tirto.id - Milisi Houthi Yaman mengklaim telah menembakkan rudal dan drone ke arah Israel pada Selasa (31/10/2023). Siapa sebenarnya Houthi Yaman dan apa kaitannya dengan Perang Israel-Palestina?
Berdasarkan keterangan Yahya Saree, juru bicara militer Houthi, sebagaimana dikutip Indian Express, serangan itu merupakan yang ketiga kali sejak konflik antara Israel-Palestina meletus mulai Sabtu (7/10/2023).
Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan lewat televisi, Houthi mengaku telah meluncurkan rudal balistik dan pesawat tak berawak ke Israel. Mereka meyakini serangan serupa akan dilakukan lebih banyak lagi demi membantu Palestina meraih kemenangan.
Serangan Houthi dinilai bukan ancaman besar jika melihat jarak jangkauan yang mencapai 2.000 km dari Yaman atau selatan Arab Saudi. Israel kemudian menjawab dengan mengirim kapal-kapal rudal ke Laut Merah, sekaligus bergabung bersama kapal-kapal perang AS yang sudah lebih dulu siaga jauh-jauh hari.
Masuknya organisasi ini dalam konflik Israel-Palestina bisa menjadi sinyal negatif untuk pemerintahan Benjamin Netanyahu yang sedang gencar melakukan serangan ke Jalur Gaza maupun wilayah lain di Palestina.
Siapa Milisi Houthi Yaman?
Milisi Houthi selama ini juga dikenal dengan nama Ansar Allah. Mereka adalah gerakan milisi bersenjata yang berasal dari unsur Syiah di Yaman.
Houthi mulai melakukan gerakan sejak 1990-an di kawasan Yaman utara yang terkenal dengan kawasan lebih miskin dan terpinggirkan.
Pada tahun 2014, Houthi melakukan kudeta terhadap pemerintahan transisi Yaman yang dipimpin Abed Rabbo Mansour Hadi.
Mereka kemudian terlibat perang saudara melawan pemerintahan sebelumnya yang mendapatkan dukungan penuh Arab Saudi.
Arab Saudi memimpin koalisi pada Maret 2015 atas restu Barat. Selama setahun terakhir, konflik di Yaman relatif mereda dan diadakan pembicaraan dengan Houthi untuk mengakhiri perang.
Houthi lantas menguasai sebagian besar wilayah utara. Sedangkan pemerintah yang diakui secara internasional berpusat di Aden.
Reuters memberitakan, Houthi termasuk "Poros Perlawanan" yang didukung Iran dan berada di belakang Palestina sejak militan Hamas menyerang Israel.
Mereka mengusung slogan "Kematian Amerika, Kematian Israel, Laknat Yahudi adalah Kemenangan bagi Islam".
Bagaimana Kekuatan Militer Houthi Yaman?
Houthi selama ini menggunakan roket dan misil untuk melawan koalisi Arab Saudi dalam perang saudara di Yaman.
Mengutip laporan Katherine Zimmerman dalam "Yemen’s Houthis and the Expansion of Iran’s Axis of Resistance" yang dipublikasikan tahun 2022, para militan Houthi menjalani latihan militer di Iran, Lebanon, dan Syria selama tahun 2011-2015.
Peran IRGC (Korps Garda Revolusi Islam) Iran juga tidak terlepas dari aktivitas Houthi. Selama pelatihan, mereka menjajal sejumlah perlengkapan senjata berat seperti RPG dan SAM.
Walhasil, banyak ditemukan senjata buatan Iran yang digunakan Houthi selama perang, di antaranya ialah sebagai berikut:
- Sistem anti-pesawat
- Rudal balistik
- UAV (Unmanned Aerial Vehicle alias drone) jarak pendek dan jarak jauh
- IED (Improvised Explosive Device) berbasis darat
- WBIED (Water-borne Improvised Explosive Devices) atau alat peledak improvisasi yang ditularkan melalui air.
- Konversi rudal SAM menjadi roket darat.
Bahkan, 45 tentara Uni Emirat Arab, 10 dari Saudi Arabia, serta 5 pasukan Bahrain pernah menjadi korban tewas dalam serangan yang dilancarkan milisi ini pada awal perang.
Berikut adalah daftar rudal Houthi Yaman yang pernah digunakan dalam perang serta daftar korban:
9 April 2015
Rudal OTR-21 Tochka SRBM menyerang gudang senjata di pangkalan militer koalisi di Marib. Kejadian ini menewaskan 60 tentara koalisi.
Korban tewas termasuk 45 tentara UEA, 10 tentara Saudi, dan 5 tentara tentara koalisi Bahrain. UEA lalu membalas dengan mengerahkan pesawat tempur Patriot ke Yaman.
13 Desember 2015
Rudal jenis SRBM OTR-21 Tochka menyerang pangkalan koalisi di Provinsi Taiz, Yaman. 120 tentara koalisi menjadi korban tewas.
16 Januari 2016
Sebuah proyektil menghantam sebuah desa kecil di Provinsi Taiz, Yaman. 10 warga sipil meninggal dan melukai 14 orang.
31 Januari 2017
Rudal balistik jarak pendek jenis SRBM (Short-Ranged Ballistic Missile) Burkan-1 menghantam pangkalan militer Saudi dan Uni Emirat Arab di Pulau Zuqar di Laut Merah. 80 tentara koalisi tewas.
17 Maret 2017
2 buah rudal balistik Zelzal-1 menyasar masjid di Sirwah, Provinsi Marib, Yaman. 22 pejuang pro pemerintah tewas.
1 Agustus 2019
Rudal balistik menghantam parade militer di Aden. 40 orang dan puluhan lainnya luka-luka.
20 Januari 2020
Rudal balistik menyasar pangkalan militer di Marib. 116 pejuang pro-pemerintah tewas dan melukai sekitar 100 orang.
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra