tirto.id - Pemerintah resmi membuka penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018 pada 19 September 2018. Jumlah lowongan yang dibuka pun tidak sedikit: 238.015 formasi. Sebanyak 51.271 formasi dibuka untuk penerimaan di 76 kementerian dan lembaga. Sisanya, 186.744 formasi untuk penempatan di 525 pemda.
Tahun ini, pendaftaran online seleksi CPNS hanya dilakukan di laman sscn.bkn.go.id. Meski sudah diumumkan, tapi data terakhir dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyebutkan baru 72 instansi yang terdaftar di situsweb sscn.bkn.go.id hingga Kamis (20/9/2018) pukul 08.00. Jumlah ini bahkan tidak mencapai seperlima dari institusi yang merekrut pns tahun ini.
Kementerian Agama termasuk di antara 76 kementerian/lembaga dan 525 pemerintah daerah yang membuka rekrutmen. Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama Mastuki mengatakan formasi atau lowongan jabatan yang ada sudah disebutkan.
Mastuki merujuk pada pernyataan Plt Sekjen Kemenag Nur Kholis Setiawan bahwa ada 17.175 alokasi formasi yang tersebar pada 11 jabatan, mulai dari guru, dosen, penyuluh agama, serta fungsional tertentu dan pelaksana. Namun, rincian formasi satuan jabatan tersebut belum ada hingga Jumat (21/9/2018).
Saat dikonfirmasi reporter Tirto, Mastuki tidak bisa menjawab. Ia menuturkan seharusnya formasi itu sudah terlihat di laman sscn.bkn.go.id.
“Kemenag sudah mengusulkan formasi,” kata Mastuki, Jumat siang. “Kami sudah [menginput data]. Tanggal 26 nanti kan tinggal koordinasi, konsolidasi.”
Ketika reporter Tirto mencoba mengakses situsweb sscn.bkn.go.id pada Jumat siang sekitar pukul 12.55, formasi CPNS Kemenag masih belum muncul. Hal yang sama juga terjadi di Pemprov DKI Jakarta.
Kepala Pengendalian Badan Pegawai Daerah (BKD) DKI Jakarta Wahyono menyatakan pihaknya juga membuka lowongan CPNS untuk sejumlah formasi. BKD DKI, kata Wahyono, belum memfinalisasi formasi sehingga daftar formasi belum muncul di situsweb BKN.
“Belum, belum,” kata Wahyono. Ketika ditanyakan perihal tertundanya input data tersebut, Wahyono enggan menjawab.
Keterangan berkebalikan disampaikan Kepala Bidang Perencanaan dan Pendayagunaan BKD DKI Jakarta Chaidir. Ia menyebut ada 7.000 pengajuan lowongan yang sekiranya tersedia. Chaidir bahkan mengklaim BKD DKI sudah siap mempublikasi formasi, tapi situsweb BKN malah belum bisa diakses pada 19 September 2018.
Ia mengakui tidak ada masalah dengan Kemenpan-RB, tetapi situsweb BKN yang mestinya menampilkan formasi lowongan Pemda DKI Jakarta malah tidak bisa.
“Bukan belum terdaftar, tapi dari situsweb sscn.bkn.go.id itu memang baru bisa nanti. Itu kebijakan dari pusatnya,” kata dia kepada reporter Tirto. “Kami belum bisa. Yang lain sudah selesai kan bertahap. Bukan DKI saja, 500 instansi dan pemda kurang lebihnya,” kata dia menambahkan.
Sementara itu, Kepala BKD Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Fathurrahman menyatakan pendaftaran CPNS di Nusa Tenggara Barat kemungkinan ditunda sebagaimana daerah lain, karena alasan teknis dari pemerintah pusat.
“Sebenarnya pendaftaran dilaksanakan 19 September ini, tapi karena ada kendala teknis dari Kemenpan-RB akhirnya ditunda. Dan penundaan ini berlaku di seluruh Indonesia. Jadi bukan hanya di NTB,” kata dia di Mataram, pada Selasa lalu (18/9/2018) seperti dikutip Antara.
Saling Lempar Tanggung Jawab
Sengkarut penerimaan CPNS ini sempat ditanggapi Kepala Biro Humas BKN Mohammad Ridwan. Ia mengklaim BKN sudah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk terus mendorong instansi terkait melakukan input formasi. Jika setiap instansi masih belum siap, Ridwan menyebut, ada kemungkinan pendaftaran CPNS diundur.
“Kami sangat khawatir itu bisa memundurkan jadwal,” ucapnya di Gedung BKN, Jakarta Timur, Kamis kemarin (20/9/2018).
Menurut Ridwan, ada halangan di Kemenpan-RB soal formasi. Meski begitu, Ridwan tak mau menuntut Kemenpan-RB untuk bekerja lebih cepat. “Yang kami tahu bahkan di proses Kemenpan-RB banyak teman-teman dari daerah diskusi di sini, ada adjustment tertentu, kami enggak tahu. Itu risiko mereka,” kata dia.
Konsekuensinya, kata Ridwan, ada dua: institusi tersebut ditinggal atau akan ada penundaan pendaftaran dan tidak dilakukan secara serentak.
“Belum ada tindakannya sampai sekarang bagaimana. Sama prinsipnya dengan teman-teman di NTB. Prinsipnya kami jalan terus," kata dia.
Sementara itu, Menteri PAN-RB Syafruddin mengklaim tidak ada masalah yang cukup berarti terkait penerimaan CPNS 2018. Meskipun begitu, Syafruddin tak bisa menjawab secara rinci soal masalah teknis yang terjadi.
“Tidak ada hambatan,” kata dia kepada reporter Tirto saat ditanya soal penyebab minimnya instansi yang menyetor formasi lengkap kebutuhan CPNS. "Sudah ada formasi. Nanti diumumkan oleh BKN,” lanjut Syafruddin.
Sedangkan Kepala BKN Bima Haria Wibisana berharap seluruh instansi dan kementerian akan selesai menyetor formasi CPNS pada 26 September nanti. Pada Jumat sekitar pukul 11.43, kata dia, instansi yang sudah terdaftar mencapai 73 K/L dan 452 Pemda. Artinya, sudah 87,4 persen dari total jumlah instansi. Jumlah ini meningkat pesat dalam 1 hari.
"Pendaftaran itu dibuka ketika semua instansi sudah masuk. Idealnya begitu," tegasnya di Kantor Staf Presiden. "Ada [sosialisasi sebelumnya]. Tapi ini kan mereka baru dapat formasinya."
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Abdul Aziz