tirto.id - Pada tahun 1998 Presiden Soeharto mengundurkan diri karena unjuk rasa besar-besaran yang dilakukan oleh para mahasiswa. Peristiwa tersebut merupakan era baru untuk Indonesia yaitu Era Reformasi.
Lalu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU mendapatkan banyak usulan dari masyarakat NU di seluruh Indonesia. Beberapa saran yang masuk tersebut antara lain adalah PBNU segera mendirikan Partai Politik (parpol) dan ada pula yang memberi usulan berupa nama parpol.
Setidaknya ada 39 nama parpol yang masuk. Nama parpol yang paling banyak diajukan adalah Nahdlatul Ummah, Kebangkitan Umat, dan Kebangkitan Bangsa. Selain itu, ada juga yang mengusulkan lambang parpol, visi-misi, AD/ART dan sebagainya.
Semua usulan tersebut direspons dengan cermat oleh PBNU. Hal ini karena sejatinya NU tidak terlibat dan melakukan kegiatan politik apapun. Namun, desakan untuk mendirikan parpol dari kalangan NU semakin kuat.
Akhirnya dibentuklah Tim Lima dan Tim Asistensi, untuk membantu dan menampung semua aspirasi masyarakat NU yang ingin mendirikan parpol.
Pada 26 - 28 Juni 1998 Tim Lima dan Tim Asistensi mengadakan pertemuan di Villa La Citra Cipanas dan menghasilkan 5 rancangan awal pendirian parpol.
Selanjutnya nama partai ditentukan lewat hasil musyawarah Tim Asistensi Lajnah, Tim Lajnah, Tim NU, Tim Asistensi NU, Perwakilan Wilayah, tokoh pesantren, serta tokoh masyarakat.
Setelah partai resmi berdiri, pada 29 Rabiul Awal 1419 Hijriyah atau 23 Juli 1998 dilakukan deklarasi oleh para Kyai NU di Jakarta.
Segenap warga NU pun meresmikan terbentuknya parpol Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang bersifat kejuangan, kebangsaan, terbuka, dan demokratis.
Daftar Ketum PKB
Ketika pertama kali berdiri, Matori Abdul Jalil ditunjuk menjadi Ketua Umum PKB yang pertama. Mantan Menteri Pertahanan pada Kabinet Gotong Royong itu menjabat sampai tahun 2001.
Lalu dari tahun 2001 sampai 2005 Ketua Umum PKB adalah Alwi Shihab. Periode 1 dari tahun 2001 sampai 2002 dan periode 2 dari tahun 2002 sampai 2005.
Adik kandung dari ulama kondang M. Quraish Shihab ini merupakan satu-satunya mantan Ketua Umum PKB yang masih hidup.
Kemudian dari tahun 2005 hingga sekarang dan menjadi petahana jabatan Ketua Umum PKB dipegang oleh Muhaimin Iskandar atau lebih dikenal dengan Cak Imin.
Nomor Urut dan Aktivitas Pemilu 2024
Dalam gelaran Pemilu pada tahun 2024 mendatang, PKB memperoleh nomor urut 1 atau pertama.
PKB masih menargetkan untuk mengusung Ketua Umumnya, Cak Imin maju dalam Pemilu 2024. Jazilul Fawaid selaku Wakil Ketua Umum DPP PKB, mengatakan bahwa itu sudah menjadi mandat muktamar.
Jalan PKB untuk mencapai tujuannya cukup berat setelah terlibat konflik terbuka dengan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Tsaquf dan putri Gus Dur Yenny Wahid.
Namun, Cak Imin secara terang-terangan menyatakan bahwa PKB masih kompak walaupun Ketua NU tidak memberikan dukungannya.
Penulis: Tifa Fauziah
Editor: Dipna Videlia Putsanra