tirto.id - Menyusul polemik kewarganegaraan ganda Arcandra Tahar, Presiden Joko Widodo akhirnya memberhentikan Menteri ESDM itu dari jabatannya. Sebagai pelaksana tugas (Plt) Menteri ESDM Presiden Joko Widodo mengangkat Luhut Binsar Pandjaitan yang saat ini menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.
“Untuk selanjutnya, menunjuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan, sebagai pelaksana tugas menteri ESDM sampai dengan diangkat menteri ESDM (baru) definitif,” kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno, di Istana Negara, Jakarta, Senin petang ini.
Kendati demikian, Pratikno tidak memerinci lebih lanjut alasan pemberhentian Arcandra.
Polemik kewarganegaraan ganda Arcandra Tahar bergulir sejak beredar pesan di WhatsApp, pada Sabtu lalu (13/8). Pada pesan itu Arcandra disebut masih berstatus warga negara Amerika Serikat.
Untuk diketahui Indonesia menganut kewarganeragaan tunggal sebagaimana diatur dalam Pasal 23 UU Kewarganegaraan nomor 12 tahun 2006.
Pada Minggu (14/8/2016) Arcandra Tahar juga telah membantah dirinya memiliki kewarganegaraan asing. Ia menegaskan dirinya adalah warga negara Indonesia (WNI), bukan warga negara Amerika. Penegasan ini diharapkan dapat menetralisir rumor yang berkembang saat ini terkait kewarganegaraan Menteri ESDM.
“Saya tuh orang Padang Asli, istri saya juga orang Padang asli, lahir dan besar di Padang cuma pas kuliah S2 dan S3 saya kuliah di Amerika,” ujar Arcandra usai mengikuti rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia di Kementerian ESDM seperti dinukil dari esdm.go.id
“Saya pergi ke Amerika tahun 1996, sampai saat sekarang saya masih memegang paspor Indonesia dan paspor Indonesia saya masih valid”, lanjutnya. “Lihat tampang saya kan, Bahasa Indonesia saya masih medok Padang. Saya masih warga negara Indonesia dan silahkan cek paspor saya”.
Arcandra baru menjabat Menteri ESDM sejak Presiden Joko Widodo melantiknya pada hari Rabu 27 Juli 2016 menggantikan Sudirman Said. Arcandra Tahar dikenal sebagai seorang profesional di bidang energi dan sumber daya mineral. Selama 20 tahun lebih lulusan Institut Teknologi Bandung ini menghabiskan masa studi dan karirnya di Amerika Serikat.