tirto.id - Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (02/12/2018) kemarin menjadi agenda untuk memperingati Aksi Bela Islam Jilid III pada 2 Desember 2016 silam, terlepas dari faktor-faktor lain yang menyertainya. Ternyata, ada beberapa aksi serupa yang pernah dihelat di negara lain, tentu saja dalam konteks permasalahan yang berbeda dari aksi di Indonesia.
Tanggal 21 dan 22 November 2016, kelompok muslim Syiah di Irak menggelar aksi long march di Kota Karbala. Nusayyef al-Khattabi, Ketua Dewan Provinsi Karbala, menyatakan jumlah peserta aksi damai itu mencapai antara 17-20 juta orang yang mayoritas terdiri dari warga Iran, demikian dilaporkan Independent.co.uk.
Selain untuk memperingati Hari Suci Arbaeen maupun Ashura, aksi itu juga ditujukan sebagai media untuk menyuarakan protes terhadap ISIS yang kerap melancarkan teror dan justru dianggap merusak nama Islam.
Di Jerman juga pernah berlangsung gerakan yang melibatkan banyak orang Islam. Tanggal 17 Juni 2017, ribuan muslim di Cologne menggelar pawai perdamaian demi menyuarakan keprihatinan terhadap rangkaian serangan terorisme di Eropa.
Para peserta aksi ini menyerukan bahwa terorisme sangat jauh menyimpang dari ajaran Islam. Mereka juga berharap dapat mencegah timbulnya Islamophobia sebagai imbas rangkaian teror yang melanda Eropa.
Gerakan damai umat Islam untuk menentang terorisme pernah juga digelar di Central London dan Holland Park, Inggris, pada 1 Oktober 2017 lalu. Dikutip dari Independent.co.uk, kelompok Faiths Forum yang menjadi motor aksi tersebut menyatakan bahwa jumlah peserta mencapai lebih dari 10 ribu orang.
Aksi ini juga dihadiri oleh salah satu keluarga mendiang David Haines, seorang aktivis Inggris yang telah dieksekusi mati oleh militan ISIS pada September 2014. Para peserta aksi membentangkan spanduk bertuliskan “teroris adalah musuh Allah dan kemanusiaan”.
Editor: Iswara N Raditya