tirto.id - Hari Susu Sedunia yang diperingati setipa 1 Juni merupakan hari yang ditetapkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengakui pentingnya susu sebagai makanan global.
Dilansir dari WorldMilkDay, manfaat susu dan produk susu dipromosikan secara aktif di seluruh dunia, termasuk bagaimana susu mendukung mata pencaharian satu miliar orang.
Lebih dari dua dekade yang lalu, FAO mengusulkan Hari Susu global untuk mengingatkan dunia akan peran penting susu. Selain itu, dibuat untuk memberikan fokus langsung kepada industri susu dan mempublikasikan berbagai kegiatan yang terkait dengannya. Industri susu mendukung mata pencaharian sekitar 1 miliar orang di seluruh dunia.
Hari Susu Sedunia ini telah diperingati pada 1 Juni setiap tahun sejak tahun 2001. Tahun ini, tema Hari Susu Sedunia yaitu "Safe milk-safe nation".
Sedangkan di Indonesia sendiri, perayaan Hari Susu Nusantara dimulai pada tahun 2009 setiap tanggal 1 Juni, melalui Keputusan Menteri Pertanian No. 2182/KPTS/PD.420/5/2009, Indonesia turut serta merayakan Hari Susu Sedunia dengan tajuk “Hari Susu Nusantara”.
Beberapa tujuan hendak dicapai dalam Hari susu Nusantara yaitu pertama, meningkatkan kesadaran masyarakat atas pentingnya minum susu untuk kecerdasan.
Kedua, meningkatkan konsumsi minum susu demi terwujudnya peningkatan kualitas gizi bangsa. Ketiga, mendorong percepatan pengembangan industri sapi perah nasional yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan peternak.
Mengutip dari laman PDHI, Hari Susu Nusantara ditetapkan karena latar belakang mirisnya konsumsi susu masyarakat Indonesia. Jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN, konsumsi susu orang Indonesia merupakan yang terendah.
Karena kebutuhan bahan baku susu untuk beragam industri di dalam negeri saat ini baru dipasok oleh peternakan lokal sebesar tidak lebih dari 20 persen, selebihnya masih impor. Harapannya, peringatan Hari Susu Nusantara bisa menggugah kepekaan orang tentang pentingnya minum susu bisa bertambah.
Kekurangan produksi susu segar dalam negeri merupakan peluang besar peternak susu untuk mengembangkan usahanya. Namun peternak masih menghadapi permasalahan, antara lain rendahnya kemampuan budidaya khususnya menyangkut kesehatan ternak dan mutu bibit yang rendah.
Kekurangan tersebut mengakibatkan lambatnya pertumbuhan produksi susu juga berpengaruh terhadap kualitas susu yang dihasilkan. Serta mulai sulitnya lahan sebagai sumber rumput hijauan bagi ternak, tingginya biaya transportasi, serta kecilnya skala usaha sebagaimana telah dikemukakan di atas, juga menjadi penghambat perkembangan produksi susu domestic.
Tantangan ini bisa tertangani dengan cepat bila setiap pemangku kepentingan di Indonesia mampu bersinergi dengan baik.
Penulis: Olivia Rianjani
Editor: Yantina Debora