tirto.id - Dari kejauhan, terlihat sejumlah orang mengenakan baju putih-putih. Ada pula di antara mereka yang mengenakan pakaian bertuliskan Front Pembela Islam (FPI).
Memasuki jalan Petamburan III, jalan tersebut jauh lebih ramai lagi. Terlihat sejumlah orang berbadan tegap duduk-duduk di pinggir jalan. Tidak jauh dari tempat orang-orang berbadan tegap, terlihat sejumlah orang sibuk menurunkan logistik. Makanan dan minuman ditempatkan di dalam sebuah bangunan. Di bagian depan, terlihat papan bertuliskan Sekretariat Front Pembela Islam (FPI).
Ya, mereka sibuk mengorganisir logistik untuk demonstrasi 4 November 2016. Tidak sedikit peserta demonstrasi yang datang dari Jakarta telah tiba di sekitar Petamburan. Jumlahnya pun terus bertambah. Makin sore, jumlah massa yang menumpuk di masjid sekitaran Petamburan III semakin banyak.
Masjid Al Ishlah, misalnya. Di sana terlihat puluhan orang berkumpul di masjid yang terletak kurang lebih 100 meter dari kantor pusat FPI. Ada di antara mereka bercengkrama, adapula yang tidur-tiduran.
Di antara mereka yang tidur-tiduran, Zaid (31), terlihat bangkit dari posisi tidur-tiduran. Pria asal Klaten, Jawa Tengah ini mengaku tidak datang sendiri. Rekan-rekannya tidak hanya datang dari Klaten tapi juga dari daerah sekitarnya.
"Dari Solo juga ada. Nggak sendiri," ujar Zaid saat berbincang dengan tirto.id di Jakarta, Kamis (3/11/2016).
Saat ditanya soal jumlah rombongannya, Zaid enggan menjelaskan. Ia tidak memungkiri ada yang sampai sore itu masih ada di perjalanan menuju Jakarta bahkan ada yang mengendarai sepeda motor.
Pria yang mengaku bekerja sebagai petani ini memang datang ke Jakarta untuk ikut berpartisipasi dalam demonstrasi besok. Alasan kedatangannya ke Jakarta terkait aksi 4 November adalah berjuang di jalan kebenaran.
Beberapa langkah dari masjid tempat tirto.id berbincang dengan Zaid, terlihat beberapa orang menikmati secangkir kopi. Terlihat pula sejumlah awak media bercengkerama dengan massa.
Sementara itu, Huda (49) bercerita tentang perjuangannya berangkat dari Kediri, Jawa Timur ke Jakarta untuk membela Islam. Ia mengaku datang jauh-jauh dari Kediri dengan mengendarai motor.
"Dari Senin siang berangkat tanpa istirahat," ujar Huda.
Selain dari Jawa Timur, warga Sumatera pun ikut rencana aksi Akbar 4 November 2016. Pengurus Darul Ukhuwah Sumatera Utara (Sumut) Syahbana mengatakan, ratusan orang dari Sumatera Utara juga hendak mengikuti demonstrasi besok.
"100-an ada," ujar Syahbana.
Saat ini, sudah ada 15 bus yang tiba di Jakarta. Bus yang mengangkut massa dari Sumatera Utara sudah merapat di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Oleh karena itu, mereka sudah siap untuk ikut dalam aksi 4 November 2016. Bahkan, di Sumatera Utara pun akan ada yang menjalankan aksi demonstrasi serupa. Untuk aksi di Jakarta, massa dari Sumatera Utara akan mengikuti komando pusat.
"Di sini dari daerah ikut saja orasi Jakarta," ujar Syahbana.
Panglima Aksi Bela Islam II Munarman mengaku bersyukur banyak umat Islam yang ikut dalam demonstrasi 4 November 2016. Saat ini, sudah banyak muslim dari berbagai daerah sudah tiba di Jakarta untuk demonstrasi.
"Ini lihat, nih. Dari Sumatera, dari Solo," ujar Munarman di Sekretariat FPI.
Munarman mengaku jumlah umat Muslim yang ikut dalam demonstrasi besok melebihi dari jumlah yang diperkirakan. Sampai saat ini, diperkirakan sudah ada 130.000 umat muslim dari luar Jakarta yang sudah ikut dalam demonstrasi besok.
Munarman bersyukur banyak bantuan logistik yang diperoleh FPI untuk demonstrasi besok. Namun, ia tidak menjawab asal-muasal bantuan logistik.
Terkait pelaksanaan teknis demonstrasi besok, Munarman mengaku sudah rapat koordinasi pelaksanaan kegiatan. Rute demonstrasi pun akan tetap dimulai dari Istiqlal kemudian langsung ke Medan Merdeka Barat. Selama aksi, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah perbekalan. Saat ini, beberapa dapur umum sudah disebar di berbagai tempat demonstrasi.
"Ada. Banyak-lah titik-titiknya seputaran lokasi ada 3-4 dapur umum di tempat lokasi demo," kata Munarman.
Terkait adanya kemungkinan kemunculan oknum yang akan mengganggu demonstrasi, Munarman menegaskan tidak membentuk tim khusus.
"Yang jaga Allah. Yang jaga kita Allah. Sudah nggak sanggup saya jaga manusia," jelas Munarman.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zen RS