tirto.id - Setelah resmi menjabat lagi sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Setya Novanto mengucapkan terima kasih kepada Ade Komarudin yang sempat menggantikannya. Ade Komarudin sendiri tidak hadir dalam rapat paripurna yang mengesahkan kembali Setya Novanto sebagai Ketua DPR karena sedang berobat ke luar negeri.
"Saya berterima kasih kepada Ade Komarudin yang telah bekerja secara maksimal dan baik serta berkontribusi besar bagi kepentingan DPR-RI dan bangsa Indonesia," ucap Setya Novanto di Gedung DPR-RI, Senayan, Jakarta, Rabu (30/11/2016), usai rapat paripurna yang memutuskan dirinya kembali menjadi ketua parlemen.
Selain itu, Ketua Umum Partai Golkar ini juga berjanji akan menjalankan amanah yang diberikan kepadanya dengan sebaik-baiknya. Setya Novanto menegaskan bahwa ia dan jajaran pimpinan DPR yang lain akan bekerja keras menjalankan amanah sesuai harapan rakyat.
"Tentu saya akan mengabdi bagi kepentingan bangsa dan negara dan saya bersama pimpinan lain yang dulu sudah bekerjasama dengan baik dan kompak. Mudah-mudahan dengan kerja sama ini, kita bisa melaksanakan dan mewujudkan presidensil yang baik dan juga program-program kelembagaan DPR," ujar Setya Novanto.
Setya Novanto pertamakali menjabat sebagai Ketua DPR-RI sejak 2 Oktober 2014, namun ia mengundurkan diri pada 16 Desember 2015 karena tersangkut dengan kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rekaman kontrak PT. Freeport Indonesia atau yang ramai disebut sebagai kasus “papa minta saham”.
Sebagai pengganti Setya Novanto saat itu, Fraksi Partai Golkar menaikkan nama Ade Komarudin untuk menduduki kursi Ketua DPR-RI hingga akhirnya diambil-alih kembali oleh Setya Novanto sejak hari ini, Rabu (30/11/2016), melalui persetujuan dalam rapat paripurna.
Ade Komarudin sendiri dalam kesempatan sebelumnya menyatakan bahwa ia rela dicopot dari jabatan Ketua DPR-RI. "Saya sudah konsultasi dengan sejumlah tokoh senior partai, tokoh nasional, tokoh agama, dan aktivis sesama parpol, dan aktivis sesama gerakan mahasiswa dulu di HMI (Himpunan Mahasiswa Indonesia),” ungkapnya dalam konferensi pers yang digelar Senin (28/11/2016) lalu.
“Saya tawakal kepada Allah SWT. Bahasa berselorohnya aku rapopo [aku rela]. Sekali lagi, aku ora popo, teu sawiyos, orang Sunda bilang. Saudara-saudara tahu, sekarang situasi tentang penghormatan, pluralisme, keanekaragaman sedang diuji, demi NKRI harus siap," tambahnya.
Reporter: Iswara N Raditya
Penulis: Iswara N Raditya