tirto.id - Menonton siaran langsung dan siaran ulang sangat berbeda sensasinya. Dalam tayangan ulang, tidak ada sensasi rasa gregetan, terkaget-kaget, ataupun deg-degan sebagaimana tayangan langsung. Itulah mengapa salah satu segmen tayangan televisi yang diminati oleh pemirsa adalah tayangan “siaran langsung” atau “Live”. Di pojok kanan atau kiri atas layar televisi, sering ditempel stempel “Live” sebagai pembeda.
Dalam acara dengan tajuk “Live”, penonton seakan diajak dalam pengalaman yang intim, antara penyaji acara dengan penonton. Saat kita menyaksikan sebuah pertandingan sepakbola secara “Live” kita seakan-akan merasakan suasana yang sesungguhnya dari pertandingan tersebut. Penonton di layar kaca, seakan-akan duduk di pojok tribun pertandingan olahraga. Begitu pula dengan acara komedi di layar kaca. “Live” membuat ilusi seakan-akan kita hadir secara langsung di kursi penonton studio acara tersebut. Menurut Wired, “Live” merupakan pengalaman “must-be-present”.
Dengan teknologi yang pesat, tayangan “Live” bukan hanya milik televisi. Beberapa aplikasi ponsel pintar maupun komputer, menghadirkan tayangan “Live”. Facebook, merupakan salah satunya.
Facebook Live merupakan fitur dalam aplikasi Facebook, baik di Android maupun di iPhone. Awalnya, Facebook Live ditujukan bagi kalangan selebritis dan kalangan tertentu saja. Seiring berjalannya waktu, Facebook membuka akses bagi semua penggunanya. Facebook Live, merupakan salah satu bagian dari strategi Facebook untuk menjegal langkah Periscope dari Twitter dan Snapchat di dunia video siaran langsung.
Facebook Live merupakan bagian dari strategi Facebook, untuk meningkatkan konten-konten berbasis video. Ted Zagat, salah satu petinggi Facebook, sebagaimana dikutip dari Wired mengungkapkan, “setahun atau dua tahun dari sekarang, kami pikir Facebook akan dipenuhi video.”
Selain itu, Facebook Live merupakan cara baru untuk bisa berkomunikasi dengan jangkauan yang lebih luas para era ini. Facebook Live, mengintegrasikan nostalgia tayangan televisi, dengan kekuatan media sosial yang dimiliki Facebook.
Mark Zuckerberg, pendiri Facebook, mengungkapkan, “Live seperti memiliki kamera televisi di saku Anda. Siapa pun dengan ponsel kini memiliki kekuatan untuk menyiarkan ke semua orang di seluruh dunia.” Zuckerberg menambahkan, “ini adalah langkah besar dalam bagaimana kita berkomunikasi, dan ini (Facebook Live) akan membuat kesempatan baru bagi orang-orang bersama.”
Facebook Live istimewa dibandingkan layanan sejenis lainnya. Istimewa karena Live, berada dalam platform Facebook dan tentu saja, teman-teman kita di Facebook, langsung menjadi bagian dari penonton itu sendiri.
Facebook Live pun bisa dikostumisasi. Baik bentuk videonya, maupun siapa saja yang bisa menonton tayangan siaran langsung tersebut. Selain itu, penonton bisa memberikan reaksi atas tayangan yang mereka saksikan. Penonton bisa memberikan “like”, “love”, “wow”, “haha”, “sad”, “angry”, dan lainnya. Intinya, Facebook benar-benar menginginkan penggunanya menghabiskan waktu yang lebih lama menggunakan Live. Waktu yang banyak dihabiskan di Facebook, artinya portofolio yang bagus bagi pengiklan yang bisa diaplikasikan oleh pihak Facebook.
Secara statistik, Facebook Live terbilang sukses. Data awal sebagaimana diwartakan Wired mengungkapkan, video Facebook Live, ditonton lebih dari 10 kali lebih banyak ditonton daripada video regular. Sementara menurut SocialBakers, di bulan Januari hingga September 2016 lalu, selebritis dan perusahaan yang menggunakan Facebook Live, meningkat 8 hingga 10 persen.
Facebook Live, menghadirkan banyak kemungkinan bagi penggunanya. Dari sekadar hiburan atau opsi lain mengunggah status, Live berubah ke dalam banyak bentuk.
Facebook Live, seperti dilansir dari Space, digunakan oleh Scott Kelly, astronot NASA untuk melakukan siaran langsung di luar angkasa. Selain itu, Facebook Live, bisa digunakan oleh para jurnalis di seluruh dunia, menyampaikan berita pada para pemirsanya secara langsung.
"Kami ingin membuat Facebook sebagai pengalaman terbaik bagi jurnalis sebagai (tempat) memperoleh berita atau (tempat) yang sangat baik (untuk) berhubungan dengan pembaca mereka atau untuk mendistribusikan konten mereka," kata Vadim Lavrusik, salah satu petinggi Facebook.
Tapi tentu saja, dalam tiap hal selalu ada dua sisi yang menyertai, positif dan negatif. Facebook Live pun tak luput dari hal demikian.
Facebook Live kini merupakan medium baru dalam menyiarkan tayangan langsung sepakbola atau olahraga lainnya. Diwartakan 101GreatGoal, penyedia siaran langsung melalui situsweb, beralih menggunakan Facebook Live. Sebuah halaman atau “page” bernama “Capitanes de Futbol” memperoleh 700.000 penonton kala mereka menayangkan laga klasik Barcelona melawan Real Madrid.
Facebook Live, menghadirkan kemudahan bagi pihak-pihak pembajak tersebut karena para penontonnya hanya perlu mengklik tombol “like” di halaman mereka. Hal yang sangat sulit jika para pembajak, menggunakan platform buatan mereka sendiri.
Dikutip dari El Pais, regulator La Liga mengungkapkan, “kami memiliki kesepakatan dengan platform media sosial untuk menelusuri konten ilegal. Dengan Twitter, sebagai contoh, secara otomatis (mereka) akan menghapus ketika mendeteksi (siaran ilegal). Dalam kasus Facebook mereka memiliki alatnya sendiri, jadi membuat video (siaran langsung) menghilang dengan cepat. Tapi jika satu ditutup mereka membuka banyak.”
Selain pertandingan sepakbola, Fortune memberitakan bahwa seorang pemuda ditangkap akibat menayangkan film secara langsung menggunakan Facebook Live saat berada di sebuah bioskop di Illinois, Amerika Serikat.
Paling menyedihkan, Facebook Live juga sering digunakan sebagai tempat menyiarkan bentuk-bentuk kekerasan.
Jadi, apa yang Anda siarkan secara langsung hari ini?
Penulis: Ahmad Zaenudin
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti