tirto.id - Setelah berhasil merebut Mosul Irak, Turki berencana menggelar operasi untuk merebut Raqa Suriah dari kekuasaan ISIS.
Berbicara kepada wartawan di Ankara, Senin (31/10), Wakil Perdana Menteri Numan Kurtulmus menyampaikan rencana tersebut, demikian AFP melaporkan sebagaimana dikutip Antara.
"Akan tepat secara militer dan strategi menggelar operasi di Raqa setelah operasi di Mosul dan operasi Euphrates Shield Turki berakhir," kata Nurman.
Sementara pada pekan lalu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ashton Carter mengatakan operasi untuk "mengisolasi" Raqa, ibu kota de facto ISIS, harus dimulai bersamaan dengan operasi di Mosul.
Operasi pembebasan Mosul tersebut sudah dimulai pada pertengahan Oktober lalu namun pasukan Irak dan Peshmerga Kurdi dengan bantuan koalisi pimpinan Amerika Serikat menolak keterlibatan Turki dalam upaya merebut kembali kota terbesar kedua di Irak tersebut.
Sementara itu, Turki terus melanjutkan operasi yang disebut Euphrates Shield, yang diluncurkan 24 Agustus, yang mendukung pejuang oposisi di Suriah utara dengan tank dan serangan udara.
Menurut para ahli, para petempur yang didukung Ankara meliputi berbagai brigade, bukan dari satu pasukan yang terorganisasi.
Namun sejauh ini, para pemberontak berhasil merebut benteng pertahanan ISIS Jarabulus dan merebut kembali Kota Dabiq yang penting secara simbolis.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada pekan lalu bahwa pemberontak akan menyasar Raqa setelah maju ke Kota Al Bab di Suriah utara dan merebut Manbij, yang baru-baru ini jatuh ke tangan milisi Unit Perlindungan Rakyat (YPG) Kurdi Suriah.
Euphrates Shield memiliki dua tujuan utama yaitu membersihkan perbatasan Turki-Suriah dari ISIS dan mencegah YPG bergerak ke arah barat.
Pekan lalu Ankara melancarkan serangan udara ke posisi-posisi YPG untuk menghentikan pergerakan mereka maju ke Al Bab menurut warta media Turki.
Ankara memandang YPG berkaitan dengan Partai Pekerja Kurdi (PKK) yang dilarang, yang melakukan pemberontakan di Turki sejak 1984 menurut warta kantor berita AFP.