tirto.id - Mensana Incorporesano (di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat) itulah salah satu landasan filosofis hidup bugar ala barat. Tapi itu berbeda dengan pandangan hidup orang Timur misalnya Tiongkok. Prinsipnya berkebalikan, bahwa tubuh yang sehat berasal dari jiwa yang sehat. ‘Rupa terbentuk dari hati’, itulah salah satu ungkapan Tiongkok yang terkenal.
Dalam tradisi Tiongkok kuno dikenal budaya kultivasi atau budaya laku karakter yang bertujuan untuk mencapai kondisi jiwa tenang dan tubuh yang bugar. Jiwa yang bergolak dan tertutup dengan segala blok mental (keterikatan) mempengaruhi sirkulasi energi sehingga tubuh mengalami banyak gangguan dan mudah terserang penyakit.
Olah raga orang Tiongkok kuno tidak hanya sekedar bertujuan agar keringat keluar, atau berorientasi fisik saja, tapi menciptakan keseimbangan antara tubuh, pikiran dan jiwa ( Body, Mind, Soul). Sehingga kalau kita melihat salah satu produk kebudayaan Tiongkok kuno seperti Qigong, nampak gerakannya lembut, bulat dan selalu menjaga keseimbangan antar Yin dan Yang. Tapi pengaruhnya pada tubuh praktisinya sangat nyata.
Namun produk kebudayaan Tiongkok kuno tidak hanya sebatas itu, dinasti datang dan pergi selama lima ribu tahun, selalu meninggalkan warisan budaya yang adiluhung yang bermanfaat bahkan di era moderen sekarang ini.
Salah satu mutiara kebudayaan Tiongkok yang muncul kembali di era modern yaitu Falun Dafa (Falun Gong) yang diajarkan oleh Master Li Hongzhi, yang diperkenalkan ke publik tahun 1992. Tidak butuh waktu lama bagi latihan ini menjadi tren di Tiongkok. Ia bak oase di tengah ‘padang pasir’ bagi rakyat Tiongkok daratan yang telah lama dahaga spiritual sejak revolusi kebudayaan oleh Partai Komunis China (PKC). Sebuah revolusi yang mencoba mencerabut akar rakyat tiongkok dari nilai-nilai spiritual yang diturunkan dari generasi ke generasi. Bahwa hidup tidak akan seimbang dengan hanya mengejar hal material dan duniawi. Keseimbangan antara materi dan spirit adalah suatu keniscayan bila ingin dunia menjadi tempat yang harmonis.
Semenjak 1992 sampai 1999, adalah sebuah pemandangan yang umum di taman-taman di seluruh kota di Tiongkok, orang-orang berlatih lima perangkat latihan Falun Dafa. Gelombang kebangkitan spiritual tiba-tiba muncul di negeri yang selama ini dikekang oleh ideologi komunis yang atheis. Sampai tahun 1999, menurut data pemerintah ada sekitar 100 juta orang telah berlatih Falun Dafa. Bahkan kader-kader senior partai komunis ikut berlatih bahkan merasakan efek kesehatannya. Falun Dafa tiba-tiba menjadi gaya hidup orang Tiongkok. Sebelum akhirnya Juli 1999, Falun Gong dilarang di China karena Ketua Partai Komunis China saat itu (Jiang Zemin) iri hati melihat Falun Gong begitu cepat meraih simpati rakyat. Namun, karena manfaatnya yang nyata, Falun Dafa semakin menyebar ke seluruh dunia dan dilatih oleh ratusan juta orang di berbagai negara.
Sekilas Tentang Falun Gong – Benar-benar Membawa Orang Menuju Tingkat Tinggi
Falun Dafa (disebut juga Falun Gong) adalah sebuah latihan kultivasi (pengolahan diri) yang diciptakan oleh Master Li Hongzhi, pendiri dari latihan ini. Bukan hanya sekedar latihan gerakan, praktisi Falun Dafa juga berusaha memperbaiki wataknya agar selaras dengan prinsip-prinsip alam semesta yaitu menjadi orang yang lebih Sejati, Baik, dan Sabar.
Falun Dafa dilengkapi dengan lima perangkat latihan gerakan dan meditasi untuk mencapai transformasi tubuh ke tingkat yang lebih tinggi. Namun yang mendorong peningkatan hakiki berfokus pada pada hati yaitu mengultivasikan hati dan pikiran seseorang. Salah satu variabel penentu pertumbuhan energi spiritual praktisinya terletak pada Xinxing (watak/kualitas moral).
“Apa yang dimaksud Xinxing? Xinxing meliputi De (De adalah sejenis materi), meliputi Ren, meliputi kesadaran, meliputi kerelaan melepas, melepas berbagai macam nafsu keinginan manusia biasa, berbagai keterikatan hati, masih harus dapat menanggung penderitaan dan lain-lain, termasuk banyak aspek lainnya. Xinxing manusia pada segala aspek harus dapat ditingkatkan, dengan demikian anda baru dapat mencapai peningkatan sejati, ini merupakan salah satu faktor krusial dalam usaha meningkatkan daya Gong.“ --Zhuan Falun.
Sekilas Lima Perangkat Metode Falun Gong
Sedangkan lima perangkat latihan Falun Gong sangat bermanfaat untuk transformasi tubuh. Ada banyak kasus motivasi orang berlatih Falun Gong adalah adanya masalah kesehatan yang diderita sebelum berlatih. Yang dalam salah satu penyebab masalah kesehatan adalah tersumbatnya aliran energi atau sistem tubuh yang kacau balau. Sinshe Then, seorang ahli dan praktisi akunpunktur dari Surabaya pernah mengatakan bahwa lima perangkat latihan metode Falun Gong mempunyai pengaruh sangat signifikan terhadap sistem meridian melebihi jarum-jarum akupunkturnya yang ia sering gunakan untuk terapi tusuk jarum.
Berikut ini sekilas tentang 5 perangkat metode Falun Gong:
1. Fozhan Qianshou Fa (Metode Buddha Merentang Seribu Tangan)
Disebutkan dalam buku Falun Gong bahwa: “Metode Gong ini sekali mulai sudah menghendaki ratusan meridian (saluran energi) terhubung, agar praktisi Gong berlatih dengan berpijak pada suatu tingkat yang sangat tinggi. Saat berlatih metode Gong ini, akan terasa panas di sekujur tubuh, ada perasaan khusus dari medan energi yang sangat kuat, ini dikarenakan semua saluran Qi di sekujur tubuh terentang terbuka dan mengalir lancar. Tujuannya ialah membuat tembus bagian-bagian yang Qi-nya tersumbat, agar mengalir lancar tanpa rintangan, menggerakkan Qi dalam tubuh dan bawah kulit bergerak secara intensif, menyerap energi alam semesta dalam jumlah besar, bersamaan itu dapat membuat praktisi Gong dengan cepat memasuki kondisi medan energi Qigong.”
2. Falun Zhuang Fa (Metode Berdiri Memancang Falun)
“Metode Gong ini adalah metode Gong kedua dari Falun Gong, termasuk metode hening memancang. Sering berlatih “Berdiri Memancang Falun” dapat membuat sekujur tubuh terhubung secara menyeluruh, menambah daya Gong. Berdiri Memancang Falun termasuk metode kultivasi lengkap untuk menumbuhkan kebijakan, menaikkan tingkatan dan memperkuat kuasa supernatural, walaupun Gong-nya sederhana, namun benda yang dilatih sangat banyak dan sangat menyeluruh.”--- Falun Gong.
3. Guantong Liangji Fa (Metode Menghubungkan Kedua Kutub)
“Metode Gong ini adalah metode yang menghubungkan dan menggabungkan Qi alam semesta dengan Qi dalam tubuh, kapasitas hembus dan hirup sangat besar, dapat membuat praktisi Gong dalam waktu sangat singkat menyingkirkan Qi penyakit dan Qi hitam dalam tubuh ke luar tubuh, dan menyerap kembali Qi alam semesta dalam jumlah besar, untuk memurnikan tubuh”-- Falun Gong.
4. Falun Zhoutian Fa (Metode Lingkaran Langit Falun)
“Metode ini membuat energi tubuh manusia bergerak dengan skala luas, bukan hanya satu batang atau beberapa batang meridian yang beredar, tetapi adalah sirkulasi menyeluruh dari permukaan “Yin” tubuh manusia ke permukaan “Yang”, bolak-balik terus-menerus, sangat jauh melampaui metode penembusan meridian pada umumnya atau Zhoutian (lingkaran langit) besar dan kecil. Karakteristik utama dari metode Gong ini adalah menggunakan putaran “Falun” mengoreksi kondisi tubuh manusia yang tidak tepat, supaya tubuh manusia sebagai alam semesta kecil ini pulih pada kondisi semula, sehingga Qi dan meridian sekujur tubuh lancar beredar tanpa hambatan.”--Falun Gong.
5. Shentong Jiachi Fa (Metode Memperkuat Kuasa Supernatural)
“Metode Gong ini menghendaki berlatih dalam pose duduk bersila, sebaiknya dengan bersila ganda, boleh juga dengan bersila tunggal. Ketika Xiulian, arus energi mengalir relatif kuat, medan energi di luar tubuh relatif besar. Saat memperkuat kuasa supernatural, pikiran kosong, bawah sadar samar-samar tertuju pada kedua telapak. Waktu makin panjang, intensitas makin besar, timbul Gong akan makin cepat. Saat berlatih Gong, tidak memikirkan apa pun, tidak ada niat pikiran apa pun, berangsur-angsur memasuki keheningan, dari kondisi Gong gerakan yang seolah hening namun belum mencapai Ding, berangsur-angsur memasuki Ding, tetapi kesadaran utama tahu diri sendiri sedang berlatih Gong.” -- Falun Gong.
Apa Kata Mereka Yang Pernah Berlatih?
Dalam sebuah artikel di koran Epochtimes Indonesia edisi 831 berjudul ‘Pensiunan Eksekutif yang Temukan Jalan dan Keindahan Sejati’ dikisahkan seorang Ibu bernama Ita Hermawan (61) yang suka menggunakan sepatu hak tinggi tiba-tiba jatuh terpeleset saat jalan-jalan di mall bersama buah hatinya. Merasa khawatir dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, ia segera periksa ke dokter untuk mengetahui kondisi tubuhnya pasca insiden itu. Dokter mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Namun beberapa tahun kemudian, ketika ia tugas ke luar kota, ia mendapatinya dirinya tidak mampu berjalan. Ia menangis karena sakit yang ‘minta ampun’. Kembali ia pergi ke dokter dan dokter memvonisnya syaraf kejepit dan ada tulangnya yang mengalami pergesaran (disposisi). Ditambah lagi dokter memvonisnya bisa mengalami kelumpuhan.
Kontan saja, Ita teramat shock dan tidak menerima keadaan ini. Ia mencoba mencari secondopinion dari dokter yang lain. Dokter itu menyarankan untuk rutin berobat ke spesialis tulang maupun syaraf. Cerita selanjutnya, Ita mengalami ketergantungan pada banyak jenis obat. Efek sampingnya ia menderita asam lambung, GERD, batuk yang berkepanjangan dan gangguan pada penglihatan. Walapun seluruh biaya pengobatan ditanggung oleh asuransi, ia bertanya pada dirinya berapa lama ia akan bertahan pada kondisi kesehatan yang kronis ini. Paling tidak setiap hari ia harus minum 14 jenis obat.
Titik balik hidupnya terjadi ketika ia bertemu dengan teman lamanya yang bekerja sebagai insinyur di Dubai. Teman itu ternyata berlatih Falun Gong atau Falun Dafa yang berprinsip pada nilai universal Sejati Baik Sabar. Ia menyarankan Ita untuk mencoba latihan ini dengan cara mempelajarinya di tempat latihan terdekat. Demi bebas dari penyakit kronisnya, ia akhirnya datang di tempat latihan Falun Dafa di BSD (Bumi Serpong Damai), tempat yang ternyata jaraknya cukup jauh dari kediamannya.
Begitu ia mengikuti 5 perangkat gerakan latihan Falun Dafa, ia merasa latihan ini cukup berat bagi dirinya, walaupun faktanya gerakannya sangat lembut. Tapi anehnya ia selalu rajin datang ke tempat latihan. Dan ia disarankan oleh pembimbing di tempat latihan untuk membaca dan memahami buku Zhuan Falun yaitu buku utama Falun Dafa.
Ia selalu rutin datang setiap hari minggu ke tempat latihan. “Saya bilang ini latihan berat buat saya. Tapi saya enggak pernah berhenti datang ke tempat latihan. Padahal dari rumah saya ke BSD itu jam 5 pagi. Sejam saya ke sana setiap hari Minggu. Enggak ada kata malas. Saya enggak mikirin bahwa saya ini sakit. Intinya kan saya mau sembuh,” kenang Ita.
Setahun ia berlatih ia bisa menghentikan ketergantungannya pada konsumsi obat hingga kini. Dan ia terbebas dari kondisi kesehatannya yang kronis, dan ia menemukan jalan menuju pencerahan dalam hidup.
Kisah lainnya datang dari seorang penyanyi solosis soprano, Sastrani yang berlatih Falun Dafa bukan karena masalah kesehatan. Itu bermula saat pandemi Covid. Di momen pandemi itu kehidupannya berada di titik nadir. Semua job manggung sepi. Semua jadwal manggung dan konser gagal.
Sastrani berkata: “Sebelum saya berlatih Falun Dafa, saya adalah orang yang sangat ambisius. Saya adalah seorang musisi yang mengejar urusan duniawi dan materi. Namun pada tahun 2020 pandemi menyerang dan kondisi keuangan otomatis menyusut, dan situasi ini membuat saya ada pada titik terendah hidup saya.
Suatu hari seorang kawan lama berkunjung ke apartemen saya dan mendengarkan keluh kesah saya, kemudian dia memberikan saya brosur Falun Dafa. “Terus saya baca tuh, tulisan ‘Sejati Baik Sabar’. Pas saya baca tulisan itu, langsung ada kayak tombol, bagaikan rumah yang mati lampu, tahu-tahu tombol sakral dinyalain.... byarrr. Akhirnya, jadi terang rumahnya. Itu yang saya rasain....” kisahnya bersemangat sembari terharu.
Akhirnya Sastrani bergabung dengan tempat latihan di sebuah taman di Bintaro. Ia ikuti prosesi latihan 5 perangkat latihan Falun Dafa. Ia sempat merasakan sakit saat duduk meditasi di perangkat lima. Tapi selesai meditasi, Sastrani berkata: “Pas saya bangun badan itu enteng ...rasanya kayak ngambang ...Badan itu enteng kayak kapas...Bener-bener enteng seenteng-entengnya....kayak bisa terbang rasanya. ” kenangnya dengan penuh haru sekaligus gembira.
Setelahnya ia mulai larut membaca buku Zhuan Falun. Usai membaca ceramah pertama ia merasa 70 persen pertanyaan hidupnya terjawab. Ia merasa yang prinsip-prinsip yang tertulis dalam buku Zhuan Falun benar semuanya. Ia merasa ini yang dia cari sejak kecil.
“Karena, awalnya saya mau melepas dendam...Saya mau melepas kebencian pada satu orang...tapi bagaimana caranya...Pas baca buku itu....Itu rasanya seneng, seneng banget gitu..” tuturnya dengan penekanan kata ‘seneng’ intonasinya yang sangat panjang seolah ia lagi nyanyi seriosa dengan nada yang memanjang.
“Saya mulai rutin ikut berlatih di taman dan membaca buku Zhuan Falun setiap hari. Sejak saat itu perlahan-lahan saya merasa saya seperti orang yang baru dan melihat segalanya dengan sudut pandang yang berbeda. “
Sebagai seorang Soprano (penyanyi klasik) kita berdiri sebagai frontliner (garis depan). Memiliki ego yang cukup besar. Sebelum saya memahami prinsip Sejati, Baik, Sabar, saya selalu berusaha keras mencapai posisi tertentu, dan tanpa saya sadari saya merugikan orang lain. Posisi yang seharusnya mungkin milik orang lain, saya mendapatkannya karena terlalu gigih. Saya tidak peduli perasaan orang lain, dan hanya mementingkan urusan diri sendiri.
Setelah berlatih Falun Dafa, saya sadari bahwa keegoisan adalah menyimpang dari karakter semesta, dan saya bukanlah orang baik. Dari Falun Dafa saya belajar bahwa apa yang kita dapatkan adalah murni milik kita, tanpa harus begitu mengejar, apabila dalam takdir hidup kita memilikinya, maka akan kita miliki.
Dengan pemikiran seperti ini saya menjadi lebih tenang, biarkan sistem semesta bekerja dengan sendirinya dan semua akan baik-baik saja. Syukuri apa yang kita miliki tanpa merasa iri dengan orang lain.
Saya juga mempunyai pekerjaan lain sebagai seorang penasehat keuangan untuk sebuah perusahaan asuransi yang ternama. Saya berusaha untuk tidak mementingkan keuntungan diri sendiri, dan lebih mementingkan kebutuhan klien saya dan menjamin mereka mendapatkan proteksi terbaik. Tugas saya adalah memberikan wawasan dan penjelasan yang terbaik akan pentingnya sebuah proteksi diri dan asset secara baik sehingga mereka mengerti, dan membuat pengaturan sesuai kebutuhan mereka, selanjutnya keputusan ada di tangan mereka.
Apabila saya tidak berlatih Falun Dafa, saya yakin saya akan mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dan mendorong klien agar segera melakukan closing, agar saya mencapai target tertentu. Setiap kali hal tidak baik ini terlintas dalam benak saya, saya akan menepisnya dan saya mengatakan pada diri saya sendiri “bahwa ini tidak Sejati, tidak boleh mengambil keuntungan dari orang lain yang seharusnya saya bantu”.
Saya bersyukur saya belajar Falun Dafa dan mempelajari Zhuan Falun. Menerapkan Sejati-Baik-Sabar adalah sangat sulit. Berbagai macam pikiran buruk akan selalu menggoda, tapi saya berusaha sekuat mungkin untuk menerapkannya dalam hidup saya sehari-hari.
Memahami hal ini, terus terang pikiran saya menjadi lebih ringan, dan saya sangat tenang, diantara rumitnya situasi dan kondisi masyarakat kita sekarang ini. Saya sangat bersyukur bertemu Falun Dafa.”
Kisah yang terakhir adalah dari seorang Chef berprestasi dengan segudang penghargaan yaitu I Wayan Gelgel, seoang pria bali kelahiran 8 Desember 1969.
“Tanpa sengaja saya dapat brosur Falun Dafa pada tahun 2004 dan iseng-iseng ikut. Saya prinsipnya ingin sibuk. Sibuk yang positif. Karena yang ditawarkan sesuatu yang positif. Akhirnya saya mau bergabung. Intinya saya haus akan hal-hal yang positif. Di sini saya diajarkan prinsip-prinsip menjadi seseorang yang lurus, percaya hukum karma, Prinsip kehilangan memperoleh, bagaimana menjadi orang baik, bagaimana menjadi sabar, bagaimana menjadi jujur.” kisahnya.
Ketika sedang mempelajari Falun Dafa, ia dipromosikan sebagai bagian manajemen. Ini sangat penting. Waktu itu ia tidak lagi mengurusi masak-memasak tapi lebih banyak berinteraksi dengan orang dan berkolaborasi dengan mereka. Bagaimana me-manage orang? Bagaimana mengetahui sifat orang? Bagaimana mengarahkan? Bagaimana mendidik? Bagaimana memotivasi?
Dan ia menemukan kuncinya di Falun Dafa. “Dan itu saya dapatkan dari belajar Falun Dafa. Bagaimana menjadi seorang manajer yang jujur, baik, dan sabar. Sabar ini yang susah bagi saya. Karena di dapur itu situasinya sering menyulut emosi. Tapi dengan belajar ini saya bisa sabar.” ungkapnya.
Suatu ketika ia ditunjuk menangani bidang kue, yang bukan keahliannya. Atasannya percaya bahwa dia bisa. Ia dihadapkan pada situasi di mana tim tidak terima. Tapi dia tetap tenang. Ia melakukan pembicaraan kepada setiap staf dari hati ke hati. Apa yang bisa dia bantu, sehingga mereka sama-sama menyelesaikan pekerjaan sesuai bidangnya, keahliannya, dan posisinya. Lewat cara ini, kondisinya kerjanya berubah menyenangkan dan harmonis. Ia banyak mengajarkan timnya untuk menerapkan prinsip kejujuran didalam bekerja. Gayung bersambut, timnya sepakat menerapkannya. Bukan karena tidak berani padanya, tapi mereka sudah memahami prinsip kejujuran.
“Dengan belajar spiritual ini saya jadi lebih tenang, dan bisa melepaskan pengejaran karir seperti dulu. Kerja lebih nyaman dan karir mengikuti. Prinsip di Falun Dafa mengajarkan apa yang musti kita dapatkan pasti dapat. Apa yang tidak musti kita dapatkan, musti tidak dapat.” tegasnya.
Bila rekan-rekan ingin mengenal Falun Dafa lebih lanjut, dapat mengikuti webinar Falun Dafa, atau langsung datang belajar di tempat latihan Falun Dafa (bebas biaya) yang tersebar di seluruh Indonesia. Webinar diadakan pada setiap hari minggu pada pukul 14.00-15.30, diisi dengan pengenalan Falun Dafa, video peragaan gerakan latihan dan penjelasan manfaatnya, serta testimoni praktisi yang telah berlatih. Link mengikuti webinar dapat diperoleh di website: belajarfalundafa.com atau menghubungi whatsapp: 081284861935.
(JEDA)
Penulis: Tim Media Servis