tirto.id - Sejumlah warga yang menamakan diri Barisan Umat Islam Riau (BUIR) mendatangi Polda Riau untuk melaporkan terkait dugaan kasus persekusi yang dialami Ustaz Abdul Somad di Denpasar, Provinsi Bali.
"Laporan ini, melalui Polda Riau agar diteruskan kembali ke Polda Bali untuk ditindaklanjuti," kata perwakilan BUIR, Ustaz Ade Hasibuan yang juga Ketua Front Pembela Islam Riau di Pekanbaru, Senin (11/12/2017).
Ade membuat laporan dugaan persekusi karena ada beberapa orang saat kejadian berlangsung yang diduga membawa senjata tajam. Selain itu, dia juga menduga ada sejumlah orang yang menjadi dalang hingga terjadi kericuhan saat Ustaz Abdul Somad berada di Bali.
"Ada lima orang yang diduga menjadi provokator kericuhan semalam. Di antaranya Gus Riyadi, dialah otak pelakunya yang membawa senjata tajam sejenis pisau," tambah Ade.
Kuasa Hukum BUIR, Bambang Rumnan menambahkan bahwa laporan ini sebagai bentuk keresahan warga Riau karena seorang ustaz kondang telah didatangi orang dengan membawa senjata tajam.
"Kami meminta atas laporan ini, Mapolda Riau akan menyampaikan kembali ke Bapak Kapolri dan bisa ditindaklanjuti lagi ke Polda Bali," terang Bambang.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Riau, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo menyampaikan laporan diterima. Jika memang peristiwanya di Bali tentu pihaknya akan berkoordinasi dan menyampaikan aspirasi masyarakat yang ada di Riau.
"Laporan dan pengaduan masyarakat kepada kepolisian wajib diterima dan selanjutnya mengambil langkah penyelidikan dan didalami. Kami pelajari dulu substansinya, kalau ditangani kepolisian di Bali ya kami akan berkoordinasi bahwa ada aspirasi dan pengaduan itu kami sampaikan," ungkapnya.
Ustaz Abdul Somad sempat mendapat protes dari sejumlah unsur masyarakat saat akan melakukan safari dakwah di Denpasar. Penolakan itu diduga karena kabar hoax yang tersebar di tengah masyarakat sehingga memicu penolakan. Setelah ada mediasi, Abdul Somad dapat melanjutkan dakwahnya di Bali.
Hal ini disayangkan oleh sejumlah pihak. Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Zainut Tauhid Saadi mengatakan insiden penolakan Ustadz Abdul Somad dapat memicu kesalahpahaman yang lebih parah jika tidak diatasi dengan baik.
Terkait hal ini, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengimbau rakyat Indonesia harus mampu menunjukkan sikap saling menghormati yang telah ditunjukkan para pendahulu bangsa ketika mendirikan Indonesia.
"Masalah agama dam suku sudah selesai puluhan tahun lalu. Tidak perlu diperbesar, 'lakum dinukum walia din', agamamu agamamu, agamaku agamaku, saling menghormati," ujar Zulkifli.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra