, namun film No Escape tidak sempat dilarang tayang di Kamboja karena memperlihatkan simbol pasukan Khmer Merah.
Sinopsis No Escape
Film No Escape mengisahkan kehidupan ekspatriat dari AS bernama Jack Dwyer. Dia dipindahkan dar AS menuju sebuah negara di Asia Tenggara. Tak lupa semua anggota keluarganya dibawa.
Mereka tinggal sementara di Imperial Lotus Hotel yang berada di kawasan padat penduduk perkotaan. Begitu sampai di hotel, tak lama kemudian akses ke internet dan telepon terputus.
Jack tidak tahu kenapa demikian dan dia mengandalkan tayangan televisi untuk mencari tahu penyebabnya.
Jack yang masih penasaran, keluar dari hotelnya keesokan hari untuk berjalan-jalan. Tak disangka dia lantas terjebak di tengah pergolakan pasukan antihuru-hara dan demonstran yang pecah di jalanan. Kerusuhan terjadi dan Jack atau pun warga masyarakat kebingungan menyelamatkan diri.
Jack berusaha menuju hotel dan menemui keluarganya. Sayangnya situasi bertambah kacau saat demonstran dan pasukan polisi juga mengarah ke hotel tersebut. Banyak korban berjatuhan karena polisi memakai peluru tajam.
Jack yang panik lalu memanggil istri dan anaknya yang sedang berenang. Mereke menuju rooftop bersama orang-orang lain yang menghindari area kerusuhan. Sebuah helikopter mendadak datang dan terbang di atas hotel.
Jack menyangka heli tersebut adalah penolong. Ternyata tidak, justru dari heli ini dimuntahkan peluru-peluru tajam untuk menghabisi demonstran. Suasana bertambah menakutkan.
Akhirnya Jack harus mampu menuju kedutaan besar AS setempat sebagai jalan untuk mengamankan diri dan keluarganya. Kedutaan dianggap sebagai tempat paling aman saat itu. Akankah mereka bisa selamat sampai di kantor kedutaan besar AS?
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yandri Daniel Damaledo