Menuju konten utama

Satgas Tinombala Tunggu Instruksi Kejar Kelompok Ali Kalora dan MIT

Satgas Tinombala menyebar foto 14 anggota MIT yang kini masih buron dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Satgas Tinombala Tunggu Instruksi Kejar Kelompok Ali Kalora dan MIT
Karopenmas Div Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.

tirto.id - Satgas Tinombala belum melanjutkan perburuan terhadap kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora lantaran menunggu instruksi lanjutan dari Kapolda Sulawesi Tengah.

“Penegakan hukum masih menunggu Kapolda Sulawesi Tengah karena dia masih mengikuti acara rapat pimpinan di Jakarta. Selesai rapat, dia akan menuju ke lokasi termasuk juga ke posko,” kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Selasa (29/1/2019).

Dedi melanjutkan sebelum ada instruksi dari Kapolda Sulawesi Tengah, satgas masih melakukan upaya preventif. "Saat ini satgas masih melakukan upaya preventif. Tim gabungan TNI-Polri sudah siap, tinggal menunggu briefing dan komando langsung dari pimpinan setelah rapat pimpinan,” ujar Dedi.

Satgas Tinombala menyebar foto 14 anggota MIT agar diketahui oleh masyarakat. Belasan anggota MIT tersebut kini masih buron dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Penyebaran foto tersebut diharapkan bisa mendorong mereka menyerahkan diri secara sukarela ke kepolisian dengan batas waktu 29 Januari 2019. ”Kami imbau yang bersangkutan menyerahkan diri, kembali ke keluarga,” kata Dedi, Senin (21/1). Jika upaya preventif tersebut tidak dituruti, maka satgas dapat melakukan tindakan represif.

Satgas juga telah menemukan jalur pengiriman logistik ke kelompok Ali Kalora dan terus mengawasinya untuk mengantisipasi jika mereka kembali melancarkan aksinya. Semula, kepolisian menduga MIT memiliki tujuh anggota. Belakangan, kepolisian mendapati ada tujuh orang baru bergabung dengan kelompok tersebut. Tujuh orang itu diduga berasal dari Banten dan Poso.

Dedi menambahkan, anggota MIT pimpinan Ali Kalora diduga kerap bergerak secara berkelompok yang terdiri atas 4-5 orang per grup. Satgas Tinombala memburu anggota kelompok ini setelah mereka melakukan sejumlah aksi teror. Aksi mereka terakhir terjadi pada Desember 2018 lalu.

Kelompok MIT memenggal kepala salah satu penambang emas tradisional bernama Ronal Batau alias Anang. Jenazah korban ditemukan di Desa Salubanga, Sausu, Parigi Moutong pada Minggu (30/12/2018).

Baca juga artikel terkait SATGAS TINOMBALA atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Hukum
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Alexander Haryanto