tirto.id - Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mengatakan akan bertemu pucuk pimpinan Toyota Motor Corp terlebih dulu pada Jumat (3/2/2017) waktu setempat. Pertemuan ini terjadi sebelum Abe menghadiri pertemuan puncak dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada pekan depan.
Sebagaimana dikutip Antara dari lansiran Reuters, Abe, yang berbicara di parlemen Jepang pada Kamis (2/2/2017) waktu setempat, mengatakan pertemuan dengan petinggi Toyota sebenarnya sudah direncanakan sejak bulan lalu.
"Saya tidak tiba-tiba memanggil pimpinan Toyota (karena kritik AS). Pertemuan ini direncanakan bulan lalu. Saya tidak bisa mengatakan apa yang harus dilakukan perusahaan swasta. Negara AS berpikir dengan cara yang sama," kata Abe.
Pernyataan Abe ini untuk membantah beredarnya isu bahwa pertemuan antara Abe dan pimpinan Toyota ini untuk membicarakan sejumlah hal penting yang akan ia sampaikan kepada Trump.
Banyak pihak menduga isu itu benar sebab industri otomotif Jepang memiliki pengaruh politik kuat karena menjadi penyumbang utama ekspor dan pertumbuhan ekonomi.
Selain itu, ada kepentingan yang sama antara Jepang dan Toyota. Ini berkaitan dengan ancaman Trump mematok pajak perbatasan tinggi bagi produk mobil Toyota, yang diproduksi di Meksiko, yang menyiratkan AS akan mengekang ekspor otomotif Jepang ke negara itu. Jika benar terjadi, perekonomian nasional negeri samurai itu bisa semakin melambat,
Beberapa pembuat kebijakan di Jepang juga cemas karena kalau Trump membatasi impor mobil produksi Jepang akan melenyapkan 75 persen surplus dari perdagangan antara Jepang dan AS.
Sementara itu, Presiden Toyota mengaku pertemuannya dengan Abe belum ada konfirmasi pastinya. Tapi, dia juga menyatakan pemerintah AS perlu mempertimbangkan posisi penting Toyota yang selama ini sudah membangun pabrik produksi mobil di negara paman Sam itu.
Pemerintah Jepang kabarnya ingin meyakinkan Trump bahwa perusahaan mereka siap menciptakan lapangan kerja di AS, menurut sebuah dokumen yang ditemukan oleh Reuters. Jepang kini juga sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan impor minyak atau gas dari AS untuk meringankan kekhawatiran AS tentang defisit perdagangan.
Penulis: Addi M Idhom
Editor: Addi M Idhom