tirto.id - Luc Montagnier meninggal dunia pada usia 89 tahun. Ia adalah ahli virologi asal Prancis yang namanya dikreditkan sebagai salah satu penemu HIV atau human immunodeficiency virus.
Montagnier adalah ilmuwan kontroversial. Pendapatnya tentang penyebab autisme dan virus Covid-19 sering mendapat kritik karena dianggap tidak ilmiah.
Seperti dilaporkan situs berita lokal FranceSoir, Montagnier meninggal pada hari Selasa dalam kondisi sedang "dikelilingi oleh anak-anaknya".
Lantas, siapa Luc Montagnier dan bagaimana pengaruhnya di dunia kesehatan?
Profil Luc Montagnier dan Rekam Jejaknya
Situs France 24 menuliskan Luc Montagnier lahir pada 8 Agustus 1932 di Chabris, wilayah Indre, Prancis tengah.
Ia pernah menjadi kepala departemen AIDS Pasteur dari tahun 1991 sampai 1997. Ia kemudian mengajar di Queens College di New York.
Montagnier bersama kawan-kawannya dianugrahi Hadiah Nobel pada tahun 2008 karena berhasil mengisolasi virus penyebab AIDS.
Kendati demikian, ia sempat kritik karena pendapatnya tentang autisme dan Covid-19 dianggap tidak ilmiah.
Seperti dikutip BBC, ia adalah ahli virologi pertama kali yang mulai mengerjakan virus pada awal 1980-an saat berada di sebuah yayasan penelitian nirlaba di Institut Pasteur Prancis.
Bersama timnya, termasuk Francoise Barre Sinoussi kemudian memenangkan Hadiah Nobel dalam bidang Fisiologi atau Kedokteran. Mereka memeriksa sampel jaringan dari pasien dengan sindrom baru yang misterius.
Akhirnya, mereka berhasil mengisolasi HIV di kelenjar getah bening seorang pasien AIDS dan menerbitkan berita penemuan itu di dalam jurnal Science pada 1983.
Di sisi lain, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat bernama Robert Gallo juga menerbitkan temuan serupa. Ia juga menyimpulkan bahwa virus tersebut menyebabkan AIDS.
Dari sana, terjadilah perselisihan tentang siapa yang pertama kali mengidentifikasi HIV dan menyebabkan perdebatan sengit selama bertahun-tahun.
Akhirnya, pada tahun 1991, Robert Gallo mengakui bahwa virus yang dia temukan berasal dari Institut Pasteur di tahun sebelumnya.
Gallo baru secara terbuka dan sepakat di tahun 2002 kalau tim Montagnier yang menemukan HIV. Akan tetapi, Gallo pertama kali menunjukkan perannya dalam menyebabkan AIDS.
Di saat Montagnier dan Barre-Sinoussi mendapat Hadiah Nobel di tahun 2008 untuk pekerjaan mereka bersama Harald zur Hausen terkait kanker serviks, komite secara kontroversial tidak menyebutkan nama Robert Gallo.
Montagnier juga pernah mendapat kritik atas serangkaian klaim yang dianggap tidak ilmiah, termasuk tentang penyebab autisme dan tentang asal usul Covid-19.
Editor: Iswara N Raditya