tirto.id - Hari Rabies Sedunia diperingati setiap tanggal 28 September. Peringatan tersebut, sudah dijalankan sejak tahun 2007.
Dikutip dari laman World Health Organization (WHO), Hari Rabies Sedunia dirayakan setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran tentang pencegahan rabies dan menyoroti kemajuan dalam mengalahkan penyakit yang mengerikan tersebut.
Sejarah tentang pemilihan tanggal 28 September sebagai Hari Rabies Sedunia tidak lepas dari seorang ahli kimia dan mikrobiologi berkebangsaan Prancis yang berhasil mengembangkan vaksin rabies untuk pertama kalinya, yaitu Louis Pasteur yang meninggal pada tanggal 28 September 1895.
Dalam membuat vaksin rabies, Louis dibantu oleh rekannya, Emile Roux. Louis kemudian baru mengaplikasikan vaksin temuanya tersebut kepada tubuh manusia pada tanggal 1885. Hal tersebut, berhasil dan membawa sebuah terobosan baru dalam dunia kesehatan dalam penanganan penyakit rabies.
Peringatan Hari Rabies Sedunia awalnya dicetuskan oleh sebuah perkumpulan bernama Aliansi Pengendailan Rabies (ARC) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) pada tahun 2007. Kemudian, hal tersebut mendapat banyak sambutan dukung dari beberapa pihak seperti WHO, Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE), dan Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).
Kemudian, Perayaan Hari Rabies Sedunia yang diselenggarakan untuk pertama kalinya pada tahun 2007 sukses meraup keberhasilan dengan dilaksanakan di 74 negara dan menjangkau 1,5 juta orang serta melakukan vaksinasi pada hewan sejumlah 270 ribu. Kemudian, organisasi yang ditunjuk sebagai Penyelenggaraan Koordinasi Hari Rabies Sedunia adalah Aliansi Global untuk Pengendalian Hewan (GARC).
Dikutip dari lamanGARC, pada peringatan Hari Rabies Sedunia ke-15 yang akan jatuh pada tanggal 28 September 2021, GARC sebagai pihak koordinasi pengadaan acara menyatakan bahwa tema yang akan diusung, yakni tentang menghilangkan adanya mitos serta kesalahpahaman terhadap upaya vaksinasi rabies.
Hal tersebut, berkaitan dengan maraknya berita palsu mengenai dampak negatif dari upaya vaksinasi rabies. GARC menjelaskan pentingnya membagikan informasi berdasarkan fakta yang dapat dipertanggung jawabkan. Padahal, kegiatan terpenting untuk menekan penyebaran rabies adalah vaksinasi yang tepat dan terarah.
Fakta Penyakit Rabies
Rabies kerap dikenal dengan nama Penyakit Anjing Gila. Dikutip dari laman Disnakkeswan Jateng, Rabies merupakan penyakit zoonosis yang sangat ditakuti nomor 1 di dunia, dan merupakan penyakit penting di Indonesia karena bersifat fatal dan menimbulkan kematian bagi manusia yang terpapar.
Penyakit rabies merupakan penyakit yang telah muncul berabad-abad yang lalu seperti malaria. Penularan rabies secara umum dilakukan oleh anjing yang melakukan kontak langsung kepada manusia melalui gigitan, cakaran, serta air liur.
Rabies berada di seluruh darat benua di dunia kecuali Antartika. Sementara, jenis tempat tinggal penduduk yang kerap terserang penyakit rabies adalah masyarakat pedesaan yang miskin dan rentang serta terpencil.
Selain itu, melansir dari lamanCenter for Disease Control and Prevention (CDC), lebih dari 59.000 orang meninggal karena penyakit rabies di seluruh dunia setiap tahunnya.
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif