tirto.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) tak akan menemui massa aksi Kelompok Gabungan Elemen Rakyat untuk Keadilan dan Kebenaran (GERAK) yang menggelar aksi unjuk rasa di Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan KPU.
Meski aksi ini inisiatif dari tokoh-tokoh seperti Kivlan Zen, Syarwan Hamid, Eggi Sudjana, Permadi dan lainnya, KPU tak memiliki waktu untuk menemui mereka karena keterbatasan waktu yang dimiliki para komsioner KPU.
Keterbatasan waktu ini karena para komisioner KPU sedang mengejar target penyelesaian rekapitulasi suara Pemilu 2019, khusus untuk pemilu di luar negeri.
Hari ini, Kamis (9/5/2019) KPU menargetkan rekapitulasi untuk pemilu di luar negeri.
"Enggak, kami enggak punya waktu, sekarang bayangkan kami pukul 09.00 main, selesai jam 12.00 [siang], lalu istirahat shalat [zuhur], main lagi jam 1 siang, abis itu kelar magrib, kemudian ada isya, tarawih, kita main jam 8 malam hingga jam 12 malam, kecuali kalau mau diterima jam 2 pagi," ujar Komisioner KPU Wahyu Setiawan di Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/5/2019).
Wahyu mengatakan target rekapitulasi tingkat nasional akan dimulai pada Jumat (10/5/2019).
KPU akan bergerak cepat untuk menyelesaikan rekapitulasi ini hingga waktu yang telah ditentukan pada 22 Mei 2019.
"Insyaallah [luar negeri] selesai, karena besok rencananya kami mulai [rekapitulasi] nasional," jelasnya.
Tujuan unjuk rasa ini ialah menuntut penyelenggara pemilu mendiskualifikasi pasangan Capres-Cawapres nomor 01 Jokowi-Ma'ruf.
Inisiator demonstrasi ialah Kivlan Zen, Syarwan Hamid, Eggi Sudjana, Permadi dan lainnya. Eggi Sudjana saat dihubungi mengatakan titik kumpul di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
“Nanti aksi berbarengan, ada yang ke KPU, ada yang ke Bawaslu,” ucapnya.
Penulis: Bayu Septianto
Editor: Nur Hidayah Perwitasari