tirto.id - CEO Apple, Tim Cook, menggelar sebuah acara berdurasi 2 jam di Cupertino, California, Amerika Serikat pada awal pekan ini untuk memperkenalkan "hal" baru produksi perusahaan.
Alih-alih ponsel atau gawai termutakhir, Apple hanya mengumumkan layanan baru, dari platform streaming video hingga kartu kredit.
The Economist mewartakan, perusahaan dengan total produk terjual sebanyak 900 juta ini menginginkan ekspansi untuk layanan pengguna.
Apple menawarkan layanan serupa Amazon Prime, yang mewajibkan konsumen membayar biaya langganan bulanan untuk multi-layanan, seperti berita, permainan, penyimpanan daring, musik, dan video.
Cook mengatakan, layanan baru ini membuat konsumen dapat memilih paket, daripada 5 layanan terpisah. Layanan-layanan tersebut, bisa saja mengancam eksistensi sesama raksasa teknologi, industri video streaming Hollywood, dan bank.
CNN menyebut, Apple harus membuat sesuatu yang lain selain gawai. iPhone memang menyumbang dua pertiga pendapatan perusahaan pada tahun lalu, namun penjualannya stagnan sejak 2015, dan menurun sebanyak 15% pada akhir tahun 2018, dan turun paling banyak di pasar Cina.
Layanan streaming Apple TV+ akan menjadi ujung tombak Apple selanjutnya untuk menutupi jatuhnya penjualan iPhone. Jika berhasil, maka layanan ini akan mendatangkan miliaran dolar kepada perusahaan.
Layanan ini akan bersaing dengan Netfilx, Amazon, HBO Now, CBS All Access dan platform streaming lainnya. Netflix, sebagai contoh, yang lebih dulu terkenal, memiliki 139 juta pelanggan berbayar dan tersedia di 190 negara.
Platform lainnya, Amazon Prime memiliki lebih dari 100 juta pelanggan premium, Hulu dengan 25 juta pelanggan, dan layanan streaming baru Disney+, WarnerMedia, Sony, dan banyak perusahaan raksasa lainnya akan menghadang langkah Apple.
“Ketika Apple nantinya memperkenalkan konten orisinil [di layanan streaming-nya] yang lebih besar dari Amazon dan Netflix pada masing-masing perilisian, pasar layanan streaming telah tiba pada level kejebuhan dan lelah [dengan layanan sejenis] di Amerika Serikat,” kata Collin Gillis, analis di Chatham Road Partners.
“Apple terlambat [untuk bergabung] dengan ini,” ujarnya lagi.
Namun, Apple mungkin terbantu dengan jumlah 1,4 miliar perangkat iOS aktif di seluruh dunia. Selain itu, Apple juga mencoba menghadirkan unsur kebaruan dengan fitur privasi dan membuat konten yang ramah keluarga.
Lagipula, Apple tidak hanya bergantung pada pengguna perangkat iOS, namun juga akan hadir untuk non-konsumen Apple. Apple juga menggandeng beberapa pesohor ke dalam program TV sebagai content creator, sebut saja jennifer Aniston, Reese Witherspoon, Oprah Winfrey, Steven Spielberg, dan lainnya.
Melansir Bussiness Today, Apple juga menekankan proteksi kemanan privasi selagi konsumen membeli dan mengonsumsi konten.
“Poin terpenting hari ini adalah iklan dan privasi,” kata Thomas Forte, analis D.A Davidson & Co.
Selain Apple Tv+, ada juga Apple News+, yang menjaring lebih dari 300 majalah termasuk National Geographic, People, Popular Science, Billboard, dan The New Yorker. Pihak Apple mengatakan bahwa platform ini dibanderol biaya bulanan 9,99 dolar AS.
Berikutnya, hadir layanan semacam kartu kredit yang bekerja sama dengan Goldman Sachc Group dan Mastercard. Layanan ini melacak pengeluaran melalui perangkat dan melakukan pembayaran semudah Apple Pay, yang akan tersedia di 40 negara pada akhir tahun ini.
Untuk para gamer, tersedia Apple Arcade, yakni layanan berlangganan kebutuhan gaming untuk perangkat iPhone, termasuk tablet dan komputer yang menyediakan beragam game dari pengembang populer.
Layanan ini akan menawarkan lebih dari 100 game eksklusif salah satunya Annapurna Interactive.
Editor: Ibnu Azis