tirto.id - Hari Peringatan untuk Semua Korban Perang Kimia (dalam bahasa Inggris “Day of Remembrance for all Victims Chemical Warfare") diperingati setiap 30 November. Terdapat latar belakang sejarah dan alasan mengapa tanggal tersebut ditetapkan sebagai hari peringatannya.
Mengutip catatan Adirini Pujayanti dalam “Senjata Kimia dan Konflik Suriah” (Majalah Info Hubungan Internasional, 2016:6-7), terungkap bahwa senjata kimia itu sangat berbahaya. Biaya pembuatannya yang lebih murah ternyata membuat senjata ini diminati negara-negara yang kurang ekonominya.
Berkat biayanya yang rendah, maka produksi bisa terjadi di mana-mana. Namun, tentu saja hal tersebut menjadi masalah besar bagi kehidupan internasional. Efeknya, senjata kimia yang diproduksi secara masif bisa membunuh manusia dengan jumlah besar dan cepat.
Selain itu, penyelamatan korban senjata kimia juga lebih sulit karena memerlukan penanganan khusus. Untuk mendeteksi korban senjata kimia dibutuhkan alat serta pakaian pelindung khusus. Lantas, seperti apakah sejarah penggunaan senjata kimia yang pada akhirnya melahirkan Hari Peringatan untuk Semua Korban Perang Kimia?
Sejarah Hari Peringatan untuk Semua Korban Perang Kimia
Dilansir dari situs United Nations, terdapat usaha pelucutan senjata kimia yang dilakukan oleh Konvensi Senjata Kimia (KSK). Di dunia internasional organisasi ini lebih dikenal dengan sebutan Chemical Weapons Conventions (CWC).
Satu abad yang lalu, tepatnya ketika Perang Dunia I berlangsung, senjata kimia banyak dipergunakan untuk saling mengalahkan musuh. Penggunaannya diklaim berskala besar hingga dapat menyebabkan kematian lebih dari 100.000 orang. Sedangkan total korban secara keseluruhan adalah 1.000.000 orang.
Memasuki masa Perang Dunia II, ternyata negara-negara Eropa mulai meninggalkan senjata kimia. Akan tetapi, perdebatan muncul di sana-sini terkait penggunaan senjata nuklir yang sangat berbahaya. Dari sini, muncul pemikiran untuk menetapkan pelarangan terkait penggunaan senjata kimia dalam bentuk apapun.
CWC secara resmi dibentuk pada 29 April 1997 dan diakui oleh dunia. Organisasi tersebut menyatakan bahwa mereka melakukan pelarangan penggunaan senjata kimia apapun demi keselamatan umat manusia.
Terdapat banyak negara yang ikut andil hingga membentuk organisasi terkait pelarangan penggunaan senjata kimia. Organisasi tersebut bernama Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons (OPCW).
Tepat pada konferensi ke-20, mereka pada akhirnya menetapkan Hari Peringatan untuk Semua Korban Perang Kimia pada 30 November setiap tahunnya.
Alasan Di Balik Hari Peringatan untuk Semua Korban Perang Kimia
Alasa utama ditetapkannya Hari Peringatan untuk Semua Korban Perang Kimia adalah untuk memberi kesempatan serta penghormatan kepada semua korban perang kimia.
Selain itu, peringatan tersebut juga dimaksudkan untuk memberi penegasan terhadap komitmen OPCW yang melarang penggunaan senjata kimia di kemudian hari.
Dengan begitu, umat manusia yang berpotensi terluka atau mati akibat senjata kimia bisa terselamatkan. Lalu, perdamaian, keamanan, serta multilateralisme juga dapat tercipta.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Yonada Nancy