tirto.id - Sifat periodik unsur adalah sifat-sifat yang mempunyai kecenderungan untuk berubah secara teratur sesuai dengan kenaikan nomor atom, dalam periode periode yang sama dan dalam golongan yang sama.
Sifat periodik unsur meliputi sifat fisis (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, keelektronegatifan, dan kelogaman) dan sifat kimia (titik leleh dan titik didih).
Sifat-sifat periodik unsur ini adalah sifat-sifat yang ada hubunganya dengan letak unsur pada sistem periodik. Sifat sifat tersebut berubah dan berulang secara periodik sesuai dengan perubahan nomor atom dan konfigurasi elektron.
Berikut ini adalah penjelasan soal sifat periodik unsur Kimia yang bersifat fisis atau fisik!
Sifat Periodik Unsur Kimia
Berikut ini adalah beberapa sifat-sifat periodik unsur Kimia yang bersifat fisis, seperti dikutip modulKimia SMA Kelas X (2020):
1. Jari-jari atom
Jari-jari atom merupakan jarak antara inti atom sampai dengan elektron dikulit terluar. Menurut teori atom modern jari-jari atom adalah setengah jarak antara dua inti atom sejenis.
Unsur-unsur yang segolongan, jari-jari atom makin ke bawah makin besar sebab jumlah kulit yang dimiliki atom makin banyak, sehingga kulit terluar makin jauh dari inti atom.
2. Energi Ionisasi
Energi ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron terluar dari suatu atom atau ion dalam fase gas.
Contoh:
Kalsium mempunyai energi ionisasi pertama, IE1 adalah 590 kJ / mol, sebagai berikut:
Ca (g) + 590 kJ → Ca+(g) + e–
Sementara itu, energi ionisasi kedua (IE2) adalah jumlah energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron kedua, sebagai berikut:
Ca+ (g) + 1145 kJ → Ca 2+ (g) + e–
IE2 selalu lebih besar dari IE1 karena lebih sulit untuk melepaskan elektron dari ion bermuatan positif.
3. Afinitas elektron
Afinitas elektron adalah besarnya energi yang diperlukan ketika mengikat satu elektron dari bentuk atom netral dalam wujud gas sehingga terbentuk ion dengan muatan -1.
Contohnya:
Cl (g) + 1e- → Cl- (g) (– 349 kJ)
Jika 1 mol atom klorin menangkap 1 mol elektron untuk membentuk 1 mol ion klorin, energi yang akan dibebaskan adalah sebesar 349 kJ. Jadi, harga afinitas elektron untuk klorin adalah sebesar – 349 kJ/mol.
Sementara itu, unsur yang mempunyai afinitas elektron bertanda negatif mempunyai kecenderungan lebih besar menyerap elektron daripada unsur yang afinitas elektronnya bertanda positif.
Yang mana, semakin negatif nilai afinitas elektron, berarti makin besar kecenderungan menyerap elektron.
4. Elektronegatifitas
Keelektronegatifan adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron ke dalam ikatannya ketika atomatom tersebut membentuk ikatan.
Keelektronegatifan diukur dengan menggunakan skala Pauling yang besarnya antara 0,7 sampai 4.
Yang mana, unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan besar, cenderung menerima elektron dan akan membentuk ion negatif.
Sedangkan, unsur yang mempunyai harga keelektronegatifan kecil, cenderung melepaskan elektron dan akan membentuk ion positif.
5. Sifat logam dan non logam
Sifat-sifat unsur logam yang spesifik adalah mengkilap, menghantarkan panas dan listrik, dapat ditempa menjadi lempengan tipis, serta dapat direntangkan menjadi kawat/kabel panjang.
Sifat-sifat logam tersebut merupakan pembeda dengan unsur-unsur bukan logam.
Yang mana, sifat-sifat logam dalam sistem periodik, semakin ke bawah semakin bertambah dan semakin ke kanan semakin berkurang.
Adapun, unsur-unsur yang berada pada batas antara logam dengan bukan logam menunjukkan sifat ganda, misalnya:
- Berilium dan aluminium adalah logam yang memiliki beberapa sifat bukan logam. Zat-zat ini disebut unsur-unsur amfoter.
- Boron dan silikon adalah unsur bukan logam yang memiliki beberapa sifat logam yang disebut metaloid (semilogam).
Editor: Yantina Debora