tirto.id - Berdasarkan data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 6 Juli 2021 sudah ada 553 varian baru yang teridentifikasi baik itu Variant of Interest (VOI) atau variant of concern (VOC).
Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, mengkonfirmasi data tersebut, pada Kamis (8/7/2021). Sebanyak 553 kasus dari enam varian baru yang teridentifikasi itu tersebar di 14 provinsi dari hasil whole genome sequencing (WGS) terhadap 2.590 sekuens yang dilakukan oleh 830 jaringan laboratorium.
Rinciannya masing-masing terdiri dari VOC yakni varian Alpha atau B.1.1.7 yang pertama kali ditemukan di Inggris ditemukan 51 kasus; varian Beta atau B.1.351 yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan ditemukan 57 kasus; dan varian Delta atau B.1617.2 yang pertama kali ditemukan di India ditemukan 436 kasus.
Sedangkan VOI terdiri dari varian Iota atau B.1.526 yang pertama kali ditemukan di New York Amerika ditemukan dua kasus di Indonesia, semuanya ada di Bali. Kemudian varian Eta atau B.1.525 yang pertama kali terdeteksi di Inggris atau Nigeria ada lima kasus yang ditemukan di Indonesia, masing-masing di Batam 1 dan 4 di Jakarta.
Lalu ada varian Kappa atau B.1.617.1 yang juga pertama kali ditemukan di India, di Indonesia teridentifikasi 2 kasus yakni satu kasus di Jakarta dan satu kasus lagi di Sumatra Selatan.
Berikut adalah rincian persebaran masing-masing varian COVID-19 di 14 provinsi:
1. Sumatera Utara
Alpha: 1
Beta: 1
2. Riau
Alpha:1
Beta: 1
3. Kepulauan Riau
Alpha: 1
Beta: 1
Eta:1
4. Sumatera Selatan
Alpha: 1
Delta: 3
Kappa: 1
5. DKI Jakarta
Alpha: 33
Beta: 38
Delta: 195
Eta: 4
Kappa: 1
6. Banten
Delta: 4
7. Jawa Barat
Alpha: 9
Beta: 9
Delta: 134
8. Jawa Tengah
Alpha: 1
Beta: 1
Delta: 80
9. Jawa Timur
Alpha: 2
Beta: 3
Delta: 13
10. Bali
Alpha: 1
Beta: 2
Iota: 2
11. Kalimantan Selatan
Alpha: 1
Beta: 1
12. Kalimantan Tengah
Delta: 3
13. Kalimantan Timur
Delta: 3
14. Gorontalo
Delta: 1
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Abdul Aziz