Menuju konten utama
Geografi

Sifat-Sifat Kebudayaan, Pengertian, dan Contohnya

Berikut akan dijelaskan secara singkat mengenai sifat-sifat kebudayaan, pengertian kebudayaan, dan contohnya. Simak selengkapnya di artikel ini.

Sifat-Sifat Kebudayaan, Pengertian, dan Contohnya
Sifat-Sifat Kebudayaan, Pengertian, dan Contohnya./Sejumlah santri mengenakan busana adat Nusantara saat Parade Budaya Nusantara di Denpasar, Bali, Minggu (22/10/2023). Kegiatan yang digelar oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali tersebut diikuti sekitar 30 ribu santri se-Bali untuk memperingati Hari Santri Nasional. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/YU

tirto.id - Kata "Budaya" berasal dari Bahasa Sanskerta, yaitu "Buddhayah," yang merupakan bentuk jamak dari "Budhi" (akal). Oleh karena itu, budaya dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang terkait dengan akal.

Selain itu, konsep budaya juga mengandung makna "budi dan daya" atau daya yang berasal dari budi. Dengan demikian, budaya mencakup segala daya yang berasal dari budi, termasuk unsur-unsur seperti cipta, rasa, dan karsa.

Kebudayaan dapat disebut sebagai cara hidup yang berkembang dan dimiliki oleh bersama serta diwariskan dari generasi ke generasi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kebudayaan merujuk pada hasil kegiatan dan penciptaan batin manusia, seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat.

Untuk memahami lebih lanjut tentang kebudayaan, simak penjelasan berikut mengenai pengertian kebudayaan, sifat kebudayaan dan contohnya, serta unsur-unsur kebudayaan.

Pengertian Kebudayaan

Soekanto Soerjono dalam buku Sosiologi Suatu Pengantar (2009) menyatakan bahwa budaya, pada dasarnya, merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh kelompok orang, diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Penting untuk diingat bahwa bahasa, seperti budaya, dianggap sebagai bagian tak terpisahkan dari manusia dan cenderung diwariskan secara genetis.

Saat berkomunikasi dengan individu dari latar belakang budaya yang berbeda, upaya penyesuaian terhadap perbedaan tersebut membuktikan bahwa budaya merupakan hasil pembelajaran.

Sementara itu, Ki Hajar Dewantara dalam buku Kebudayaan (1994) menambahkan dimensi filosofis ke dalam pengertian kebudayaan, menyatakan bahwa kebudayaan adalah buah dari perjuangan manusia melawan dua pengaruh kuat, yaitu zaman dan alam.

Hal itu adalah bukti kejayaan manusia dalam mengatasi rintangan dan kesulitan dalam hidup, menuju keamanan dan kebahagiaan yang berasal dari tatanan yang tertib dan damai.

Dengan demikian, kebudayaan mencakup segala hal yang diperoleh atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Hal ini termasuk segala pola perilaku normatif, mencakup cara-cara berpikir, merasakan, dan bertindak.

Para peneliti kebudayaan sering menunjukkan ketertarikan pada objek-objek kebudayaan seperti rumah, sandang, jembatan, alat-alat komunikasi, dan lain sebagainya.

Sifat-Sifat Kebudayaan dan Contohnya

Kebudayaan memiliki beberapa sifat yang mencakup keuniversalan, adaptabilitas, dinamisme, integrasi, dan akulturasi. Berikut adalah penjelasan sifat kebudayaan dan contohnya.

1. Kebudayaan bersifat universal

Setiap kebudayaan memiliki ciri khas yang berasal dari latar belakang, letak geografis atau pengalaman tertentu, tetapi pada saat yang sama, kebudayaan juga memiliki sifat universal. Contohnya, di berbagai kebudayaan di seluruh dunia, terdapat konsep keluarga sebagai unit sosial.

2. Kebudayaan dinamis (fleksibel)

Kebudayaan mempunyai sifat yaitu cenderung mengalami perubahan atau perkembangan seiring waktu, meskipun seringkali perubahan tersebut tidak dirasakan oleh anggotanya.

Sebagai contoh, corak pakaian yang berubah dari generasi ke generasi menunjukkan sifat dinamis atau fleksibilitas kebudayaan.

3. Kebudayaan integratif (integrasi)

Kebudayaan memiliki sifat integratif di mana kelompok etnik yang memiliki kebudayaan berbeda dapat beradaptasi dan mengikuti norma-norma kebudayaan mayoritas di masyarakat.

Meskipun demikian, mereka tetap mempertahankan dan melestarikan kebudayaan mereka masing-masing. Sebagai contoh, makanan dari berbagai budaya menjadi populer dan diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.

4. Kebudayaan mengalami akulturasi

Selama proses kolonisasi, banyak kebudayaan pribumi mengalami akulturasi budaya dengan kebudayaan kolonial. Misalnya, adopsi bahasa dan agama baru oleh masyarakat pribumi dapat dianggap sebagai bentuk akulturasi.

Hakikat Kebudayaan

Hakikat kebudayaan melibatkan sifat-sifatnya yang bersifat dinamis, adaptif, integratif, dan universal. Kebudayaan diartikan sebagai suatu cara hidup yang mengalami perkembangan, dimiliki secara bersama-sama, dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Kehadiran sifat budaya dinamis dalam kebudayaan memungkinkan adanya perubahan, baik yang terjadi secara perlahan maupun cepat, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Selain itu, kebudayaan juga bersifat adaptif, integratif, dan universal, memungkinkan interaksi dan perubahan dengan kebudayaan lain serta memiliki ciri khas yang berlaku secara umum.

Dalam konteks ini, kebudayaan dapat dianggap sebagai suatu aktivitas khas yang menandai identitas manusia. Pada hakikatnya kebudayaan merupakan seluruh sistem gagasan, tindakan, rasa, dan karya yang dihasilkan oleh manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Unsur-Unsur Kebudayaan

Unsur-unsur kebudayaan, sebagaimana didefinisikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, merujuk pada elemen-elemen tertentu yang dapat digunakan sebagai satuan analisis kebudayaan. Kehadiran unsur-unsur tersebut memberikan kebudayaan suatu makna yang lebih kompleks daripada sekedar penjumlahan elemen yang ada di dalamnya.

Dalam pandangan C. Kluckhohn, yang tertuang dalam karyanya Universal Categories of Culture (1953) dikenal adanya tujuh unsur kebudayaan universal yang melahirkan budaya universal. Unsur-unsur kebudayaan tersebut, antara lain:

1. Sistem religi dan upacara keagamaan;

2. Sistem organisasi kemasyarakatan;

3. Sistem pengetahuan;

4. Sistem mata pencaharian hidup;

5. Sistem teknologi dan peralatan;

6. Bahasa;

7. Kesenian.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dhita Koesno